SIPALA singkatan dari Siswa Pecinta Alam yang di bentuk oleh Zenmatho, murid Sans SMP kelas B. Anggotanya lebih dari 10 orang, salah satu anggotanya adalah The Dream Craft atau kita sebut Adhit.
Hari ini, Zen beserta Adhit akan ketemuan di base Sipala beserta yang lain untuk berdiskusi tentang proyek selanjutnya. Dan yang paling pertama sampai, tentunya Zenmatho.
Zen masuk kedalam base dan duduk di kursi yang di sediakan. Sembari menunggu yang lain, niatnya Zen akan merapihkan atau menambahkan base Sipala dengan berbagai hiasan yang sudah dia bawa. Di mulai dari dalam maupun luar.
Bertempat dengan Zen keluar, Adhit salah satu anggotanya datang dari portal Nether. Zen yang melihat kedatangan Adhit langsung menghampiri dan menyapanya.
"Dhit! Adhit!"
"Huh? Ah! Zeeen!!" Balas Adhit senang.
"Tumben datangnya cepet, biasanya juga paling terakhir"
Adhit menggaruk pipinya yang tidak gatal "Hehe~ hari ini aku gak ada kegiatan, jadi bisa lebih cepet datangnya"
"Ooh, ya sudah. Mau ikut hiasin base enggak?"
"Boleh! Hayuk~!"
Zen menyerahkan sebagian bahan kepada Adhit dan mereka berdua mulai menghiasi base Sipala tersebut. Seiring berjalannya waktu, satu persatu dari anggota Sipala mulai berdatangan. Ada yang lewat Nether, ada yang pake Elytra, ada yang lewat laut dan ada juga yang jalan kaki. Yang jelas mereka semua sudah berkumpul dan mulai berdiskusi.
Inti dari diskusi itu, mereka akan berpencar untuk mencari bahan yang akan mereka gunakan untuk koleksi Sipala.
"Jadi, Zen sama Adhit bakalan ngumpulin kalau bisa semua jenis bunga di overworld. Soalnya cukup gampang kalau sudah nemu yang namanya... Taman bunga iya kan" Jelas Mefelz "Makanya, yakin mau kalian berdua aja yang nyari?"
"Yakin sih, gampang lah kalau udah nemu tempatnya, iya kan Zen?"
Zen mengangguk setuju "Iya. Kalau gitu, ayo kita berangkat!"
"Let's Go!!" Mereka semua pun keluar dan berpasangan sesuai tim.
"Jadi, Dhit. Kita mau kemana dulu, timur ke barat? Selatan ke utara?"
"Eta terangkanlah~ tang tung, tung tang tung"
"Ya ampun, diskusi macam apa itu?" Tanya Mefelz heran.
"Diskusi pencarian bakat, awowowok!" Ucap Reza sembari tertawa keras diikuti yang lain.
"Sorry, gimana kalau dari sekolah, terus lurus aja. Siapa tau ketemu kan?"
"Boleh, yuk ke Sans"
"Bentar, Zen! Pake ritual dulu hehe~"
"Ritual?"
"Dhit! Tunjukin!" Sorak RezFelz diikuti yang lain.
"Ritualnya adalah, brum brum! Lalalapis drung dung bang!" Setelah mengatakan kalimat terakhir, Adhit langsung menghilang.
"Ayo Zen! Coba coba!" Zen mengangguk, ia mencoba apa yang Adhit bilang dan Boom! Dia sampai di gerbang Sans.
"Widih~ Nice" Ucap Zen yang di angguki antusias oleh Adhit.
"Yuk, kita pergi Zen. Jalan kaki?"
"Iya, biar sehat"
"Okay~ Let's Go!" Zen tertawa melihatnya. Kalau di pikir-pikir, sudah lama dirinya tidak berduaan dengan Adhit.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 BRO!? {DISCONTINUED?}
FanficCerita One Shoot mungkin... Dari YTMCI Fav ≧∇≦ . . . . Boys Love! Kalau gak suka jangan baca! Aku hanya suka aja (karakter MC), bukan berarti menginginkan mereka begini. Ini cuman fantasi saya aja Okay~ Pairing bertambah setiap chaptnya Oh iya, ak...