Utopia

164 6 3
                                    

Semenjak pemanasan global. Gunung-gunung es yang ada di Kutub Utara mulai mencair secara perlahan-lahan, yang mengakibatkan volume air laut naik secara drastis. Akibatnya, hampir dari seluruh dunia mengalami pengecilan wilayah negara mereka sendiri.

Ditambah bencana alam seperti tsunami dan gempa bumi, kebanyakan warga negara mereka mulai mengungsi ke Negara dengan dataran tinggi yang memiliki resiko bencana yang kecil. Walaupun begitu, tidak semua orang bisa pergi yang berakhir mereka tidak selamat.

Beberapa warga juga memanfaatkan hal ini untuk memberontak dan membuat kekacauan bertambah setiap harinya. Karena sumber daya dan bahan pokok juga semakin berkurang dan malah yang mengakibatkan mereka memilih cara kekerasan agar mereka bisa mendapatkannya untuk bertahan hidup lebih lama dari yang lainnya.

Demo besar dimana-mana, mereka mendesak pemerintah agar lebih konsisten dan mengatasi masalah yang terjadi di negaranya. Pemerintah juga tidak tinggal diam, mereka melakukan segala cara agar bisa melindungi warga negara mereka sendiri.

Seperti membuat pulau buatan, bangunan yang menembus lautan dalam, menciptakan tanaman serta bahan pokok baru yang lebih baik dan masih banyak lagi inovasi yang mereka kembangkan untuk semua orang.

Tapi mau bagaimana pun juga, mereka tidak bisa menetap di satu tempat. Seperti makhluk hidup pada umumnya, mereka harus pergi di saat sumber daya dan bahan pokok menipis, atau disaat ada gangguan dan tempat itu sudah tidak layak huni.

Manusia-manusia yang masih bertahan hidup, mereka harus saling bekerja sama dan memikirkan cara lain agar mereka terus bertahan hingga bertahun-tahun lamanya.

Hingga tidak ada satupun negara atau pulau yang bertahan dan tenggelam ke dasar lautan.

。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆

Mefelz adalah satu diantara orang yang selamat dari bencana yang menenggelamkan negara-negara bertahun-tahun yang lalu.

Dia adalah anak tunggal dari kedua orang tuanya yang pergi mengarungi lautan semenjak umurnya 5th. Dia tinggal bersama Pak Tua yang merupakan adik dari ayahnya hingga usianya menginjak 23th. Pak Tua meninggal di usianya yang menginjak 78th saat Mefelz berumur 19th. Sebelum beliau meninggal, ia memberikan Mefelz sebuah buku catatan yang merupakan buku pemberian kedua orang tuanya untuknya.

Di buku catatan itu terdapat Dairy serta sebuah Koordinat yang akan mengantarkannya ke suatu tempat jika Mefelz memutuskan untuk meninggalkan pulau kecil yang sudah menjadi rumahnya. Ia mungkin tidak pernah memikirkan untuk meninggalkan rumahnya ini, mengingat kedua orang tuanya juga pergi dan tak pernah kembali, yang membuat Mefelz ragu. Apakah ia harus mengikuti jalan yang ditempuh kedua orang tuanya, atau tetap tinggal di pulau yang menampung puluhan orang saja. Terlebih lagi, Mefelz juga tidak ingin meninggalkan Pak Tua begitu saja. Beliau lah satu-satunya alasan mengapa ia tetap tinggal di pulau tersebut.

Dulu sewaktu kecil, Mefelz tidak tahu mengapa kebanyakan para remaja yang ada di pulau tersebut, memilih untuk pergi dan meninggal pulau serta ortu mereka di pulau ini. Makanya saat kedua ortunya juga pergi, Mefelz tidak tahu harus ikut atau tetap menetap di pulau tersebut. Memang kedua Ortunya juga memberikan pilihan padanya yang waktu itu masih belum mengerti dengan keadaan di sekitarnya. Tetapi, Pak Tua ingin kalau Mefelz tetap tinggal bersamanya hingga dia dewasa dan mengerti dengan situasi yang mereka alami.

Maka dari itu setelah dia dewasa, Mefelz tau alasan mengapa mayoritas dari mereka memilih meninggalkan tempat tersebut. Alasan yang paling masuk akal, adalah sumber daya serta bahan pokok yang semakin menipis. Selain itu, pulau yang awalnya bisa menampung maksimal seratus orang, kini hanya bisa menampung 20 hingga 25 orang saja termasuk anak-anak. Itupun mereka harus membuat bangunan yang bisa mengapung di atas air jika kalau ingin lebih leluasa.

4 BRO!? {DISCONTINUED?}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang