Ryan_Yozora Nih draftnya. Silahkan di baca kalau penasaran.
Draft 1
~~KAWAI~~
Imut. Hanya satu kalimat saja yang dapat mengepresikan sosok Zen. Setiap perlakuan, tidakan ataupun hal-hal kecil yang dirinya lakukan, selalu imut di mata Vlaiunox.
Entah apa yang dia pikirkan, sampai menganggap Zen seperti itu. Yang jelas, dirinya tidak akan bisa mengubah atau menambah kata lain dari satu kalimat tersebut.
Seperti saat ini, Vaiunox tengah asyik, menatap lekat-lekat ketuanya ini yang tengah menulis sesuatu di bukunya. Sesekali, bibir Zen mengerucut dengan alis menekuk tajam, tanda kesal. Atau memiringkan kepalanya kekiri dan kekanan, dengan mulutnya yang terus bergumam tak jelas.
Di mata Vlaiunox, Zen seperti bocah yang tengah mengerjakan tugas sekolah dari gurunya. Entah harus bereaksi apa, Vlaiunox sesekali tersenyum tipis. Saking tipisnya, kau perlu menggunakan kaca pembesar agar terlihat.
Mana yang senyum dan mana yang B aja. Zen menghempaskan punggungnya ke kursi sembari menunda alat tulis dengan malas. Kepalanya mendongak, menatap langit atap yang terbuat dari kayu oak dengan lelah.
"Kenapa Zen? Udah selesai?" Tanya Vlaiunox bingung.
"Haah, belum. Masih ada yang kurang gitu, tapi gak tau apa"
Vlaiunox mengangguk, ia mengambil kertas yang sempat Zen tulis dan membacanya seksama "Untuk apa kau mengumpulkan Wool sebanyak ini?"
"Aku sempat berfikir, bagaimana kalau kita buat logo Sipala di atas atau tengah-tengah base ini? Bagaimana menurutmu?"
"Menarik. Itu berarti, kita perlu menernak Kambing dan mengumpulkan warna sebanyak mungkin. Bukankah begitu?"
"Ya, begitulah. Makanya aku memasukkan itu ke Agenda nanti. Tapi, nanti kita akan menanyakan Anak-anak tentang hal ini. Takutnya, mereka tidak setuju dengan usulanku ini. Bagaimana denganmu Miu? Apa kau punya usulan?"
"Kalau aku sih. Bagaimana kalau kita coba buat berbagai bangunan yang mengelilingi Base Sipala ini?"
"Bangunan? Yang seperti apa?" Tanya Zen, antusias.
"Ya... Seperti bangunan untuk berbagai jenis tanaman atau benda-benda yang kita temukan dan kita susun sesuai nama atau jenisnya. Dan bukan hanya itu, aku ingin anggota kita juga menambahkan bangunan lain sesuai yang mereka inginkan. Agar, Base kita tidak terlalu monoton dan penuh warna. Gimana?"
"Ide yang bagus! Sip, aku akan masukkan ke Agenda. Sini kertasnya" Vlaiunox menyerahkan kertas tersebut dan langsung di ambil Zen. Ia menulis usulan Vlaiunox dengan kata-kata yang mudah di mengerti.
Mereka terus berdiskusi sampai hari sudah menjelang sore. Keduanya beres-beres, setelahnya baru mereka keluar dan melihat sunset yang sangat indah. Warnanya yang oranye kemerahan dengan warna kuning yang menyatu dengan sempurna, mampu menenangkan hati serta pikiran setelah melakukan aktifitas yang melelahkan.
Selama di perjalanan pulang, keduanya berbincang hal-hal yang random. Di mulai dari banyaknya kucing di parkiran yang tidak ada satupun kendaraan, teror foto yang meresahkan, suara aneh dari kuil, sesuatu yang terbang tapi bukan Phantom dan bayangan putih yang berkeliaran di sekitar Desa Terkutuk plus suaranya yang mampu membuat orang lain merinding.
Namanya juga Desa Terkutuk, pasti ada saja yang aneh di sini. Termasuk, Vlaiunox dan Zen yang di sambut dengan warga sekitar yang berwarna hijau dengan armor mengkilap yang melekat di tubuh mereka. Tak lupa, senjata yang sama mengkilatnya yang membuat keduanya harus farming dulu selama beberapa menit.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 BRO!? {DISCONTINUED?}
FanfictionCerita One Shoot mungkin... Dari YTMCI Fav ≧∇≦ . . . . Boys Love! Kalau gak suka jangan baca! Aku hanya suka aja (karakter MC), bukan berarti menginginkan mereka begini. Ini cuman fantasi saya aja Okay~ Pairing bertambah setiap chaptnya Oh iya, ak...