Jam 5 Pagi

997 54 15
                                    

Di suatu hari, lebih tepatnya hari libur bagi seluruh anak sekolah. Yups, hari Minggu. Hari yang paling di tunggu dan dinanti setengah hampir satu minggu menjenjang pendidikan di sekolah.

Biasanya hari libur di habiskan dengan bermain atau melepas stres akibat tugas yang menumpuk setiap harinya. Apalagi sengaja bangun siang, agar bisa menikmati waktu tidur lebih lama yang seharusnya hanya 8 jam. Apalagi kalau bergadang, pasti bangunnya bukan pagi lagi, tapi siang tepat ketika matahari berada di atas kepala.

Tapi, berbeda dengan anak yang satu ini yang masih bersekolah di sekolah dasar. Dia bernama Adhitya Syahbanur. Seorang bocah pendiam yang selalu tenang, tapi kadang sengklek kalau sudah bersama salah satu temannya, Irfan. Seserver biasa.

Hari minggu, biasanya Adhit akan bangun paling siang dari yang lain, karena malamnya suka bergadang nonton film di Trans**. Tapi, kali ini berbeda. Dia bangun tepat pukul 5 pagi. Bukan karena panggilan alam. Tapi, karena dirinya mendengar suara dari kamar mandi.

Suara tersebut seperti seseorang tengah mencuci piring (yang gak punya wastafel angkat tangan✋ Punya sih... Tapi lebih nyaman tradisional:^)

'Mungkin Mamah lagi nyuci piring' Batin Adhit, maklum. Biasanya pada jam segini, Ibunyalah yang paling pertama bangun dan pasti akan melakukan pekerjaan rumah lebih awal. Seperti mencuci piring atau mencuci baju.

Karena penasaran, sekaligus ingin mengejutkan Ibunya kalau dia bangun pagi. Makanya, Adhit perlahan turun dari kasurnya dan membuka pintu kamarnya pelan-pelan. Dengan santai, dia melewati kamar adiknya, ruang tamu serta dapur yang gelap. Ibunya pasti sudah mematikan lampunya, mengingat sudah subuh.

Di rumah Adhit memiliki dua dapur, yang satu untuk menyimpan peralatan makan minum. Sedangkan yang satunya lagi, adalah tempat memasak dan menyatu dengan kamar mandi (kayak rumahku btw)

Pintu dapur tersebut terbuka, dan Adhit semakin yakin, kalau suara tersebut berasa dari Ibunya. Adhit menyeringai, ia melompat dan berbalik tepat ke kamar mandi.

"BAAAA!!" Teriak Adhit mengagetkan.

(Btw, karena aku gak bisa ngejelasin secara rinci dan gambarnya gak punya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Btw, karena aku gak bisa ngejelasin secara rinci dan gambarnya gak punya. Makanya, aku pake yang ini. Dan yah... Gak mirip sih, tapi gak apa. Mau edit lagi, tapi Apknya udah ku hupus. Biasa, memoriku😭)

Namun, yang Adhit lihat di kamar mandi itu....




Kosong.

Eh! Serius kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eh! Serius kosong. Maksudnya di kamar mandi itu, tidak ada siapapun maupun Ibunya. Adhit memiringkan kepalanya bingung. Dugaannya tentang sang Ibu ternyata salah. Lalu, suara itu berasal dari mana? Masa, suara tetangga cuci piring aja sampe kedengaran ke rumahnya, kan gak mungkin.

Masih belum percaya kalau tidak ada siapapun, Adhit masuk ke kamar mandi dan celingak-celinguk mencari keberadaan siapapun itu. Tapi, tetap, tidak ada siapapun di sana. Mau itu Ibunya atau cucian piringnya.

Udah gelap lagi, bentar lagi mau pagi. Ya, Adhit bingung mau nanggapinnya kayak gimana. Adhit memutuskan untuk pergi mencari sang Ibu. Dan ternyata, beliau tengah tidur bersama sang Ayah di kamar.

Yang jelas, Adhit hanya menganggap suara itu hanyalah imajinasinya atau hanya salah dengar. Mungkin suara berisik dari luar. Walaupun pagi itu masih sepi, tapi namanya juga anak kecil. Anak polos yang masih belum mengerti apa itu yang menyenangkan dan menakutkan.

Namun, seminggu kemudian di hari dan jam yang sama. Adhit kembali mengalami kejadian yang sempat ia alami minggu lalu. Yaitu, suara berisik dari kamar mandi. Kali ini bukan suara cuci piring, melainkan suara seseorang tengah mencuci pakaian.

Dan seperti sebelumnya, ia mengira itu pasti Ibunya. Dan yah, dugaannya salah lagi. Tidak ada siapapun di sana. Pasti, ketika Adhit sudah sampai, suara tersebut hilang tak membekas. Bahkan, setelah ia pergi dari sana. Suaranya juga masih tidak ada. Adhit akan mendengarnya sewaktu, dirinya belum kesana.

Kejadian itu terus berulang kali ia alami sampai ingatan tersebut membekas sampai ia beranjak dewasa. Dan dirinya masih belum tahu, apa sebenarnya suara tersebut dan apa maksud dari kejadian yang dia alami ini. Bahkan, dirinya masih bingung mau menganggapi kejadian tersebut seperti apa. Apakah menakutkan atau justru membingungkan.

Entahlah, yang jelas semenjak kejadain tersebut. Adhit pasti akan bangun jam 5 pagi dan mencoba mencari tahu lagi, siapa atau apa yang suara itu lakukan sampai dirinya terbangun dan tertarik untuk merasakan kembali suara itu lebih jelas.






END

Btw, ide ini terlintas karena aku pernah ngalamin dulu. Sewaktu aku masih SD. Jam 5 pagi. Jujur sampai sekarang, aku masih pengen tau, itu sebenarnya apa? Apa ada sesuatu yang mengerjaiku atau memaksaku, agar bangun pagi walaupun hari minggu. Entahlah, aku juga udah pernah ceritain ini ke Saudara sama Sepupuku. Yah, mana mungkin mereka percaya kan. Orang aku doank yang ngalamin. Plus, masih bocil lagi:^

Eits, bukan kejadian ini aja yang pernah aku alami. Masih ada beberapa lagi, itupun aku bingung mau nanggapinnya gimana. Kejadian serem atau B aja. Yah, gitu aja and See You~






Gak punya ide jadi gini deh(:

4 BRO!? {DISCONTINUED?}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang