~Pindahan~
.
.
.
"Haah... Akhirnya selesai juga" Ucap seseorang bernama, Dream. Si Kakak beradik satu yang baru saja selesai pindahan ke kotsan baru.
"Kenapa juga aku mesti ngurusin ini Kotsan bersama Adikku? Dasar Paman Noch, mentang-mentang kami butuh kotsan deket Kampus, malahan di kasih punyanya, di tambah lagi ngurusin ini tempat! Awas aja, kalau ketemu aku bakalan jadi Hunternya!" Kesal Dream sembari duduk di sofa ruang tamu "Tapi untung juga sih, soalnya gak usah bayar kotsan, lumayan~ Lagian cuman kami berdua aja yang bakalan tinggal. Lagian..." Dream bangkit dari duduknya, ia kemudian menaiki tangga menuju lantai dua di mana terdapat empat kamar di sana dan juga di bawah. Yang artinya, satu kotsan itu ada 8 kamar.
"Ini kotsan atau rumah besar dah. Banyak bet kamarnya ya... Kotsan mah udah wajarkan... Lagian, paman Noch itu hebat banget dalam memuaskan pelanggan. Setiap kamar dilengkapi kamar dan kamar mandi yang nyaman. Dapur sama ruang tamu aja kayak berasa di Vila, beuh nyaman bet. Lama-lama tinggal di sini gak papa, yang penting nyaman~ Plus harganya pas bagi anak Kuliahan, kecuali bukan. Kalau bukanmah, udah di kasih harga mahal bet, kayak apartemen! Paman Noch itu orangnya baik, tapi di sisi lain licik. Ngeri bet pokoknya!" Dream tiba-tiba merinding, ia mengambil ponselnya yang sempat bergetar barusan.
Panggilan tersebut berasal dari teman tekatnya. Makanya, tanpa pikir panjang Dream langsung mengangkat teleponnya.
"Hallo?"
[Yo. Dream. Udah booking Kotsan belom?]
"Udah, Bad. Ini, aku udah di tempatnya, kebetulan udah selesai beres-beresnya"
[Iyakah? Wah, baguslah kalau begitu. Ngomong-ngomong, kamu ngekost sama adikmu kan?]
"Oh, iyalah jelas. Masa aku biarin itu bocah ngekost sendiri. Yang ada, bakalan kesiangan gara-gara ngegadang"
[Ahaha. Siapa juga Kakaknya~ Btw, aku udah booking dan bakalan sampai ke tempatnya besok. Lumayan deket kok ke kampusnya]
"Kamu juga sama Adikmu?"
[Iya. Aku khawatir, kalau dia ngekost sendiri. Yang lain juga begitu]
"Bagus-bagus. Ya udah, semoga selamat sampai di tempatnya. Jangan sampai kena trap~"
[Haha. Paling kena trapnya, sekost sama kamu].
"Wkwk, iya sih. Apalagi sekost sama yang lain. Gak kebayang dah"
[Iya, iya. Mending jangan terus diomongin. Daripada entar kejadian, kan horor]
"Brrr. Benar juga"
[Ya udah, bye Dream~]
"Bye Bad~" Baru setelah Dream menutup teleponnya. Tiba-tiba, ada panggilan masuk lagi. Tapi, bukan salah satu teman atau Adiknya yang menelepon. Melainkan si pemilik Kost yang asli.
[Hallo, Dream!]
"Aish, hallo!"
[Dream. Kenapa dari tadi di telepon gak di angkat!?]
"Ya maaf. Lagi telepon sama temen! Emang ada apa, Noch?!"
[Panggil aku Paman Noch, Ijo! Tunjukkan sopan santun terhadap yang lebih tua!]
"Apa itu sopan santun? Kalimat dari mana itu? Aku belum pernah mendengarnya"
[Hadeh... Ini bocah Pandan... Apa susahnya sih, manggil aku Paman? Contohnya Adikmu! Dia aja sopan padaku! Sedangkan kau!]
KAMU SEDANG MEMBACA
4 BRO!? {DISCONTINUED?}
FanfictionCerita One Shoot mungkin... Dari YTMCI Fav ≧∇≦ . . . . Boys Love! Kalau gak suka jangan baca! Aku hanya suka aja (karakter MC), bukan berarti menginginkan mereka begini. Ini cuman fantasi saya aja Okay~ Pairing bertambah setiap chaptnya Oh iya, ak...