Merajuk /Short story/ {All my fav. Ship~≧∇≦ I think...¬_¬} (AzuRoman Vers.)

1.2K 66 2
                                    

Azuya(Seme) X Romansyah(Uke)

Gak suka? Skip or jangan baca(。・~・。)

.

.

.

"Ayolah Roman, maafkan aku..." Ucap Azuya memohon.

"Gak! Buat apa aku maafin kamu yang sudah merusak itu!"

"Ya, tapi kan. Niatku cuman mau ngebantu..."

"Ngebantu apanya?! Setelah kamu merusak Animasiku!!" Kesal Romansyah sembari menunjuk layar komputer yang menampilkan pembuatan Animasi bertuliskan Error "Udah gak izin juga!"

"Maaf. Aku pikir, kalau pakai efek itu gak bakalan bikin error"

"Ya gimana enggak! Soalnya aku juga belum tau cara makenya gimana! Sekarang apa?! Ngulang lagi gitu dari awal!"

"Em... Cuman itu satu-satunya jalan sih..." Ucap Azuya yang membuat Roman semakin kesal.

Kenapa mereka berdua bertengkar? Okay, kita kembali ke kejadian sebelumnya. Azuya surya, si sultannya Sans SMP saat ini tengah pergi menuju rumah sang kekasih, Romansyah. Dia kesana, berniat untuk bermain sekaligus membantu membuat Animasi. Mengingat, Roman katanya sedang melanjutkan Animasi series selanjutnya.

Karena dirinya juga seorang Animator, Azuya dengan senang hati akan membantu Roman. Sekalian caper hehe~

Sesampainya di sana, Roman meminta Azuya menunggunya di kamarnya saja. Sebab, dirinya sedang memasak makan siang. Azuya mengangguk, ia juga memberikan buah tangan yang di terima dengan senang hati oleh Roman.

Azuya duduk di pinggiran kasur Roman sembari memainkan ponsel. Namun, matanya menangkap layar komputer yang menampilkan proyektor pembuatan Animasi.

Azuya langsung mengingat tujuannya kemari, yaitu membantu Roman menyelesaikan Animasinya. Tanpa pikir panjang, Azuya mendekati dan duduk di kursi gamer Roman. Ia melihat-lihat, apa sih yang sedang Roman buat. Setelah Azuya memahami alur dan apa saja yang harus di edit, ia langsung mencari fitur yang akan ia gunakan tersebut.

Tiba-tiba, ia melihat suatu fitur yang belum pernah ia lihat atau dengar. Karena penasaran, Azuya menggunakan fitur tersebut dan tidak terjadi apa-apa. Namun setelah beberapa detik, tepat ketika Roman membuka pintu kamarnya, komputer tersebut langsung ngeblank dan bertuliskan EROR dengan animasi bergerak kesana-kemari seperti layar tancap yang belum dimasukkan CD.

Azuya langsung confused donk, apalagi Roman yang di belakang. Mulutnya terbuka dengan ekspresi syok, serta sesuatu yang berwarna putih keluar dari tubuhnya dan Brugh! Dia pingsan.

Dan yah, begitulah kejadian sebelumnya, mengapa Roman marah besar kepada Azuya.

Sekarang, Azuya tengah memikirkan, bagaimana caranya Roman memaafkan dirinya. Memohon? Tidak. Berlutut? Kurang etis. Memberikannya uang? Karena dia sultan jadi tidak apa-apa, tapi Roman gak suka. Mengajaknya kencan? Saatnya tidak tepat. Lalu apa?!

Azuya sungguh frustrasi saat ini. Niatnya cuman ngebantu, bukang ngerusak. Azuya sampai mengacak-acak rambutnya kasar, kesal karena di saat seperti ini, otaknya tidak bisa diandalkan. Rasanya ingin menangis saja, apalagi kalau sampai Roman menyuruhnya untuk tidak menemuinya selama seminggu. Satu hari aja udah nyiksa, apalagi seminggu. Batinnya tak kuat akan hal ini.

Roman melirik Azuya, ia melihat kekasihnya itu tengah menggigit kuku jarinya frustrasi. Ya kalian kira hanya dirinya saja yang begitu, Roman juga malah lebih parah. Orang itu Animasinya dia. Dia tidak mengutuk kekasihnya, tapi dia lebih mengutuk orang uang tiba-tiba mengirimnya fitur ini yang membuat kejadian ini terjadi.

Keheningan yang canggung terus menemani kedua pasangan ini. Saking heningnya, mereka terkejut ketika suara kucing mengeong dari luar rumah. Azuya menghela napas kasar, tidak punya pilihan lain selain meminta maaf lagi kepada Roman.

Walaupun tidak dimaafkan. Setidaknya, Roman tidak sampai membencinya dan hanya menghukumnya saja, itu sudah lebih dari cukup. Makanya, Azuya mendekati Roman dan langsung memutar kursi gamer yang tengah di duduki Roman itu sampai berhadapan dengannya.

Roman sempat terkejut dan pusing secara bersamaan. Belum sempat dirinya mengatakan sesuatu, Azuya langsung memeluknya yang membuat Roman terkejut bukan main.

"Ap-"

"Maaf, Roman. Aku tau, aku itu ceroboh. Tapi, setidaknya jangan marah seperti ini padaku. Kau boleh menghukumku dan memarahiku sepuasmu, asalkan kau jangan menjauhiku, kay... Aku tidak mau kalau hal itu terjadi. Aku tidak mau berpisah darimu. Aku tidak mau kau membenciku. Aku tidak mau..."

Roman membelak tak percaya dengan ungkapan Azuya, sampai segitunya kah Azuya berpikir kalau dirinya membencinya dan memintanya menjauhi Roman begitu...?

Roman menghela napas kasar, ia membalas pelukan Azuya dan mengelus lembut pucuk kepalanya.

"Kenapa kau berpikir seperti itu, huh? Apa otakmu koslet?" Sakras Roman.

"Ya mau gimana lagi, kamunya aja ngambeknya kayak gitu. Kayak lihat cewek Pms aj-"

"Huh? Apa? Mau aku geplak hah!" Kesal Roman sembari menjewer telinga Azuya.

"S-S-Sa-Sakit! Roman!"

"Huh! Ra-sa-in!"

Azuya mengelus telinganya yang pasti sudah memerah sekarang.

"Jadi... Kau mau memaafkanku?"

"Kata siapa aku akan memaafkanmu?"

Azuya langsung melepas pelukannya dan menatap Roman syok. Roman langsung menutup mulutnya, menahan dirinya supaya tidak tertawa terbahak-bahak. Karena, ekspresi Azuya ituloh, lucu banget.

Azuya menatap geram Roman. Tanpa babibu, ia langsung menggelitik Roman sampai sang empu memintanya menghentikan aksinya. Sampai Roman lelah, Azuya memangku Roman dan membaringkannya di kasurnya.

Azuya ikut berbaring bersamanya, ia menarik Roman kepelukannya sembari mencium dahinya. Roman kesal, ia memukul dada Azuya yang di tanggapi tawa keras oleh Azuya.

Tanpa sadar, keduanya tertidur pulas dengan tubuh yang saling melekat tanpa ada yang mengganggu mereka.




~END~

UwU selesai hari ini juga, iyey~!!









~Bonus~

"Kira-kira, siapa ya yang dapet fitur itu~?"-Beler

4 BRO!? {DISCONTINUED?}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang