Prolog

273 29 21
                                    

بسم الله الرحمن الراحيم

"Tidak ada kehidupan yang sempurna, karena sedih dan bahagia akan selalu menyapa. Maka jadikanlah sabar dan syukur sebagai penyempurna rasa."

Apa yang telah menjadi milikmu tidak mungkin pergi dan apa yang bukan untukmu tidak akan mungkin bertahan. Semua manusia hanya bisa berencana, cuman skenario Tuhan yang lebih indah dari yang kamu rencanakan.

Apa kabar hati, ketika pangeranmu hari ini melepas masa lajangnya untuk menyempurnakan sebagian agama Allah? Bukan denganmu, tapi bersama wanita idamannya.

***

Binar mata Ayla tampak jelas ketika melihat banyak karangan bunga besar yang dihias dengan berbagai tulisan, "Happy Wedding Muhammad Adam Al-Farisi & Fatimatuzzahra", "Selamat Menempuh Hidup Baru, Sakinah, Mawaddah, Warahmah", "Semoga Diberkahi dan Menjadi Keluarga yang Harmonis". Dan tulisan terakhir yang dibaca Ayla berhasil membuatnya mengoles senyum kecil dibibirnya, "Cepat-Cepat Buat Anak Ya Bro. Dua Lebih Baik, Tiga Juga Boleh Deh".

[Flashback On]

"Ayla nggak ada hubungan sama dia, kak. Aku disana ngerjain tugas dan kami nggak cuman berdua kok," lirih Ayla pada laki-laki dihadapannya.

"Tugas? Di kamar hotel seperti itu!? Hah! Kenapa harus disana? Tempat lain kan banyak. Apa jangan-jangan kalian menjual diri ke-" belum selesai laki-laki itu bicara, Ayla langsung menepis ucapannya.

"Kak!! Aku nggak nyangka pikiran kakak sesempit itu. Kita udah kenal tiga tahun kak, tiga tahun! dan dua hari lagi kita akan resmi menikah."

"Ck ... kamu pikir aku akan tetap melanjutkan pernikahan dengan wanita murahan seperti kamu?" Jawaban Adam membuat Ayla terpelongo mendengarnya.

"Astaghfirullah. Istigfar kak. Kakak nggak bisa seenaknya gini. Kakak pikirin Semuanya udah siap. Mulai dari katering, fitting baju, nyewa gedung, undangan juga udah disebar. Kita bisa bicarakan ini baik-baik, kak." Ayla tidak menyangka Adam akan mengambil sikap seperti ini. Seharusnya Adam bisa lebih bijak lagi menyikapinya.

"Oke! Coba jelasin ini apa?!" Adam mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya dan membuangnya tepat di wajah Ayla, Ayla sangat kaget dengan sikap kasar yang diberikan Adam kepadanya. Pasalnya ia tahu Adam adalah orang yang sholeh, rajin beribadah, dan selalu ramah kepadanya. Tapi saat ini ia mengetahui fakta bahwa Adam bukan laki-laki yang ada dibayangannya.

Ayla tercengang melihat foto-foto dirinya. Mulai dari foto Ayla yang bertatapan dengan teman lawan jenisnya, tertawa bersama, sampai foto tangan laki-laki yang hampir menyentuh pipinya.

"Astaghfirullah kak. Ayla bisa jel-"

"Mau apa lagi kamu?! Itu udah jelas buktinya. Aku benar-benar kecewa sama kamu, Ay! Wanita munafik! Murahan! Nggak tau di-"

Plak!!

Pukulan keras di pipi Adam membuatnya semakin geram dan tidak bisa mengontrol emosinya. Ia meninggikan suaranya di depan Ayla.

"Pernikahan Batal!! Aku tidak mau menikah dengan perempuan bekas seperti kamu!!"

Adam bergegas pergi meninggalkan Ayla yang menangis sejadi-jadinya di tempat duduknya sekarang. Tempat dimana pertama kalinya Adam menyatakan perasaannya dan kini menjadi tempat dimana Adam menghancurkan impiannya.

[Flashback Off]

***

Ayla Alesha Rabbani
Aku bukan wanita yang tegar. Aku hanya mencoba menjadi hamba yang sabar dan ikhlas, dikala Tuhan mengujiku dengan ujian yang hampir membuatku menyerah. Namun Dia begitu dahsyat dengan kekuasaan-Nya. Memberikan ruang kepada dia, sosok laki-laki yang telah menutup lukaku yang sudah teramat dalam, sampai akhirnya ia sendiri yang mengoyak kembali bekas luka yang sudah lama ditutupnya.

Muhammad Adam Al-Farisi
Mempertahankanmu adalah kesalahan terbesarku. Hingga aku tidak akan menyesal melepaskanmu.

Fatimatuzzahra
Sabarku adalah kunci untuk membuka hatimu, Muhammad Adam Al-Farisi.

***
WELCOME TO MY STORY❤

salam kenal yaa😉

Gimana prolognya?

Aku sangat senang jika kalian mau memberi saran ataupun kritik apapun itu kepada ceritaku😉
Lebih senang lagi kalo komennya yang baik-baik😄

Jangan lupa like dan komen yaa.

Yukk tinggalkan jejak

AYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang