Bab 12- Karena Akhlakmu

51 9 2
                                    

Dilarang Emosi, Baper boleh

Sedikit info, nama Zahra sekarang aku ubah jadi Aretha Zahra Adiba. Panggilannya Aretha. Aku pikir nama Aretha lebih ngena buat peranin tokohnya.
Tenang, tokoh lain nggak ada perubahan kok😉
___________

"Maaf atas semua keegoisannku, aku harap kita bisa mulai ini dari awal lagi."

~ Muhammad Arif Ramadhan ~
.
.
.

Happy Reading❤

"Makasih ya, Ma. Assalamu'alaikum." ucap Ayla sopan sembari memutus panggilan dengan Aisyah-mertuanya.

Ayla mencoba menghubungi Aisyah, ternyata Arif juga tidak ada disana. Kepalanya sekarang terasa pening akibat kelelahan.

Ia pun segera merebahkan dirinya di pembaringan setelah menyelesaikan sholat isya.

***

"Saya sudah cek, pak. Tidak ada bukti yang mengarah ke dia. Sepertinya dia benar-benar licik." Suara bariton keluar dari mulut laki-laki sebaya dihapadannya. Zidan-rekan kantornya.

Arif berdecak kasar.

Seharian ini ia mencari informasi tentang Ayla. Arif sebenarnya ragu kalau Ayla perempuan 'nakal'. Sekarang, ia ingin mencari bukti sendiri mengenai itu.

Awalnya ia memang membenci Ayla, tapi melihat sikap dan akhlak Ayla yang sangat bertolak belakang dengan apa yang ia pikirkan, perlahan Arif mulai membuka hati dan ingin mengusut orang yang tega memfitnahnya.

Perkara kecil bagi sebagian orang, tapi bagi yang bersangkutan, hal ini merupakan pencemaran nama baik. Dituduh dan dianggap perempuan 'nakal'. Perempuan mana yang tidak sakit hati kalau difitnah?

Arif berdiri dan menepuk pundak Zidan pelan, "Makasih ya, Dan. Kamu sudah mau membantu saya." Yang ditepuk pun membalasnya dengan senyuman.

"Bapak tidak usah khawatir, saya siap membantu, pak. Saran saya, mulailah untuk membuka hati, karena selayaknya seorang istri itu diperlakukan dengan baik. Perkara baik buruknya manusia biar kita serahkan sama yang diatas, sebelum ada bukti yang jelas, sebaiknya bapak memberikan kasih sayang yang seharusnya dilakukan seorang suami." Mendengar ucapan Zidan, Arif merasa tertampar. Ia merasa menjadi laki-laki yang paling bodoh membiarkan Ayla menghadapi ocehan orang lain sendirian. Dimana dia saat Ayla merasa sendiri?

"Bodoh!". Satu kata yang keluar dalam benaknya sekarang.

Arif pun segera pamit pulang dari rumah Zidan untuk menemui Ayla.

Flash back on

"Halo pak, saya mencurigai satu orang, bisa kita bertemu dengannya sekarang? Di kedai kopi seperti biasa."

"Bisa, sekarang? Saya akan secepatnya kesana." Jawab Arif yang langsung menancap gas mobilnya.
_______

10 menit bersama Aretha sembari menunggu Zidan datang benar-benar membuat Arif gerah. Sampai di menit ke 20 baru rekannya itu datang.

Awalnya obrolan mereka terkesan santai, sampai pembahasan mulai merujuk ke  perkara Ayla, Aretha mulai tidak nyaman.

"Tunggu-tunggu, aku nggak terima dituduh kayak gini! Udah buta kamu sama cinta? Hah!!!" Aretha yang tidak terima, langsung menggebrak meja dihadapannya.

"Tenang mbak, kita bicarakan baik-baik" lerai Zidan.

"Kamu masih belain wanita munafik kayak gitu? Sadar Rif! Kamu itu udah kehasut sama dia."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang