H a p p y R e a d i n g
Setelah perdebatan nya dengan ayahnya, Bara kemudian langsung pergi ke kamar dan berganti pakaian. Ia memakai Hoodie berwarna putih dan celana pendek selutut. Menyaut kunci motornya dan berjalan menuruni tangga, bersiap untuk pergi.
"Mau kemana kamu bara?!!" Tanya Pak Genendra sambil menatap tajam ke arah putranya
"Bukan urusan papah!!" Jawabnya dingin dan keluar dari rumah
Kini ia melajukan motornya menuju rumah Tejo. Ia juga sudah mengirimkan pesan kepada sahabat-sahabatnya untuk pergi ke rumah Tejo.
Sampai disana ternyata baru Chiko dan Kevan yang datang. Bara turun dari motornya dan berjalan ke arah mereka bertiga,yaitu Chiko,Kevan dan Tejo.
"Ada apaan nih, tiba-tiba ngumpulin kita begini?" Tanya Tejo
"Ho'oh nggak biasanya Bos?" Ujar Kevan
"Gue pusing banget gila!!" Ujar Bara sambil mengacak-acak rambutnya frustasi
"Ada apa? Cerita sama gue" Ujar Chiko
"Alea ilang dan sampe sekarang belum ketemu juga!! Gue bingung mesti cari kemana lagi" ujar Bara dengan nada putus asa
"WHAT?!! SUMPEH LOH?" Teriak Gio yang baru saja datang bersama dengan Juan
"Brisik lo Gi!! Bikin orang tambah pusing aja" Ujar Kevan
"Yaelah gitu doang, gue kan kaget bro" Ujar Gio mencoba membela diri
"Kaget lo alay banget tau nggak?!" Ujar Juan
"Diem Lo pada!!" Ujar Bara
"Gini deh, kita cari sekali lagi ke sekolah. Kalo emang ntar nggak ketemu juga, kita cari keluar atau nggak lapor polisi aja,gimana?" Ujar Chiko
Dan yang lain hanya mengangguk paham, menyetujui usulan dari Chiko.
Setelah itu mereka bergegas menuju ke sekolah menggunakan motor masing-masing. Sampai ditujuan, mereka langsung berpencar ke segala arah.
Kini Bara dan Chiko berlari kearah barat menuju perpustakaan. Gio dan Juan kearah selatan, sedangkan Kevan dan Tejo kearah Timur. Dan kemudian mereka akan bertemu kembali dititik pertama kali mereka berdiri yaitu Utara.
Brakk
"ANJIRRR!!! APAANTUH!!" teriak Gio sambil melompat ke gendongan Juan dan jadilah Juan menggendong Gio seperti anak koala.
"Woy, turun!!! Berat Lo" Teriak Juan tertahan
Bugh
Dan akhirnya mereka sama-sama terjatuh dengan gaya tidak elitnya.
"Gio!! Bener-bener Lo yah!! Minta gue sunat dua kali Lo?" Ujar Juan kesal
"Ya maap Ju, namanya juga kaget!!" Ujar Gio
"Halah, kalo takut bilang aja!" Ujar Juan menatap sinis kearah Juan
"Enggak ya!!" Elak Gio
Dan sampai di depan pintu rooftop kini mereka berdua masuk dan angin sepoi-sepoi menyambut kedatangan mereka.
Pemandangan dari atas sini memang tidak mengecewakan. Indah sekali. Eitss, kenapa malah mengagumi keindahan kota dari atas sini? Alea, cari Alea ogeb!! Haduh, kalo ketauan Bara bisa gaswat nih.
"Ju?" Panggil Gio sambil memeluk dirinya sendiri merasa merinding
"APA?!" Jawab Juan ngegas
"SANTE ANJIR!" Jawab Gio ikutan ngegas
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA
Teen Fiction[sebelum membaca yuk follow akun ini] ❝untuk kamu sang duniaku, gadis cantik pemilik tawa indah yang membuatku tau rasa bahagia yang sesungguhnya. Aku ingin seperti mereka, ingin rasanya aku menatap kamu setiap detiknya. Namun,kenapa tuhan tidak men...