______________________________________
Warning ⚠️ Typo bertebaranHappy Reading guys 🤗
______________________________________"SINI LO" ujar seorang gadis yang tiba-tiba menarik tangan Alea dengan kasar menuju toilet.
Tentu saja hal itu membuat Alea terkejut. Ia baru saja selesai memarkirkan sepedanya dan tiba-tiba ada yang menariknya hingga hampir membuatnya terjatuh. Kemudian gadis itu mendongak menatap seseorang yang menarik nya. Saat melihat siapa pelakunya, tubuh gadis itu gemetaran rasa takut kini melingkupi seluruh tubuhnya. Kemudian ingatan-ingatan saat dimana ia merasa sendiri, ketakutan di dalam ruangan yang gelap menghantui dirinya. Tak terasa kini buliran cairan bening mulai membasahi pipinya.
"LO BILANG APA SAMA BARA HAH!!? LO PASTI NGOMONG MACEM-MACEM SAMA DIA KAN? LO BILANG SOAL YANG KEMARIN KAN?" Ujar Indah
Yah, seseorang itu adalah Indah si tukang bully.
"Aku gak ngomong apa-apa kok kak" ujar Alea
"Halah, orang kek gitu lebih baik hajar aja ndah" ujar Anisa mengompori
"Kalo bisa sih sampe kapok" ujar Sasa yang juga ikut-ikutan mengompori dan kemudian disusul tawa oleh ketiganya.
Kembali di tariknya tangan Alea ke arah toilet kemudian menyuruhnya untuk masuk ke salah satu bilik toilet tersebut namun gadis itu menolak hingga membuat Indah mendorong nya sampai terbentur dinding toilet.
Awsss
Ah dahi nya sangat perih. Lalu gadis itu menyentuh dahinya dan ia merasakan basah bercampur lengket pada dahi nya. Darah, DAHINYA BERDARAH! Kepalanya terasa pusing. Tak sampai di situ kakak kelasnya itu sekarang menjambak rambutnya dengan kuat dan menampar pipinya berkali-kali sampai sudut bibirnya berdarah. Lalu mendorong tubuh mungil Alea hingga ia kembali terbentur dinding. Dan itu terjadi sampai berulang-ulang. Ia sudah tidak tahan. Kini gadis itu terduduk lemas di lantai toilet dengan sisa-sisa kesadarannya ia menatap ketiga kakak kelasnya sayu. Ia melihat bahwa mereka sedang tertawa keras seperti baru saja memenangkan sesuatu.
"Itu akibatnya kalo Lo berani macem-macem sama gue, dan mulai detik ini jauhi bara kalo Lo masih mau hidup. NGERTI GAK LO!!?" Ujar Indah
"Bye...Bye cupu" Ujar Anisa sambil melambaikan tangannya dan disusul tawa oleh Sasa dan Indah
***
Sementara itu, kini di dalam ruang kelas XI IPS 1 terlihat sangat ramai. Hal ini dikarenakan Pak Botak kini sedang sakit jadi free class, Yeay.
Dan kesempatan ini di gunakan dengan baik oleh para penghuninya. Ada yang ber- make up, gosip, main ToD, konser dadakan, bermain game online dan berpacaran seperti Kevan dan Laura.
"Ih TT balikin gak pulpen gue!!" Ujar Maya dengan suara toanya kepada Tejo yang yang sedang mengangkat tinggi-tinggi pulpen milik gadis itu.
"Ambil aja kalo bisa, dasar pendek" ujar Tejo
"Gue itu bukan pendek, tapi masih masa pertumbuhan, masih belum tinggi aja" ujar Maya sambil membenarkan letak kacamata bulatnya
"Iya masa pertumbuhan, pertumbuhan ke samping maksudnya?" Ejek Tejo dan itu membuat gadis kutu buku itu marah dan menjewer telinga Tejo dengan kuat
"AAA... SAKIT BANGET ANJING!!? LEPASIN GOBLOK!" Ujar Tejo
"HEH!! GAK USAH BERISIK LO BERDUA GAK TAU ORANG LAGI PACARAN APA!!?" Ujar Kevan pada Tejo
"Ho'oh noh. Jatuh cinta tau rasa lo Te" Ujar Gio
"Ogah. Amit-amit" Ujar Maya sambil berlagak akan muntah
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA
Teen Fiction[sebelum membaca yuk follow akun ini] ❝untuk kamu sang duniaku, gadis cantik pemilik tawa indah yang membuatku tau rasa bahagia yang sesungguhnya. Aku ingin seperti mereka, ingin rasanya aku menatap kamu setiap detiknya. Namun,kenapa tuhan tidak men...