"Pak gimana dengan perjodohan anak kita?" Tanya seorang pria paruh baya itu
"Begini, sebenernya ada sedikit kendala terkait perjodohan anak kita, tapi bapak tenang saja, saya pastikan anak saya mau menerima perjodohan ini" Ujar Pak Genendra
"Baik, tapi saya harap dipercepat ya pak" Ujar pria paruh baya itu
"Baik pak baik, akan saya usahakan" Ujar Pak Genendra
"Senang bekerja sama dengan anda Pak Genendra" Ujar pria paruh baya itu sambil bersalaman dengan Pak Genendra
"Sama-sama Pak Morgan" Ujar Pak Genendra menyambut salaman dari Pak Morgan
***
Di suatu ruangan bernuansa putih, kini seorang laki-laki tengah menatap wajah cantik dihadapannya. Walaupun terlihat pucat namun tetap saja aura cantik masih saja terpancar dari sang gadis, membuat laki-laki tersebut tak tahu harus mendeskripsikan nya seperti apa. Wajah gadis ini selalu terlihat sempurna dimatanya.
"Bangunlah kumohon" gumam laki-laki itu sambil sesekali mengecup tangan sang gadis
Itulah yang selalu ia katakan setiap harinya kepada gadis yang tengah memejamkan matanya itu. Sudah dua hari gadis itu belum bangun juga dari 'tidur' nya bahkan ini adalah hari ketiganya.
Hingga, suara ponsel mengalihkan perhatian nya dari sang gadis. Ia bangkit dari duduknya dan berjalan untuk mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja. Kemudian melihat siapa yang menelepon nya pagi-pagi seperti ini. Oh, ternyata Chiko!
"Iya Chik, Ada apa?" Tanyanya
"Gue, udah dapet informasi yang Lo minta waktu itu Bar" Ujar seseorang yang disebrang sana atau Chiko
""Bagus, kirim ke gue secepatnya" Ujar Bara dengan tegas
"Siyap" Ujar Chiko
"Thanks banget ya Chik, udah bantuin gue" Ujar Bara
"Iya, santai. Kaya sama siapa aja" Ujar Chiko
"Ya udah, gue tutup dulu ya Chik" Ujar Bara
"Oke" Jawab Chiko
Dan kemudian panggilan suara pun terputus. Bara kembali duduk disamping ranjang tempat Alea berbaring. Hingga, suara lenguhan kecil membuat nya kaget sekaligus berbinar bahagia.
Eunghhh
"Kamu nggak papa? Ada yang sakit? Yang mana? Tunggu aku panggilin dokter dulu" ujar Bara beruntun saat tahu bahwa Alea baru saja sadar dari 'tidur' nya.
Perlahan mata lentik itu mulai terbuka, mencoba untuk menerima sinar matahari yang menyusup ke dalam ruangan yang mengenai wajah nya.
Bola mata gadis itu terus berkeliaran memandangi ruangan dimana sekarang ia berada. Seketika ia merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya.
A-aku...a-aku laper banget!, Batin Alea bersuara lirih
"Dokter tolong periksa dia dok" pinta Bara
Kemudian wanita paruh baya berjas putih itu pun langsung melangkah kan kakinya mendekat ke arah gadis yang tengah berbaring di ranjang itu. Dan mulai memeriksa keadaan Alea.
"Gimana dok?" Tanya Bara
"Alhamdulillah, keadaan nona Alea sudah membaik dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan" Ujar sang dokter
"Syukurlah" gumam bara
"Kalau begitu saya pamit undur diri, mari" Ujar sang dokter
Dan diangguki oleh Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA
Teen Fiction[sebelum membaca yuk follow akun ini] ❝untuk kamu sang duniaku, gadis cantik pemilik tawa indah yang membuatku tau rasa bahagia yang sesungguhnya. Aku ingin seperti mereka, ingin rasanya aku menatap kamu setiap detiknya. Namun,kenapa tuhan tidak men...