Rayna tersenyum kemudian mempercepat langkahnya menuju tempat itu. Ya, dia akan menuju pintu perbatasan hutan, para siswa tidak boleh mendekati atau pun masuk kedalam hutan. Disana terdapat hewan buas yang berkeliaran dan dikawatirkan juga mereka akan tersesat di dalam hutan.
Rayna menyalakan senter saat tidak ada lagi pencahayaan di sekitarnya. Rayna melihat jam tangannya samar kemudian membuang nafas kasar. "Gara-gara Rossi gue terlambat kan" gumamnya.
Rayna berlari karena dia sudah sangat terlambat untuk bertemu seseorang orang yang selama ini dia sukai. Rayna terus berlari hingga dirinya tidak sengaja menginjak sesuatu.
"Aaaa...." Teriknya saat kedua kakinya terikat sesuatu dan menarik tubuhnya hingga terangkat keatas sehingga posisi kakinya di atas dan tubuhnya menggantung kebawah.
Rayna dibuat kaget bukan main saat dirinya sekarang tergantung di atas pohon. "Sial! Siapa yang memasang perangkap di sini!" Teriak Rayna saat melihat kedua kakinya terikat ke atas.
Rayna mengatur nafasnya kemudian mencoba mengambil ponsel di saku celananya, tapi sial saat dirinya hampir berhasil mengambilnya, ponsel itu malah terjatuh.
Kenapa hari ini dirinya sial sekali! Sekarang dia harus bagaimana? Rayna melihat di sekelilingnya semuanya gelap tidak ada cahaya sama sekali di sekitarnya. Rayna kemudian mendengar suara langkah kaki berjalan kearahnya. Jantung Rayna berdetak kencang kemudian melihat disekitarnya was-was. Ia takut, seandainya ada hewan buas di sekitarnya.
"Tolong! Tolong! Siap saja tolong!" Teriak Rayna meminta tolong, berharap Aldo atau seseorang bisa mendengar teriakannya.
"Tolong gue! Gue ada di atas sini" teriaknya lagi saat melihat sorot lampu senter kearahnya. Rayna tersenyum lega saat ada seseorang akan menyelamatkannya sehingga dirinya tidak akan lama dalam posisi badan yang tergantung kebawah.
"Siapa di sana?" Tanya seseorang yang memegang senter yang saat ini semakin dekat berjalan kearah Rayna.
"Gue Rayna, gue ada di atas sini dan tolong selamatkan gue"
Seseorang itu kemudian menyorotkan senternya ke arah Rayna. Rayna tersenyum saat seseorang itu menemukan dirinya, tapi senyum itu tidak bertahan lama saat Rayna melihat seseorang itu adalah Vina.
"Ngapain lu masih diam disitu, cepat bantu gue turun!" Perintah Rayna pada Vina.
Vira tersenyum miring kemudian tertawa. "Oh ternyata ada hewan liar yang terperangkap di sini" katanya seraya berjalan semakin mendekat kearah Rayna.
Rayna seketika melebarkan matanya saat mendengar perkataannya Vina barusan. "Apa mungkin ini semua perbuatan lu?!" Kata Rayna penuh emosi.
"Terserah lu mau nuduh gue sekarang... Kalo diliat, pose lu saat ini sangat menarik" kata Vina seraya berjalan mengitari Rayna yang berada di atasnya sekarang.
"Cepet lepasin gue!"
"Ets gak semudah itu" katanya seraya menarik rambut Rayna yang menjuntai ke bawah.
"Aaaa... Lepasin gak!" Teriak Rayna seraya memegang rambut panjangnya yang di tarik Vina sekarang.
"Baik lah" kata Vina seraya melepas jambakan nya kembali mengeluarkan pisau kecil dari balik bajunya.
Vira memperlihatkan pisau itu ke Rayna kemudian berkata. "Kalo pisau ini menggores sedikit di wajah cantik lu gak papa kan?" Tanya Vira seraya tersenyum sinis.
Rayna melebarkan matanya kemudian menggerakkan tubuhnya mencoba melepaskan diri tapi Rayna juga tau bahwa usahanya itu akan sia-sia, Rayna kemudian berteriak. "Tolong siapa saja selamatkan gue! Tolong!"
"Gak usah teriak-teriak, gue gak sejahat itu" kata Vira seraya tersenyum miring kemudian ia lihat tali yang mengikat kaki Rayna kemudian mencari ujung tali itu yang terikat di batang pohon yang tidak jauh dari nya.
"Lindungi kepala lu! Gue akan memotong talinya" perintah Vira sebelum ia memotong tali itu.
Bruuk suara saat Rayna jatuh ketanah. Rayna kemudian meringis kesakitan.
"Rayna lu gak papa kan?" Tanya Aldo saat melihat Rayna terjatuh di depan matanya.
Aldo menghampiri Rayna kemudian membantunya duduk. Rayna meringis sakit saat Aldo memegang bahunya.
"Dia mau membunuh gue do!" Katanya seraya melirik Vina tajam. Aldo kemudian melihat arah pandangan Rayna saat ini pandangan matanya melihat kearah Vina.
Vira kemudian tersenyum saat di tatap Rayna dan Aldo sekarang. "Hei! Jangan mengada-ngada, gue disini membantu melepas tali yang mengikat kaki lu itu. Dasar gak tau berterima kasih!" Ketusnya seraya pergi meninggalkan mereka berdua.
Aldo memandang lekat kepergian Vina sebelum ia fokus lagi ke Rayna yang saat ini sedang kesakitan.
🍃🍃🍃
Gimana menurut kalian tentang perbuatan Vira ke Rayna?
Oke jangan lupa vote & comment yah
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Sisi
Mystery / Thriller[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JIKA KAMU MENIKMATI CERITA INI!] Vina Kalista merupakan seorang anak broken home dan sekarang ia tinggal dengan ayah dan ibu tirinya yang selalu berbuat tidak adil kepadanya. Saat memasuk...