🌺 5. Kejutan kecil

124 65 12
                                    

Kuy langsung aja baca, oke

🍃🍃🍃

Vira memainkan ponselnya sedari tadi di dalam toilet. Ya, sekarang dia sedang bolos pelajaran, makanya dia memilih untuk bersembunyi di toilet. Bukan anak-anak yang lain kalo bolos kelas suka datang ke kantin.

Vira mengernyit saat ada notifikasi bahwa baterai ponselnya hampir habis. Padahal dia hampir menang dalam permainan di ponselnya itu. Vira menyaku ponselnya sebelum ia keluar. Dia melihat pantulan dirinya di cermin kemudian tersenyum miring sesaat.

Ketika dia ingin keluar dari toilet Vira melihat kedua teman Raya di luar toilet. Vira kemudian melangkah mundur sebelum dia ketahanan. Vira mulai menebak-nebak Rayna masuk ke toilet mana karena ada dua pintu yang tertutup. Setelah yakin kalau di dalam toilet itu Rayna, Vira langsung menyiramkan air di atas toilet yang sedang di gunakan oleh Reyna. Tapi air itu bukanlah air biasa melainkan air dari bekas mengepel ruangan di sekolah ini yang belum di buang oleh petugas bersih-bersih di sekolahnya.

"Aaaa..." Teriak Rayna. Vira tersenyum senang atas perbuatannya itu.

"Ini belum seberapa" batin Vira kemudian berjalan keluar dari toilet. Vira melihat kedua teman Raya datang yang terkejut saat melihat keberadaan Vira. Vira hanya tersenyum licik sambil terus berjalan keluar dari toilet.

🌺🌺🌺

Vira terus mengingat perbuatannya kepada Rayna tadi. "Kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya seseorang membuyarkan lamunannya.

Vira langsung menengok ke sumber suara itu. Dilihat nya Fajar yang tau-tau sudah ada di sampingnya. "Kenapa sih lu selalu muncul tiba-tiba. Kayak hantu!"

"Hantu dari mananya? Mana ada hantu setampan ini" katanya sambil mengangkat sebelah alisnya.

Vira bergidik geli saat mendengar perkataannya yang sangat ke-pedean. Fajar kemudian tertawa melihat reaksi Vira. "Ini buat kamu" katanya sambil menyodorkan minuman coklat kepada Vira.

"Gue tidak suka coklat" tolak Vira.

"Beneran nggak mau nih?" Tanya Fajar memastikan. "Ya sudah kalau gak mau, aku minum sendiri saja" lanjutnya.

Tapi sebelum Fajar meminum minuman coklat itu Vira langsung merebut minuman itu dari tangan Fajar kemudian meminumnya. Fajar tersenyum saat melihat tingkah Vina yang menurutnya sangat menggemaskan.

"Ngapain lihatin mulu?" Tanya Vira saat Fajar melihatnya sedari tadi hingga membuatnya Risih.

"Nggak ada, kamu banyak berubah Vin" katanya.

Vira memutar bola matanya malas. Pasalnya dia tidak berubah sama sekali, inilah dirinya yang sebenarnya.

"Sudahlah, males bicara sama lu" kata Vira sambil memberikan minuman coklat itu yang isinya telah dia minum setengah. "Mending masuk kelas dari pada bicara sama makhluk kayak lu" lanjutnya seraya pergi meninggalkan Fajar.

"Vin, nanti kita pulang bareng" teriak Fajar.

Vira terus berjalan meninggalkan Fajar tanpa menghiraukan ajakan Fajar untuk pulang bersama.

🌺🌺🌺

Kring...

Bel panjang berbunyi, pertanda waktu pulang sekolah.

Anak-anak yang lain berhamburan keluar dari kelas dan ada juga yang masih memilih duduk santai sambil mengobrol, mengerjakan PR dan ada juga yang memilih untuk memainkan ponselnya. Ya, seperti apa yang sedang dilakukan Vira sekarang dia sedang memainkan game di ponselnya.

Vira melirik di sebelah kanan. Dan di sana dia melihat Rayna yang sedang menatapnya tajam. Vira membalas tatapan tajam Rayna dengan tersenyum licik.

Vira mengenakan tasnya sebelum dia keluar dari kelas.

"Hai Vin!" Sapa Fajar sambil melambaikan tangan. Vira mengernyitkan keningnya heran.

"Kok kamu lama sih? Apa ada jam tambahan di kelas kamu?" Lanjutnya.

Vira terus berjalan tanpa menghiraukan pertanyaan yang Fajar berikan untuk nya.

"Vin, Vina!" Panggil Fajar lagi karena tidak mendapat respon dari Vina sedikit pun.

"Kamu kenapa sih? Apa ada masalah?"

Vira langsung menghentikan langkahnya. "Gue punya masalah atau tidak! Itu bukan urusan lu, ngerti!" Kata Vira kesal, pasalnya Fajar terlalu banyak bicara dan ia tidak suka itu.

"Kalo ada masalah, bilang saja sama aku" Fajar langsung dapat tatapan tajam dari Vira. "Ya sudah, aku minta maaf" katanya lagi.

Fajar terus mengikuti Vira dari belakang, hingga membuat Vira risih dengan keberadaan nya sekarang.

"Sudah deh, sana pergi! Jangan ngikutin gue mulu" teriak Vira seraya menengok kearah belakang.

"Lah kan, aku sudah bilang. Kita pulang bareng" kata Fajar seraya berjalan mendekati Vira.

"Gak ada pulang bareng! Dan stop ngikutin gue" tegas Vira kemudian berjalan untuk menyebrang jalan. Tapi Vira tidak melihat ada sepeda motor yang melaju kencang kearahnya seketika itu Fajar langsung menarik tangan Vira sehingga membuatnya berbalik arah dan wajah nya membentur dada Fajar yang bidang.

"Kamu gak papa kan?" Tanya Fajar memastikan seraya melihat wajah Vira sekarang yang jaraknya sangat dekat dengan wajah nya. Dan aksi tatap menatap pun terjadi.

🌺🌺🌺

Gimana menurut kalian?

Ok jangan lupa vote & comment yah

See you next part.

Dua SisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang