🌺12. Posisi

54 29 12
                                    

Vira berjalan melewati gerbang sekolahnya. Ia melihat beberapa siswa berkerumun sedang membicarakan sesuatu dilayar ponsel mereka masing masing. Mereka kemudian terdiam saat Vira melewatinya kemudian menatap Vira sinis.

"Dasar cewek bar-bar" kata salah satu cewek dengan tatapan sinisnya.

Vira hanya melirik mereka dan terus berjalan menuju gedung sekolah tanpa menghiraukan perkataan mereka.

"Vin!"

"Vina tunggu!" Kata Fitri seraya memegang tangan Vina untuk menghentikan langkahnya.

Vira menatap Fitri dan tangannya yang sekarang ini di pegang secara bergantian. Fitri langsung melepaskan tangan Vira kemudian berkata. "Eh gue... Gue mau minta maaf sama lu, tentang kejadian kemarin"

Vira tersenyum miring. "Gue gak butuh maaf dari lu!"

"Please kali ini maafin gue. Lu tau kan situasi dan kondisi gue sekarang? Lu juga pernah mengalaminya bukan?"

"Inget yah! Mana ada yang mau mengalami hal seperti itu!"

"Maafin gue" kata Fitri menyesal yang kemudian langsung memeluk Vira. Vira membuang nafas berat kemudian melepas paksa pelukan Fitri.

"Gue minta maaf" katanya lagi kemudian pergi meninggalkan Vira.

Vira menatap tajam kepergian Fitri kemudian melanjutkan langkahnya memasuki gedung sekolah. Saat ia berjalan di koridor, Vira juga mendapatkan tatapan aneh dan sinis dari beberapa siswa-siswi yang ia lewati.

"Hey Vin, kapan nih kita bisa minum bareng?" Kata salah satu cowok disana.

"Tenang saja kita yang bayarin, iya gak?" Sahut salah satu teman cowok itu kemudian diangguki oleh teman-temannya yang lain.

"Kalo nanti malam gimana?" Seraya mengangkat salah satu alisnya kemudian tertawa.

"Apa sih, gila Lu!" Kata Vira kesal saat mendengar perkataan mereka yang tidak jelas kemudian melanjutkan langkahnya.

"Heh Vin! Jadi cewek jangan muna lu" teriak cowok itu saat Vira tidak menerima tawarannya.

"Eh lihat ada calon pelacur mau lewat" kata salah satu cewek pada teman-temanya agar minggir.

Vira langsung menghentikan langkahnya, menatap tajam cewek itu karena telah sembarangan memanggilnya dengan sebutan pelacur.

Vira berjalan mendekat pada cewek itu. "Maksud lu apa heh?!" Kata Vira penuh emosi karena tidak terima dengan sebutan pelacur yang terlontar untuknya.

"Emang fakta kalo lu itu pelacur" kata cewek itu dengan mempertegas di bagian kata pelacur.

Vira mengepalkan tangannya kesal. Ingin rasanya ia memukul mulut cewek yang ada di hadapannya agar tidak bisa lagi bicara sembarangan kepadanya.

"Dan ini buktinya. Lu masih mau mengelak?" Kata cewek itu seraya memperlihatkan Video nya yang sedang mabuk dengan dua cowok yang ada di sampingnya. Vira tersenyum miring, merebut paksa ponsel cewek itu kemudian membantingnya.

"Hey! Gila lu yah!" Teriak cewek itu saat melihat ponselnya di banting oleh Vira hingga rusak parah.

"Kalian semua hapus video itu sekarang! Awas saja kalo kalian tidak menghapusnya!" Kata Vira penuh emosi seraya menunjuk semua orang yang ada di sekitarnya.

*****

"Gimana yah reaksi dia? Pasti sangat bahagia buka?" Tanya Rayna kepada Ita dan Rosi.

"Sangkin bahagianya sampai kejang-kejang dia" sahut Rosi kemudian tertawa. Rayna dan Ita juga ikut tertawa saat mendengar perkataan Rosi barusan.

Vira yang melihat mereka sedang menertawakan soda kembarnya itu pun langsung menghampiri mereka kemudian menarik erat kerah baju Rayna. "Maksud lu apa?!"

"Ets tenang dulu, jangan kasar gini dong!" Kata Rayna seraya melepas tangan Vira dari kerah seragamnya.

"Kan gue udah bilang, jangan sok berani sama gue!" Seraya mendorong bahu Vira dengan jari telunjuknya.

"Ini juga belum seberapa ngerti?!"

Vira dibuat semakin kesal oleh tingkah dan perkataan Rayna yang sok berkuasa.

Plakk

Vira menampar muka Rayna cukup keras sehingga darah segar mengalir di sudut bibirnya. Rayna langsung memegang pipinya yang terasa perih dan memegang sudut bibirnya dilihatnya darah yang menempel ditangannya sekarang. Rayna menatap Vira dengan penuh emosi kemudian menampar wajah Vina. Tapi sebelum tamparan itu mengenai wajahnya, Vira langsung menahan tangan Rayna. Vira kemudian menatap balik penuh emosi seraya mempererat cengkeraman tangannya.

🌿🌿🌿

Ayolah comment, gimana menurut kalian?

Oke see you next part.

Dua SisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang