🌺 2. Hanya permainan kecil

183 75 30
                                    

"Hidupmu memang menyedihkan, Vina!"

🌺🌺🌺

Sekarang Vina sudah berada di atas balkon sekolah. Ia langkahkan kakinya hingga ke ujung. Di Sana tidak ada penghalang atupun pagar yang terpasang. Ia melihat kebawah kemudian berkata. "Memang hidup lu tidak berguna Vina!" Seraya menyeringai. Kemudian melihat kearah bawah lagi. Vina menutup mata seraya merentangkan tangannya.

"Kamu jangan melakukan hal bodoh!" Kata seseorang sambil menarik tangan Vina hingga dia sedikit menjauh dari ujung balkon.

Vina tersenyum miring sebelum ia menepis tangan cowok itu. "Siapa juga yang mau bunuh diri" terangnya kemudian pergi meninggalkan cowok itu.

🌺🌺🌺

Vina membuka pintu rumahnya. Di dapati Ayah dan Ibu tirinya sudah ada di depan pintu.

"Dari mana saja kamu? Jam segini baru pulang!?"

"Setidaknya kamu mikir apa yang kamu perbuat! Jangan bikin situasi tambah runyam! Ayah gak mau lagi dapat panggilan dari sekolah. Dan ayah gak mau mengurus permasalahan yang kamu buat" Tegas Hendra kepada Vina.

"Kalian tau sendiri kan? Aku disini sebagai korban! Dan mencoba untuk membalas perbuatan mereka! Apa salah!?" Kata Vina mencoba mengingat kan kembali kejadian itu.

"Beraninya kamu membantah ayah?!" Bentaknya seraya menampar wajah Vina keras.

Vina memegang wajah nya yang tadi di tampar ayahnya itu. Kemudian menatap tajam wajah Hendra. "Terus tampar lagi wajah Vina, tampar lagi yah!" Teriak Vina sambil menunjuk wajahnya yang tadi di tampar oleh ayahnya. Air matanya yang terbendung di pelupuk matanya tidak bisa ia tahan lagi dan akhirnya air matanya mengalir membasahi pipinya. Vina berlari meninggalkan mereka kemudian masuk kedalam kamarnya.

Vina menghapus bekas air matanya yang ada di pipi dengan menggunakan tangan. "Gue gak sudi punya ayah seperti dia!" Gumam Vina.

Vina mengambil foto yang ada di atas nakas kemudian ia pandangi foto itu sebelum ia menaruh foto itu dengan posisi yang terbalik.

Dret dret ponsel Vina bergetar.

Vina mengambil ponselnya yang ada di saku, kemudian ia lihat sesaat layar ponselnya itu sebelum ia mengangkat panggilan itu.

"Halo Van"

"Hei! Lu menjebak gue yah?!"

"Maaf kan aku. Aku tidak bermaksud seperti itu" Jawabnya khawatir.

"Hidup lu memang menyedihkan. Tidak berguna!" Katanya kemudian menyeringai.

"Sebenarnya aku-"

"Sudah! gue gak butuh penjelasan lagi dari lu" potongnya. "Berhubung gue ada di sini, akan gue tuntaskan semuanya" kata Vina kemudian menutup telponnya.

🌺🌺🌺

Vina melangkah kan kaki berjalan menuju kantin. Tapi di pertengahan perjalanannya, ia di tarik paksa oleh dua cewek yang kemarin bersama Rayna. Dan sekarang ia berada di kebun belakang sekolah.

"Gimana, kangen gak di perlakukan begini?" kata Rayna sambil menyeringai.

"Lepasin gak!?" Sentak Vina saat tangannya masih di cekal dua cewek tadi.

"Gak semudah itu!" Gumam salah satu cewek yang mencengkram tangannya.

"Tunggu dulu. Gue kan belum kasih kejutan buat lu" katanya kemudian menggerakkan telunjuk tangannya mengintruksikan kepada cewek berambut pendek sebahu, berkacamata untuk mendekat dan memberikan sebotol air kepada Rayna.

Cewek itu menatap Vina cemas, seperti ada penyesalan pada dirinya untuk Vina kemudian ia pergi begitu saja.

Rayna menatap jengah cewek yang barusan pergi. Kemudian melihat Vina dan tersenyum setelahnya.

"Lu tau ini air apa?" Tanya Rayna pada Vina.

"Gue bilang lepasin!" Teriak Vina sambil mencoba melepaskan tangannya.

"Air ini akan membuat wajah lu terlihat lebih cantik!" Seraya mencubit pipi Vina dengan gemas.

Vina membelalakkan matanya kaget, saat mendengar perkataan Rayna. Bahwa air yang sedang Rayna pegang sekarang adalah air keras.

"Lepasin gak!" Teriak Vina memberontak dengan menggerakkan tubuhnya mencoba melepaskan diri.

Reyna menjambak rambut Vina kemudian berkata "Makanya jangan berani sama gue. Awas saja kalau lu menyebarkan video itu" gretak Rayna.

Rayna mulai membuka tutup botol itu kemudian menyeringai sebelum ia menyiram wajah Vina dengan air itu.

"Aaaaa" teriak Vina saat Rayna menyiram wajahnya menggunakan air keras.

Rayna dan kedua temannya itu tertawa puas atas tindakannya yang mereka buat.

🌺🌺🌺

Jangan lupa comment and vote yh.

Kalo sudah baca bisa langsung skip ke part berikutnya.

Dua SisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang