Jangan lupa vote dan comment nya, kalian tahu kan cara menghargai sebuah karya?
Selamat membaca
🌿🌿
Vira menggosokkan telapak tangannya pada bahunya. Ia merasa angin malam yang menusuk kulit. Vira menghembuskan nafas gusar, dirinya enggan beranjak dari tempatnya sekarang.
Vira menatap sesaat bulan yang bersinar di atas sana. "Baiklah" katanya memantapkan diri untuk segera pulang, sekarang ia sudah terlalu lama disini.
Di tengah perjalanan pulang perutnya berbunyi, dirinya sangat lapar sekarang, dari sejak siang belum memakan apapun sampai sekarang. Vira memutuskan untuk mampir terlebih dahulu kesebuah mini market untuk membeli roti dan sebotol air mineral.
Setelah keluar dari mini market Vira langsung membuka tutup air mineralnya sebelum ia minum seperempatnya kemudian membuka bungkus roti dan memakannya sambil berjalan karena sekarang sudah cukup malam jadi lebih baik memakannya seperti ini. Langkahnya berhenti saat melihat Aldo di sebrang jalan dan menatapnya sesaat sebelum ia langkahkan kaki nya kembali.
Aldo melihat Vira di sebrang jalan yang masih memakai seragam sekolah, tanpa pikir panjang Aldo segera menghampirinya. "Jam segini lu belum pulang?" Tanya Aldo yang berhasil menyamai langkah Vira.
"Bukan urusan lu" sinisnya.
"Bagaimana dengan sekarang?"
Vira langsung menghentikan langkahnya kemudian tersenyum sinis kepada Aldo. "Kemungkinan gue bakal di keluarin dari sekolah dan sekarang gue mencoreng nama baik Vina, walaupun begitu gue seneng karena gue sudah membalas perbuatan mereka kepada Vina" terangnya.
"Terimakasih sudah menyebarkan video itu" katanya lagi setelah itu memakan roti yang masih tersisa separuhnya.
Aldo hanya terdiam, menatap Vira yang ada di hadapannya. Ia tau perbuatannya itu tidak pantas tapi mau bagimana lagi, ini adalah salah satu cara dirinya membantu orang yang dia cintai agar tidak terluka lagi dan menyudahi kasus pembullyan di sekolah agar tidak ada lagi kejadian seperti ini lagi.
Aldo tersenyum kemudian menepuk pundak Vira. "Baiklah. Oh ya, sampaikan salam gue pada Vina bahwa gue sangat merindukannya"
"Yah! Gue tidak mau melakukannya. Sampaikan saja sendiri" ujar Vira kemudian melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Aldo.
Aldo tidak tinggal diam dia kemudian mengejar Vira. "Yah! Vira tolong sampaikan itu kepadanya"
"Tidak mau" teriak Vira saat Aldo memohon untuk menyampaikan pesan yang sangat menjijikkan itu untuk kembarannya.
*****
Vira menghembuskan nafas berat saat melihat pintu rumahnya sekarang. Ia tau setelah dia masuk kedalam dia akan dimarahi habis-habisan oleh ayahnya seperti waktu itu. Vira kemudian memantapkan diri sekali lagi sebelum dia masuk kedalam rumah.
Baru saja dia masuk, Vira langsung mendapatkan tatapan tajam dari ayahnya itu.
Hendra menyeringai kemudian menghampiri Vira dan langsung menamparnya keras hingga darah segar mengalir dari sudut bibirnya.
Vira kemudian langsung memegang wajahnya. Ia merasakan rasa perih dan sakit sekaligus. Vira langsung menatap tajam ayahnya itu, ia tidak menyangka dirinya akan diperlakukan sekejam ini oleh ayah kandungannya sendiri.
"Dari mana saja kamu?! Kamu benar benar anak tidak berguna!" Teriak Hendra seraya menjambak rambut Vira dan menyeretnya dengan paksa.
"Aaaa... Sakit yah" teriak Vira kesakitan.
Hendra menyeret Vira hingga kedalaman kamarnya dan kemudian mendorongnya hingga Vira tersungkur di lantai.
"Ayah sudah memperingatkan mu agar tidak membuat ulah lagi, tapi apa sekarang em?!"
Vira hanya terdiam seraya menundukkan kepalanya. Ia tidak bisa lagi menahan air matanya agar tidak mengalir sekarang.
"Lihat ayah sekarang!" Teriaknya saat melihat Vira yang masih menunduk sebelum menjambak rambut Vira hingga wajahnya terangkat sekarang.
"Kali ini ayah tidak akan mengampuni mu lagi, ingat itu!" Teriaknya lagi. Vira hanya bisa menangis sekarang ia tidak tahu harus berbuat apa. Dirinya sangat takut melihat kemarahan ayahnya itu yang sangat mengerikan. Pantas saja Vina tidak betah di rumah ini dan lingkungan disekitarnya juga sangat mengerikan baginya.
Vira kemudian melihat ayahnya itu melepaskan ikat pinggangnya. "A-pa yang akan ayah lakukan?" Tanya Vira takut.
Hendra tersenyum sinis kemudian berkata. "Kali ini tidak ada ampun bagi mu" setelah itu langsung mencambuk tubuh Vira beberapa kali dengan keras.
"Aaa.. sakit yah tolong hentikan" teriak Vira meringkuk kesakitan, saat tubuhnya masih saja dicambuk.
Hendra tersenyum lebar setelah puas mencambuk tubuh anaknya itu dan tidak ada rasa penyesalan di raut wajahnya kemudian keluar dari kamar Vira.
Hisk hisk hisk
sekarang ia hanya bisa meringkuk seraya menangis menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
🌿🌿🌿
Gimana menurut kalian?
Oke see you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Sisi
Mystery / Thriller[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JIKA KAMU MENIKMATI CERITA INI!] Vina Kalista merupakan seorang anak broken home dan sekarang ia tinggal dengan ayah dan ibu tirinya yang selalu berbuat tidak adil kepadanya. Saat memasuk...