🌺 6.Curiga

117 61 10
                                    

"Pengagum rahasia"

🍃🍃🍃

"Gak ada pulang bareng, Dan stop ngikutin gue!" tegas Vira kemudian berjalan untuk menyebrang jalan. Saat Vira menyebrang ia tidak melihat ada sepeda motor yang melaju kencang kearahnya seketika itu Fajar langsung menarik tangan Vira sehingga membuatnya berbalik arah dan wajah nya membentur dada Fajar yang bidang.

"Kamu gak papa kan?" Tanya Fajar memastikan seraya melihat wajah Vira sekarang yang jaraknya sangat dekat dengan wajah nya. Dan aksi tatap menatap pun terjadi.

Vira tersenyum lebar seraya terus menatap lekat mata Fajar sebelum ia injak kakinya dengan keras.

"Aaww" teriak Fajar kesakitan karena perbuatannya sahabatnya itu.

"Makanya jangan cari kesempatan, ngerti!" Katanya sambil menekan kata ngerti, kemudian tersenyum miring sebelum ia pergi.

🌺🌺🌺🌺

"Hey Vir!" Sapa seorang cewek, yang rambutnya di ikat Cepol sembarang yang membuat ikatannya tidak rapih. Dia juga memakai seragam yang sama dengan dirinya mungkin dia teman satu sekolahnya Vira.

"Kemana aja lu? Udah dua hari ngilang" lanjutnya seraya merangkul Vina.

"Emm aku..."

"Eh tunggu-tunggu. Kenapa penampilan Lu tiba-tiba rapih gini" kata cewek itu heran, seraya melihat penampilan Vina yang cukup rapih.

"Biasanya juga penampilannya sama seperti gue" sambil memegang seragam sekolahnya yang tidak ia kancing dengan pedenya. "Lo gak kesambet setan kan yh?"

"Ya.. Ya enggak lah. Aku cuma mau berpenampilan rapih aja" kata Vina agak gagu.

"Ya sudah. Kuy berangkat" serunya.

🌺🌺🌺

"Ayok cepetan Ra, lama banget sih jalannya" keluh Indi Karena langkah Vira cukup santai.

Mereka kemudian menaiki tangga hingga mereka sampai di atas gedung sekolah.
"Hey Dra, mana Damar?" Tanya Indi saat ia tidak melihat keberadaan Damar di sana.

"Dasar tuh anak minta di tampol, gue sama Vira udah buru-buru kesini eh dianya malah belum sampai" gerutu Indi.

"Bentar lagi paling dia sampe" kata Indra yang masih fokus pada layar ponselnya.

"Halo guys..." Sapa Damar seraya melambaikan tangannya.

"Gak usah pake senyum segala, jelek!" Ketus Indi.

"Dih, sewot lu" kata Damar sambil melirik Indi tajam.

"Nih buat lu. Jutek!" Katanya sambil memberikan roti pada Indi.

"Dra tangkep!" Teriak Damar seraya melempar roti kearah Indra. Tapi sebelum Indra menangkap roti, Roti itu sudah mengenai kepalanya. "Kalo gak niat ngasih mending gak usah" ketus Indra seraya mengambil roti itu di tanah.

Damar tersenyum lebar sebelum berkata "Sorry bro"

"Dan ini spesial buat cewek cantik di tambah bonus teh pucuk" katanya sambil memberikan roti dan teh pucuk kepala Vina.

"Lah minuman buat gue mana?" Gerutu Indi karena dia tidak mendapatkan minum seperti Vira.

"Emang lu cantik?" Kata Damar yang menyebalkan.

"Dasar buaya!"

Damar tersenyum lebar kemudian berkata. "Makasih pujian nya, gue tau kok kalo gue orangnya setia" seraya tersenyum lebar.

Vina tertawa kecil saat melihat pertengkaran kecil antara Indi dan Damar.

"Ah iya, video yang gue kirim beberapa hari lalu itu bener lu?" Tanya Indra memastikan.

Vina membelalakkan matanya kaget. "Ah, I-itu... Bukan lah ada-ada saja" kata Vina sedikit gagu.

Indra menganggukkan kepalanya saat mendengar jawaban Vira kemudian menggigit rotinya lagi.

"Yang bener aja lu Dra, gak mungkin kali itu Vira. Lu taukan, Kalo Vira jago berantem? Yang ada mereka yang babak belur" bela Indi seraya merangkul Vira yang ada di sampingnya. "Iya kan Vir?" Katanya lagi sambil tersenyum lebar. Vina hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Di sisi lain.

"Siapa lu sebenarnya?" Kata seseorang yang tau-tau sudah duduk di kursi yang tidak jauh dari Vira.

"Menurut lu?" Kata Vira datar.

"Gue tau, kalo lu itu bukan Vina!" Katanya seraya menghampiri Vira.

Vira membalikkan badannya sehingga mereka saling berhadapan. Vira tersenyum miring seraya melihat cowok yang ada di hadapannya dari bawah sampai atas kepalanya.

"Oh jadi ada yang diam-diam memperhatikan Vina dari jauh?"

"Dasar pengecut!" Kata Vira seraya mendorong dada cowok yang ada di hadapannya kemudian pergi. Tapi sebelum ia sempat pergi tangan Vira di cekal oleh cowok itu.

"Lepasin gak?!" Kata Vira kesal seraya melirik cowok itu tajam.

Cowok itu kemudian tertawa hambar kemudian berkata. "Dimana dia sekarang?!"

"Itu bukan urusan lu ngerti!?" Seraya melepaskan tangannya dari genggaman cowok itu yang kemudian pergi.

_______________________________________

Jangan lupa buat tekan bintang nya yah...

See you next part.

Dua SisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang