21

1.3K 149 52
                                    

Hai :)
.
.
.

Sesaat sebelum Mingi kembali ke rumah sakit

Mingi mengendarai mobilnya tanpa arah. Membelah jalanan kota yang semakin ramai saat malam tiba. Niatnya sih ingin berkendara tanpa tujuan, namun pada akhirnya ia berhenti tepat di parkiran rumah sakit tempat Yunho dirawat.

Mingi memandang kosong kedepan. Ingin naik menemui sang tunangan namun terlalu takut jika pria manisnya akan kembali marah. Ingin kembali ke kantor namun terlalu malas jika harus dihadapkan pada berkas-berkas yang menumpuk seperti dosa.

"Naik aja kali, ya? Cuma ngecek sebentar, ga usah masuk."

"Tapi kalau Yunho tambah marah, gimana?"

Mingi mengeratkan gengaman pada kemudi. "Kalau dia jadi benci, gimana?" Gumamnya frustasi.

Rasanya sangat sakit ketika dilupakan oleh orang yang disayang. Tatapan Yunho yang memandangnya asing, berbeda dengan tatapannya dulu yang menandang penuh cinta.

Suaranya yang lembut saat berbicara, berbeda dengan tadi saat Yunho berteriak padanya, membuat Mingi terkejut dan kecewa.

Di satu sisi ia tahu sikapnya salah, namun di sisi lain ia juga merasa sakit hati ketika melihat tunangannya membela pria asing di hadapannya.

Mingi tertawa hambar. "Gua bahkan ga tau kalau dia pernah punya kekasih."

Mingi sadar pertemuannya dengan Yunho memang terjadi dari sebuah 'kesalahan'. Saat itu ia tidak dapat mengendalikan emosinya dan berakhir memaksa Yunho untuk 'melayaninya'.

Namun lambat-laun ia sadar bahwa keberadaan Yunho memiliki arti lebih di hidupnya. Dari yang awalnya penasaran hingga sekarang berakhir jatuh pada pesonanya.

Jeong Yunho itu istimewa.

Saat berada di dekatnya, Mingi merasa tenang. Ia dapat tertidur dengan nyenyak, tidak bermimpi buruk tentang kenangan di masa lalu yang menghantui. Emosinya jauh lebih stabil tidak seperti dulu yang akan menghancurkan apapun jika sedang marah.

Mingi sangat mencintai Yunho, ia sangat bahagia ketika tahu bahwa pria manis itu juga mencintainya. Sangat bahagia hingga melemahkan pertahanannya, melupakan fakta bahwa bisa saja ia akan kehilangan Yunho hingga berakhir pada kecelakaan saat itu yang menewaskan buah hatinya.

"Ayah macam apa yang ga bisa menjaga anaknya?"

Mingi menenggelamkan kepalanya pada kemudi mobil hingga tidak sadar bahwa sedari tadi ada pria yang memperhatikannya. Pria itu mendekat kearah mobil Mingi dan mengetuk kacanya beberapa kali. Membuat Mingi menoleh, memastikan siapa yang mengetuk kaca mobilnya.

"Huh? Wooyoung?"

Mingi menurunkan kaca mobilnya dan langsung di sambut senyum hangat dari Wooyoung.

"Ternyata benar itu lo, Ka Mingi. Gua kira salah lihat. Ngapain di sini? Ga naik ke atas?"

Mingi tersenyum simpul, "Sebentar lagi."

Wooyoung sadar ada yang aneh pada situasi mereka. "Ada masalah sama Ka Yunho?"

"Engga."

"Serius?"

Mingi diam menatap lurus ke depan. Wooyoung tahu ada masalah diantara mereka karena sejak tadi Yunho pun tampak gelisah.

"Mingyu, ya?"

Mingi menatap Wooyoung tak suka yang dibalas kekehan kecil.

"Ga usah khawatir, gua yakin Ka Yunho ga sebodoh itu untuk jatuh kepada orang yang salah."

Mistake [Minyun/Yungi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang