3

3.4K 420 334
                                    

Yunho buru-buru masuk ke dalam mobil, meninggalkan wooyoung yang masih berbincang dengan san. Dapat ia lihat mingi yang baru datang setelah ditinggalkan tadi. Mata mereka bertemu, mingi pun tersenyum sementara yunho membuang mukanya.

"Ka, langsung pulang?", tanya wooyoung begitu ia masuk ke mobil.

"Hm"

Wooyoung mengernyitkan dahinya bingung, "Lo kenapa?" tanyanya.

"Gapapa, gua cuma capek aja, ayo pulang", ucap yunho sembari tersenyum agar adiknya tidak merasa khawatir.

Wooyoung mengedikan bahunya lalu melajukan mobilnya melewati ramainya jalanan kota.

Sesampainya di rumah yunho langsung masuk ke dalam kamarnya dan mengunci diri, membuat wooyoung dan ibunya bingung.

"Woo, kakakmu kenapa lagi?", tanya nyonya jeong kepada anak keduanya.

"Gatau mah, dari pas jalan pulang udah begitu, ngidam kali", ucap wooyoung yang langsung mendapat jitakan dari ibunya.

"Hush, kalau ngomong itu dipikir dulu."

Wooyoung terkekeh kecil lalu segera bersiap untuk pergi ke kampus karena ia ada kelas siang.

Di dalam kamar terdapat yunho yang sedang berbaring menatap langit-langit kamarnya. Ia melamun memikirkan kejadian tadi, saat ia tidak sadar telah lepas kendali dan mengigit bibir mingi.

"AAAA BODOH PISAN", yunho memukul-mukul bantalnya dengan keras berusaha menyalurkan kebodohannya pada bantal.

'apa salahku? -bantal yang tertindas'

Yunho menenggelamkan wajahnya pada bantal dan berteriak kencang merutuki dirinya sendiri. Mungkin karena ia berteriak tertahan alhasil sekarang yunho merasa mual. Buru-buru ia bangkit berusaha menetralkan rasa tidak enak pada perutnya.

"Ugh, mual banget", ucap yunho sembari memegangi perutnya.

Dirasa sudah membaik, yunho pergi ke bawah untuk mengambil air hangat. Baru saja membuka pintu sudah ada wooyoung dan ibunya yang menatap yunho khawatir.

"Yun, kamu sakit? Wajah kamu pucat, mamah panggilkan dokter ya?", ucap ibunya khawatir.

"Kak kalau sakit aturan jangan jalan-jalan tadi, masuk angin kayaknya itu. Mending di kerok aja, mah", ucap wooyoung yang mendapat tatapan tajam dari ibunya.

"Di kerok itu ga bagus buat kesehatan, biar mamah panggil dokter aja, atau kamu mau ke rumah sakit? Nanti woo anterin."

"Dih, wooyoung ada kelas mah. Sama pak udin aja sih."

"Pak udin lagi nyari jodoh, ga bisa di ganggu. Sesekali kamu yang anter jemput gapapa kali."

"Ya ko git—"

"Aduh kalian aku gapapa, cuma kecapean aja, paling tidur sebentar udah sembuh. Misi nih aku pengen ambil air", ucap yunho yang langsung pergi meninggalkan dua orang itu ke dapur.

Yunho memijit pelipisnya, rasanya jadi tambah pusing dibanding tadi, perutnya pun mulai mual lagi, apa dia salah makan? Setelah meneguk air hangat yunho berniat kembali ke kamarnya sampai ibunya memanggil yunho, katanya ada tamu.

Dengan malas yunho pergi menghampiri tamu tersebut. Siapa sangka yang datang malah si kepala nanas, membuat perut yunho tambah tidak enak hanya dengan melihat presensi makhluk di depannya ini.

Karena tidak ingin membuat ibunya khawatir, yunho pun duduk dan menyuruh ibunya pergi. Lalu antesinya kembali pada yeonjun yang sedang tersenyum ramah kepadanya.

Mistake [Minyun/Yungi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang