2

5K 472 261
                                    

Yunho membuka kedua matanya, ini bukan kamarnya, oh iya apartemennya sudah hangus bukan? Lalu ini dimana? Seingatnya semalam dia sedang minum lalu berniat pergi ke danau sebelum— ah, yunho ingat. Ia dibawa oleh pria bernama mingi lalu...

"Sudah bangun?"

"ARGHH", yunho terkejut dan refleks bangun dari tempat tidur tetapi ia merasakan seluruh tubuhnya sakit, terutama bagian bawahnya. Tubuhnya seketika lemas jika saja mingi tidak segera menangkap tubuhnya, mungkin wajah yunho sudah menghantam lantai.

"Hati-hati", ucap mingi lalu membawa tubuh yunho kembali ke atas kasur. Mendudukannya perlahan, lalu mengecup lembut kening yunho. Perlakuan yang sangat lembut dibanding semalam.

Jika kalian pikir karena perlakuan lembut mingi hati yunho akan luluh kalian salah besar. Sekarang yunho sedang tersenyum lalu menampar pipi mingi kencang, sangat kencang sampai suaranya menggema dalam kamar itu.

Mingi yang di tampar tampak terkejut dan memegangi pipi sebelah kirinya yang kini mulai memerah, menatap yunho penuh tanya. Sementara yunho sedang menatap mingi jengkel.

"Heh sialan! Seenaknya ya lo memperkosa gua semalam. Beruntung badan gua semalam lagi lemas karena efek alkohol, kalau ga udah habis lo gua buat rempeyek!", ucap yunho menunjuk-nunjuk wajah mingi.

Mingi beberapa kali mengedipkan matanya, terkejut dengan perlakuan yunho terhadapnya. Seumur hidup baru kali ini mingi ditampar dan di ceramahi oleh lawan bercintanya. Mingi terkana culture shock.

"Apa salah gua?", tanya mingi dengan wajah tanpa dosanya.

Yunho memegangi leher bagian belakangnya, sepertinya penyakit anemianya kini telah hilang dan berganti dengan hipertensi. Bisa-bisanya mingi bertanya dia salah apa dengan tatapan polosnya itu? Kemana perginya wajah penuh nafsu semalam?

"Tuan song mingi, bahkan cara anjing bercinta pun tidak sekasar semalam, dan anda masih bertanya dimana letak kesalahannya?", ucap yunho sarkas.

Lagi-lagi mingi tersenyum, ah bukan, melainkan seringaian, yunho dibuat merinding olehnya. Mingi merapatkan tubuhnya pada tubuh yunho, menangkup dagu milik yunho dan menatap manik hitam kecoklatan itu dengan intens.

"A-apa?", tanya yunho memberanikan diri balik menatap mata mingi.

"Kalau aku melakukannya dengan lembut apa kamu akan jatuh cinta kepadaku?", tanya mingi sambil menempelkan hidungnya pada hidung yunho.

"Y-ya?", yunho menahan nafasnya karena jarak diantara mereka terlalu dekat. Yunho mati-matian menetralkan suara detak jantungnya agar mingi tidak dapat mendengarnya.

Melihat yunho yang terdiam mingi pun tersenyum, "Aku anggap jawabannya adalah 'ya'."

Mingi menempelkan bibirnya pada bibir yunho, perlahan mingi melumat lembut bibir yunho, sangat lembut dan tidak menuntut, membuat yunho terbuai oleh permainan mingi. Tanpa sadar kedua tangan yunho sudah melingkar pada leher mingi, dan tangan kanan mingi memeluk posesif pinggang yunho, sementara tangan kirinya berusaha membuka kemeja kebesaran yang dipakai yunho.

Sepertinya mereka akan melakukannya lagi. Kali ini tidak ada tuntutan dan di lakukan secara sadar oleh keduanya. Pagi yang dingin ini menjadi panas karena ulah mingi dan yunho. Suara desahan mengalun indah dalam kamar yang hangat itu. Biarlah kita tinggalkan mereka sejenak, untuk menikmati waktu kebersamaan mereka yang akan menentukan jalan cerita ini kedepannya.

Yunho membuka kedua matanya lagi, melihat keseluruh ruangan, ini bukan kamarnya, melihat kesebelahnya terdapat mingi yang sedang tidur lelap sembari memeluk pinggang yunho.

Mistake [Minyun/Yungi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang