5 一 🔞

5.6K 386 196
                                    

Mingi membawa yunho pergi ke berbagai tempat hari ini, dari yang awalnya ke bukit, lalu pergi ke taman bermain, sampai hari mulai menjadi gelap sekarang mereka sedang duduk di sebuah restoran ayam kakek berambut putih.

Karena katanya yunho suka kulit ayam di sini jadi berakhirlah sekarang mereka di sini, padahal mingi sudah berniat membawa yunho ke tempat yang lebih romantis.

"Kamu suka makan di sini?", tanya mingi.

Yunho mengangguk sebagai jawaban. Lalu mingi menyuruh yunho duduk dan ia pergi memesankan makanan untuk mereka. Saat sedang mengantri tiba-tiba ada seseorang yang menyentuh pundaknya. Mingi pun menoleh dan mendapati mira sedang tersenyum ke arahnya.

"Ternyata betulan kamu, kayaknya kita memang jodoh." Ucap mira yang di beri tatapan tajam oleh mingi.

"Cuma kebetulan, ga usah ngelunjak." Mingi balik fokus kedepan, tidak memperdulikan mira yang masih berusaha mengajaknya berinteraksi.

Melihat kejadian yang aneh, yunho memicingkan matanya guna memastikan orang yang sedang mengobrol dengan seorang wanita itu adalah mingi atau bukan. Saat yakin jika orang itu adalah mingi tanpa sadar dadanya terasa nyeri.

Yunho meremat dadanya, ada apa dengan dirinya?

Yunho menatap mereka, terlihat mingi yang tidak memperdulikan si wanita walaupun wanita itu terus mengajaknya berbincang. Ada sedikit perasaan lega dalam diri yunho saat mengetahui bahwa mingi tidak menanggapi wanita tersebut.

"Nunggu lama?"

Yunho sedikit tersentak ketika mingi datang dengan pesanan mereka. Ia kira mingi masih berada di meja kasir, sepertinya yunho melamun selama beberapa saat. Yunho mengangguk canggung. Mingi pun menaruh pesanan milik yunho lalu tersenyum manis ke arah yunho.

"Makanlah." Ucap mingi.

Baru saja yunho ingin menyuap makanannya, tiba-tiba ada seorang wanita cantik duduk di sebelah mingi, wanita yang tadi menggoda mingi.

"Aku duduk di sini ya." Ucap mira sambil memeluk lengan mingi yang langsung ditepis oleh empunya.

"Ngapain duduk sini? Cari tempat lain aja sana." Jawab mingi jutek.

"Tapi nanti aku makan sendiri, kalau disini kan ada kamu." Mira memasang ekspresi sedihnya, lalu melirik ke arah yunho.

"Lo siapa?", tanya mira sinis pada yunho.

Yunho baru ingin membuka mulutnya tetapi mingi lebih dulu berbicara. "Ga perlu tau dia siapa, mending lo pergi atau kita yang pergi?"

Mira menahan lengan mingi yang beranjak pergi, "Kamu ko jahat banget sih? Aku kan cuma mau kita makan bareng kayak dulu, bahkan dulu kamu sering nyuapin ak-"

BRAK

Semua pengunjung melihat ke arah mingi yang baru saja menggebrak mejanya. Yunho terdiam, sorot mata mingi kali ini benar-benar menyeramkan, mingi marah besar.

"M-mingi?", ucap mira menyentuh dada mingi.

Mingi menepis tangannya, bersiap menampar mira kalau saja yunho tidak segera mencengkeram tangan mingi.

"Lo gila? Lo mau nampar perempuan?", yunho menahan tangan mingi dengan sekuat tenaga, tenaga mingi benar-benar tidak main-main.

Yunho malas menggunakan cara ini tetapi melihat kondisi sekarang yunho lebih memilih menghilangkan gengsinya dulu. Dengan segera yunho memeluk tubuh mingi, mengelus punggungnya pelan bermaksud menenangkan, tidak peduli tatapan aneh dari para pengunjung lainnya.

Mira yang kesal melihat pemandangan di depannya pun berniat memisahkan mingi dan yunho, tetapi langsung dapat tatapan tajam dari yunho.

"Haduh betina satu ini ga punya otak apa ya? Udah gua selamatin, terima kasih juga ga, malah gua di tatap sinis." Batin yunho.

Mistake [Minyun/Yungi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang