19

1.4K 180 94
                                    

Ada yang rindu aku ga? :')
.
.
.

Di suatu tempat asing yang sunyi, hanya semilir angin yang mengenai dedaunan pohon. Yunho duduk bersandar pada pohon rindang yang menggugurkan daunnya. Suara daun terinjak mengalihkan perhatian, bersamaan dengan anak laki-laki yang berlari kearahnya.

"Mamah!"

Yunho tersenyum tatkala bocah kecil itu menganggap ia adalah ibunya. Tidak apalah, toh Yunho juga 'tak keberatan dipaanggil seperti itu. Justru ia malah senang karena dapat berperan menjadi seorang ibu.

Anak kecil itu menghampirinya dan memberikan sebuah mahkota bunga yang sangat cantik. Minho memakaikan mahkota itu pada Yunho. Berjalan mundur beberapa langkah kemudian menatap wajah Yunho intens.

"Apa cocok dikenakan mamah?"

Minho mengangguk semangat. "Sangat cocok. Mamah Yunho itu yang paling cantik!"

Yunho menarik tubuh kecil minho kedalam dekapannya. Memeluk tubuh itu seakan takut bahwa ia akan menghilang. Jujur saja Yunho tidak mengerti bagaimana caranya dia bisa berada di tempat ini. Hanya namanya yang diingat, sementara hal-hal lain seakan tidak ada dalam memorinya.

"Mamah?"

"Huh, ya?"

Manik anak itu menatap lekat wajah Yunho.

"Mamah Yunho yang paling cantik. Mamah Yunho yang paling baik. Mamah Yunho yang paling hebat."

Yunho terkekeh mendengar ucapan bocah kecil yang berada di pangkuannya.

"Memangnya mamah melakukan apa?"

Minho tersenyum. "Karena sampai akhir mamah berusaha melindungi Minho."

BRAK

Gelap.

Yunho tidak dapat melihat dan merasakan apapun. Tangannya melingkar pada perutnya, berusaha melindungi sang buah hati dengan cara apapun.

"Tuhan, aku mohon jangan ambil anakku."

Namun sayang takdir berkata lain.

"Mamah", panggil sang bocah yang memecah lamunan Yunho.

"Hm?"

"Di sini bukan tempat mamah."

Minho berdiri lalu menarik tangan yang lebih besar agar berjalan mengikutinya. Kaki kecil itu terus melangkah hingga mereka berhenti pada sebuah jurang yang curam dan dalam.

"Kenapa mamah dibawa kesini?"

Minho mengeratkan ganggamannya pada tangan Yunho. Dapat dilihat matanya berkaca-kaca menahan tangisan yang akan tumpah. Yunho tidak mengerti dengan apa yang terjadi sekarang.

"Kenapa menangis?"

Yunho mensejajarkan dirinya dengan Minho. Menyeka air mata yang perlahan tumpah itu lalu memeluk tubuh kecil Minho dengan lembut yang langsung dibalas oleh sang anak dengan erat.

"Minho menyayangi mamah."

Yunho terenyuh mendengar perkataan Minho. Entah kenapa hatinya menjadi sakit melihat bocah kecil ini menangis.

Ia mengeratkan pelukannya, "Mamah juga menyayangimu."

Beberapa menit mereka berpelukan, saling berbagi kehangatan antara ibu dan anak.

Minho lebih dulu melepaskan pelukannya. Ia kembali menatap wajah Yunho yang tidak akan pernah dilihat lagi.

"Mamah, selamat tinggal."

Mistake [Minyun/Yungi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang