"Brengsek! Setengah-setengah sialan tidak tahu diri..!!!"
"Jangan menggonggong di dapurku, nak! Suaramu mengganggu para pelanggan. Kau bisa berhenti jika sudah bosan bekerja di sini!"
Seorang pria paruh baya mengingatkan. Ia kembali mengenakan apronnya dan berjalan keluar ruangan, meninggalkan pemuda dengan emosi yang meluap-luap itu.
Bakugo mendecih. Beberapa saat kemudian ia kembali mencuci piring-piring kotor dan menatanya di rak. Pukul setengah delapan malam, ia menghabiskan waktunya untuk bekerja paruh waktu di sebuah rumah makan hingga jarum jam menunjuk ke arah angka sepuluh.
Selama dua minggu ini, sejak pertemuannya dengan dispenser rusak itu, kepalanya dipenuhi bayang-bayang akan wajah sedingin es namun sangat panas dalam masa heatnya.
Ia menunggu dan terus menunggu kapan adik kelasnya itu akan datang mengembalikan barang yang dipinjamkannya. Ia juga sudah tak tahan menyimpan benda pusaka milik pemuda itu. Aroma susu yang bercampur dengan manisnya permen kapas membuat pikirannya kacau terlebih cairan jus cinta masih membekas di sana.
Dan saat ini, ia tengah berjalan pulang ke apartemen kecilnya sambil menghentak-hentakkan kakinya, kesal. Bukannya tidak berusaha, ia telah mendatangi dan bahkan bertanya kepada beberapa anak kelas 1A perihal pemilik surai putih setengah merah dengan luka bakar di wajahnya. Sayangnya mereka hanya menggelengkan kepala dan menerangkan bahwa saat itu kelas mereka sedang di rombak sementara.
"Fuck, aku hampir saja menggauli orang yang tidak aku kenali!" Bakugou mendecak, kesal. Juga menyesal karena tidak menanyakan nama anak itu.
Rasa kesalnya kian bertambah saat menyadari petunjuk yang ia miliki hanyalah boxer hitam itu. Kisah pangeran yang mencari cinderella tiba-tiba terlintas dalam benaknya. Sang pangeran yang berkeliling kerajaan untuk mencari pemilik sepatu kaca dan mencocokkannya kepada setiap gadis yang ia temui. Oh, ini gila. Mana mungkin ia akan melakukan hal yang sama seperti pangeran itu. Ia akan dilabeli sebagai alpha bodoh dan mesum karena mencari aroma omega di sekolah yang jelas-jelas khusus alpha dan beta.
Tidak. Sekali lagi tidak. Ia tidak mungkin melakukan tindakan segila itu!
Di bawah temaram cahaya lampu jalanan, ia mengepalkan kedua tangannya, "Sudah kuputuskan. jika besok kau tidak muncul, maka aku akan membakar benda pusaka milikmu! Camkan itu, setengah-setengah sialan!"
Tempat tinggal Bakugo. Luas beut ya?? Kagak. 'Couse Yg dia tempatin cuma sepetak.'v
***
"Hacihhh ...!!"
Todoroki Shoto, pemilik manik heterochromia itu bersin tanpa sebab, ia merasa bahwa seseorang tengah membicarakannya. Kepercayaan yang klise namun sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scum
FanfictionSejak kapan, segalanya terasa begitu manis layaknya setoples manisan yang tak pernah kosong. Terus bertambah dan bertambah, hingga rasa manis itu berubah menjadi pahit. Ini kah yang di sebut cinta, atau sekedar hasrat untuk saling memenuhi? Jangan p...