Chapter 18

622 61 62
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Pesta ria bersama diadakan. Warga sekolah saling berjabat tangan. Ucapan selamat menggema seantero sekolah. Seperti inikah suasana upacara kelulusan di sekolah ini? Membosankan.

Mineta kegirangan mendapat coklat dari para gadis, Deku kelewat bahagia lantaran berhasil meraih tiga besar. Lida dan Kirishima, mereka sibuk melakukan ritual perpisahan yang dramatis bersama adik kelas-adik kelas yang tidak jelas.

Sementara aku? Tepat sebelum mengambil foto kelulusan, seorang anak dari kelas sebelah mencari ribut denganku. Kami berkelahi dan berujung satu kelas mengeroyokku. Untungnya aku berhasil mengalahkan mereka walau harus berakhir babak belur. Dan foto bersejarahku berakhir mengerikan begitu saja.

Kirishima, Iida, dan Mina yang mengetahui kasus perkelahianku buru-buru menemuiku setelah guru bk menceramahiku habis-habisan.

"What's up, bro?! Kenapa kau malah berakhir babak belur begini?" Kirishima bertanya sembari menyandarkan tangannya di bahuku yang segera kutampik.

"Berisik! Kau tidak tahu duduk permasalahannya, jadi diamlah!" Gertakku.

"Oke, oke..., santai, aku cuma bertanya," Timpalnya membela diri. Aku mendengus kesal kemudian mempercepat langkahku.

Sebenarnya, dalam hati, sedari tadi aku menunggu kedatangannya.

Sial. sebenarnya di mana dia sekarang?!

Seharusnya, di koridor sialan ini kami biasa bertemu untuk sekedar saling melemparkan tatapan tajam.

Brengsek! Kenapa aku malah terus-menerus memikirkannya?

Rambutnya lembut yang mencapai tengkuk, poni dari surai dwi warna yang dibelah dua, manik abnormalnya, dan aromanya yang manis serta—

"Hei, Bakugo. Mau mencoba minum?" Pertanyaan jahil tiba-tiba terlontar. Mulut kirishima terbuka. Tersenyum. Menampilkan deretan gigi-gigi hiu.

Iida yang berdiri di sisinya menimang-nimang. "Hmmm, aku ingin mencobanya. Tapi... kita masih butuh dua tahun lagi sebelum usia kita mencapai kepala dua...,"

"Ayo, lah... nakal sedikit tidak mengapa~" Mina merangkul leher Iida dan mengedipkan satu matanya ke arah Kirishima. Benar-benar gadis monster.

"Yosh, anggap saja ini sebagai hadiah kelulusan kita!" Kirishima kembali bersuara dan kali ini Iida setuju.

"Katsu-chan bagaimana denganmu...?" Mina bertanya kepadaku yang ternyata telah berjalan mendahului mereka.  Nadanya terdengar dibuat-buat dengan tujuan menggoda.

Berhenti sejenak, aku menghela napas panjang.

"Terserah kalian!" Sahutku tanpa menoleh kebelakang.

Dalam hitungan detik aku bisa mendengar sorakan kebahagian dari lubuk hati terdalam makhluk-makhluk di belakangku.

"Tapi, di mana kita bisa minum?"

Masalah belum selesai. Mereka masih memikirkan tempat yang cocok di mana jauh dari orang tua. Mina sempat menatap genit ke arahku. Memohon. Namun aku segera berteriak, "Tidak mau! Jangan kotori istanaku dengan bau alkohol dari mulut kalian yang menjijikan itu!"

ScumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang