"Katsuki-kun, maafkan ibu ...,""Seperti yang kau lihat. Omega sepertiku sangatlah rapuh dan lemah,"
Manik merah rubyku membulat sempurna. Kutatap wajah pemilik surai pirang di bawahku. Sejak kapan kami berada dalam situasi semacam ini. Apakah aku ...,
"Kau baru saja melewati rut pertamamu, Katsuki-kun," Wanita di bawahku bergumam sangat lirih namun aku masih bisa mendengarnya. Ia tersenyum dengan mata sembab. Jemari lentiknya mengusap wajahku, pelan.
"Ibu? Maaf! Aku ...," Ibu masih mengusap wajahku lembut. Ia terkejut saat aku bangkit secara tiba-tiba. Melepaskan milikku dari liangnya.
"Katsuki-kun, kenapa? Kau boleh menuntaskannya bersamaku," Dia ..., menggodaku. Merangkak tanpa busana mendekati putranya sendiri. Urat malunya telah tenggelam bersama heat yang menyelimutinya. Aku ternganga tak percaya. Langkah kakiku bergerak cepat keluar kamarnya dan mengunci pintu dari luar.
"Katsuki! Katsuki!" Teriakan ibuku di sertai gedoran dari dalam kamar menggema di dalam indra pendengaranku.
"Aku meniduri ibuku sendiri, aku bajingan!"
"Tidak ada tempat untukku di sini, aku harus pergi secepat mungkin,"
"Katsuki! Katsuki!"
***
Hari itu aku baru saja menduduki bangku SMA. Rutku datang saat ayah tidak di rumah. Hanya ada aku dan ibuku yang seorang female omega. Kami menghabiskan waktu berjam-jam bersama. Aku berada dalam kendali rut menyakitkan dan ingin segera mengakhirinya, karena itu ibuku membawaku ke kamarnya dan kami melakukannya.
Rasa bersalah dan penyesalan nan tak berujung mendesakku untuk segera pergi meninggalkan rumah. Pukul dua dini hari aku pergi tanpa membebaskan ibuku. Aku takut, sesuatu yang lebih buruk akan terjadi.
Aku hampir berakhir mengenaskan di pinggir jalan kalau saja seorang pria paruh baya tak mengulurkan bantuannya. Pria bernama Andou Minagawa itu memberikanku kunci apartemennya yang kosong. Tak ada yang gratis di dunia ini, ia memberinya dengan syarat aku mau bekerja di kedai ramen miliknya.
Aku menerima tawarannya. Hingga satu tahun berlalu aku masih bertahan berada dalam situasi semacam ini. Orang tuaku berkali-kali menghubungiku namun aku selalu menolak panggilan mereka. Meski begitu ibuku masih rutin mengirimiku uang.
Malam itu aku memiliki janji dengan Setengah-setengah sialan, namun Andou-san yang tiba-tiba pingsan saat melayani pelanggan mengharuskanku membawanya ke rumah sakit dan merawatnya selama beberapa hari. Dia sudah seperti ayahku sendiri, karena itu aku harus menjaganya walau percecokan dan pertengkaran di antara kami sering terjadi hanya karena hal-hal sepele. Dan pertengkaran kami kali ini membuatnya mengamuk dan mengusirku dari ruang inapnya. Aku pergi dengan perasaan kesal. Meninggalkannya sementara waktu dan tidak kuduga aku telah membawa seorang omega tinggal di apartemennya tanpa meminta izin darinya.
Persetan dengan tua bangka menyebalkan itu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Scum
FanfictionSejak kapan, segalanya terasa begitu manis layaknya setoples manisan yang tak pernah kosong. Terus bertambah dan bertambah, hingga rasa manis itu berubah menjadi pahit. Ini kah yang di sebut cinta, atau sekedar hasrat untuk saling memenuhi? Jangan p...