44. Di kejar polisi

20.4K 3.8K 1.3K
                                    

Hi. Selamat hari Minggu.
Jangan lupa absen ya!

Happy reading ❤️

*****

KALIAN TENANG AJA, WALAU BELUM BISA IKUT PO, SAGALA AKAN ADA DI TOKO BUKU OFFLINE DAN TOKO BUKU ONLINE.

SEMANGAT NABUNGNYA YA!!

****

SAGALA TIDAK AKAN DI SELESAIKAN DI WATTPAD.

***

***

Sea memangku kedua tangannya, membiarkan Lala kembali berulah. 

Setelah Lala memasukkan kembali gunting ke dalam tasnya, Sea berdehem. "Ngapain La? Mau pulang bareng?" tanya Sea berpura-pura bodoh.

"Engh, enggak Ya."

"Ngapain di parkiran?" tanya Sea.

"Mau nyari Erik," kikuk Lala.

"Ohhh, kirain mau balik bareng," kekeh Sea. Tak lama suara Aurel membuat Sea menoleh.

"Sea, Gal," ujar Aurel menyadarkan Galaksi.

Galaksi tersenyum berjalan ke arahnya. "Udah mau balik?" Sea mengangguk.

"Udah boleh bawa motor?" tanya Sea kaget.

"Gak usah pura-pura gak tau, ya," ledek Galaksi mencubit pipi Sea. Sea tertawa kecil.

"Hai, Sea," sapa Aurel canggung.

"Hai, Kak," ujar Sea dengan senyum tulusnya.

"Saya mau ke Gramedia nyari buku sama Aurel, mau ikut?" tanya Galaksi.

"Mau bonceng tiga? Emang Sea sama Kak Aurel cabe-cabean, iya gak Kak?" kekeh Sea. Galaksi tertawa, wanita ini emang beda.

"Gapapa kalau mau ikut, nanti aku pesan grab, Ya," ujar Aurel.

"Ih enggak, Kak, santai aja, hari ini aku mau temenin Mama ke rumah sakit."

"Mau saya anter?" tanya Galaksi.

"Terus motor aku, kita tinggal di kampus?" tantang Sea.

"Ntar suruh Rigel," jawab Galaksi santai.

"Nanti dia benci aku loh karna kamu nyuruh-nyuruh dia," ujar Sea.

"Lebih baik gitu dari pada dia suka kamu kan?"

"Ih ngaco!" ketus Sea.

"Yaudah, hati-hati, ya." Sea mengangguk. Aurel sedikit heran, kenapa Sea setenang itu.

"Kak Aurel juga hati-hati," ujar Sea.

"Eh–iya."

Galaksi lebih dulu naik, namun Sea kembali menghampirinya. "Jangan lupa novelnya loh!" ancam Sea.

"Hahah iya Sayang. Cuma itu aja kan?"

"Coba sebutin judulnya," ujar Sea.

"Suamiku Dosen, Fell For My Lecture, Ara dan Sean."

"Goodjob, yowes hati-hati sana."

"Bentar," ujar Galaksi. "Pengait helm kamu, sini deketan."

Aurel tersenyum menatap Galaksi yang mengaitkan helm di kepala Sea. Ia kagum bahwa pada nyatanya, wanita itu tidak menghalangi pertemanannya dengan Galaksi.

Sagala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang