Warning ⛔
HATI-HATI uwuphobianya kumat.Dah Nanas ingetin, ya!
Happy reading. 🔥
Oh, ya, selamat menjalankan ibadah puasa temen-temen. ♥️
***
Galaksi berlari dengan hebat, napasnya menderu bersamaan dengan Revan yang menyusulnya di belakang. Revan saja sulit menyeimbangi Galaksi, sepertinya pria ini mengeluarkan seluruh tenaga yang ia punya.
Wisma menahan Aurel yang hendak menyelamatkan Sea yang sedang tersapu oleh ombak.
"GAL," pekik Aurel khawatir. Galaksi tidak peduli sayup-sayup teriakan mereka yang bercampur dengan angin laut. Matanya hanya fokus menatap tubuh Sea yang terseret semakin jauh dari bibir pantai.
Lala menangis di pelukan Cimi. Baju wanita itu sudah basah. Bagaimana tidak, baru saja dirinya tertawa bersama dengan Sea; saling menyiprat air laut, lalu berlari seakan-akan di kejar oleh ombak dan sekarang Sea sedang berjuang hidup dan mati di sana.
Frans dan yang lain datang dari arah Utara dan Selatan. Beberapa anak lainnya berlari, saling bertanya lewat telepati namun semua bungkam.
"Kok bisa sih! Kenapa?" marah Revan dengan napas tersengal-sengal. Ia baru saja tiba. Kakinya memang sedikit payah dalam berlari.
"Kak, hiks hiks." Hanya suara tangis Lala yang terdengar.
"SEA!" teriak Erik ingin menyusul namun di tarik oleh Revan. Napas mereka seling menderu.
"Jangan gegabah, ini ombak lagi minta tumbal. Udah lu di sini, kita perhatiin Galaksi!" ujar Revan.
"Wis, itu Galaksi, gue takut," lirih Aurel.
"Galaksi itu penakluk lautan, udah tenang aja," ujar Wisma menghibur Aurel. Tapi hatinya pun menolak untuk tenang. Tetap saja Galaksi adalah sahabatnya dan alam bukan sesuatu yang bisa di kendalikan.
Sea tidak berbicara. Dirinya diam. Sea bisa berenang namun bayangan menyakitkan itu mulai bermain di kepalanya.
"ARAHIN TANGAN KAMU!" teriak Galaksi mencoba menggapai Sea. Sea tetap diam, ia tidak peduli dengan pertolongan Galaksi. Galaksi semakin menatap tajam dirinya "ARAHIN TANGAN KAMU!" pekik Galaksi lagi. Sea menggeleng, pertanda ia menolak apa yang Galaksi katakan. Galaksi semakin berang.
Rey kembali bersama dengan petugas pantai. Pria ini lebih berakal dari pada Revan dan Wisma. Terbukti ia berlari meninggalkan pantai dan mencari pertolongan di banding hanya melihat saja.
Galaksi menggeleng, ia bertikai hebat dengan gulungan ombak, lalu kembali menyelam.
Hap.
Galaksi berhasil memegang bagian baju Sea. Lalu ia menariknya tapi sial, ombak kembali melempar mereka agak sedikit jauh dari titik awal. Lagi-lagi Galaksi bergulat dengan air laut. "SEA! SINIIN TANGAN KAMU!" pekik Galaksi.
Petugas pantai melempar baju pelampung dan Galaksi menangkapnya.
"Bertahan, Ya, pake ini dulu," panik Galaksi, sebenarnya ia sudah tidak tahan ingin marah. Bibir Sea pucat, matanya mulai mengabur. Tapi dirinya diam. Tatapannya kosong.
Dirasa aman, petugas ikut menghampiri Galaksi yang sudah mulai kewalahan melawan ombak dengan membawa Sea. Tidak ada pergerakan dari Sea, Galaksi mengerahkan tenaganya untuk menggendong Sea. Untunglah, petugas sudah mencapai mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagala
RomanceSequel Suamiku Dosen. *** [Sudah terbit di Reneluvbooks] TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA Tidak suka dengan hal yang berbau dengan laut, tapi namanya Sea. Masuk ke Universitas Mayor King dan bertemu dengan pria yang tidak suka berbicara di d...