7. Semburat kilat

32.7K 4.4K 874
                                    

Happy reading.

Btw. Aku mau bilang, mungkin beberapa orang kecewa cerita ini di revisi saat lagi tegang-tegangnya.

Yaaa, aku minta maaf atas itu.

Dan gapapa kok, kalau kita sampai di sini.. maksudku, dari pada kalian membaca sesuatu yang membuat dongkol, lebih baik pindah lapak aja kan, kalian juga harus bahagia dalam membaca sesuatu.

Apalagi sampe ngetik sesuatu yang jahat. Ngehujat dengan kalimat paling bejat.

Yang rugi kamu juga, loh! Aku mah gampang, tinggal blok. Lah kamu, urusannya panjang ke Tuhan. Jejak digital itu gabisa di hapus. Be smart dlm bersosial media.

Ya walau make akun fake, second akun, tapi Tuhan tau nama asli kalian, Tuhan tau siapa kalian, jadi dr pada menuhi dosa hanya perihal cerita begini, mending undur diri.

Kan kita hidup dengan pilihan.
Bertahan atau pergi.

Yang selalu support aku, makasih banyak ya, aku gak nyangka kalau aku masih di beri kesempatan di kelilingi orang-orang baik kaya kalian. Di naik dan turunku, di titik terendah dan hampir menyerah. Apalagi Astrid, aku gak tau nama wattpad kamu apa, tapi makasih setiap kali aku di timpa musibah, kamu selalu ingetin aku "Kak Nanas ingat gak, pernah nulis tetap baik walau yang terjadi gak baik."

Bukan hanya kalimat itu, pokoknya kamu selalu ingetin aku perihal amanah dr setiap ceritaku.

Astrid makasih dan yang lainnya, yang gabisa di sebut, makasih banyak.

Ini new version.
Aku ubah beberapa alur.
Aku tambah beberapa scane.
Karna aku mau madatin kisah Sea Galaksi.

Aku tau kok.
Aku ini labil.
Aku ini gak jelas.
Aku ini suka-suka
Bahkan mungkin, aku ini egois.

Maka dari itu, aku gak bisa maksa orang untuk tetap tinggal di saat orang itu sendiri yang menginginkan pergi.

Aku usaha kebut, kok.
Meski harus berdebat dengan banyak hal.
Aku tetap usaha nulis,
nyari hal-hal baru.

Maaf dan terima kasih, ya.

Selamat membaca.

*

**

Sea menggigit bagian bawah bibirnya kala matanya menatap Galaksi berada di dalam ruang tengah, duduk dengan kaki bersilah dengan seorang pria yang lebih tua. Galaksi hanya meliriknya sekilas lalu kembali fokus dengan layar monitor di depannya.

“Makasih banyak pokoknya,” ujar Ara. Sea tak lagi mendengar apa pun yangAra katakana, kedatangan wanita yang kemarin ia temui di HokaBento bersama Galaksi membuatnya tak kala terkejut. Belum lagi, potret keluarga di tembok yang sempat ia lihat.

“Silahkan di minum, Ya,” ujar Kanaya. Rigel sibuk dengan ponsel di tangannya.

“Masih shock kali dia, Ma,” ujar Galaksi dengan tangan yang masih menari-nari di atas keyboard.

“Shock kenapa?” tanya Kanaya. Rigel mengambil minuman kaleng di atas meja.

“Mama sama Ara di sangka pacar Abang.”

Sagala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang