13. Buah naga merah

30.4K 4.2K 887
                                    

Happy reading.

***
Sea berlari kecil menuju lapangan tempat acara galang dana BEM FMIPA di adakan.

Untuk beberapa mata kuliah, Lala dan Sea agak sedikit berbeda. Lala yang ingin lulus sesuai dengan aturan kampus, sedangkan Sea memilih untuk menaikkan satu tingkat mata kuliah agar cepat lulus.

Sea dengan tangan membawa dua x banner yang terlipat memilih untuk tetap berlari, karna untuk penataan stand hanya menunggu x banner yang menjadi tanggungjawab Sea.

Bruk

"Arghhh," ringis Sea. Ia terjatuh akibat tali sepatunya keinjek oleh kaki kanannya.

Rey dan Bagas berlari.

"Astaga Sea," pekik Cimi dari stand.

Galaksi menoleh. Ia reflek berlari lebih kencang dari Bagas dan Rey.

"Kamu gapapa?" ujar Galaksi membopong Sea. Bukan menatap mata Galaksi, Sea sibuk menelanjangi pergelangan tangannya.

"Apa aku emang udah sembuh?"

"Sea lu gapapa?" heboh Rey. Galaksi menepis tangan Rey yang hendak membantu Sea berdiri.

"Biar gue aja," ujar Galaksi.

"Engh-," gagu Rey.

"Oke Bang, maaf," ujar Rey tidak enak hati.

Aurel tiba dan mengambil alih Sea. Agak sedikit risih dengan perhatian yang Galaksi berikan. Ada hal mengganjal dan tidak wajar.

"Kamu gapapa?" tanya Aurel.

"Gapapa Kak."

"Maaf Kak, Sea mau benerin tali sepatu Sea dulu," ujarnya pada Aurel yang hendak mengandeng tangannya. Aurel mengangguk dan membiarkan Sea berjongkok.

"Aku duluan ya Ya. Bisa sendiri kan?" tanya Aurel.

"Gapapa Kak. Gak keseleo kok, cuma kaget doang," kekeh Sea.

Tentu dirinya bohong, jelas lututnya nyeri.

Sea mengadah, masih tersisa satu makhluk berdiri di depannya.

"Kak Galaksi ngapain?" tanya Sea.

"Mantengin matahari!" ujar Galaksi datar. Sea mencebikkan bibirnya.

Setelah di rasa cukup, Sea berdiri meski agak sedikit nyeri, ia berhasil menahannya.

"Kalau gak kuat, ke UKS gih!" titah Galaksi.

"Kuat kok," ujar Sea.

"Sea," panggil Galaksi.

Seperti biasa, mata pria ini tidak mengarah pada Sea.

"Keselamatanmu lebih penting dari segalanya, utamakan hati-hati dalam melakukan segala sesuatu, jangan ceroboh," ujar Galaksi tenang.

Sea merasakan relung hatinya kembali menghangat.

"Terimakasih Kak Galaksi," ujar Sea pelan.

***

"Sea, lu bawa motor gak?" tanya Deon. Kini sekre mulai sepi, Lala bahkan sudah balik ke rumah.

"Bawa Kak."

"Gas yakin lu sisa dia?" tanya Deno.

"Iya. Mana suruh jemput katanya," ujar Bagas malas.

"Sea, gue kirimin alamat rumah Galaksi, tolong ke sana bisa? Dia gak enak badan, tadi lupa bawa buku sama pakaian bekas."

"Sea sendiri?" tanya Sea.

Sagala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang