28. Cari kado untuk Daddy

31.6K 4.5K 2K
                                    


Absen dulu yok. Mana emoticonnya.

***
Sea mengerjap, lalu menatap dirinya sudah berada di tempat yang berbeda. Sea mencari ponselnya, lalu menghubungi Galaksi.

"Di mana ih?" gerutu Sea.

"Udah bangun? Keluar aja," ujar Galaksi.

"Saya di meja nomor delapan masih ngerjain tugas."

Sea menutup ponselnya, lalu membuka pintu. Kamar yang ia tempati tidak terlalu besar tapi tidak kecil juga, artinya ini adalah kamar privat di kafe ini.

Sea menyapu tatapannya, dan manik matanya ketemu dengan Galaksi.

"Kenapa gak bangunin Sea?" ujar Sea pelan. Ia memukul lengan Galaksi.

"Balas dendam, kemarin kamu juga gitu," ujar Galaksi santai, tangannya masih saja menari-nari di atas keyboard laptop. Sea duduk dan mengembangkan bibirnya. Tak lama Galaksi menoleh, lalu menatap lekat Sea.

"Nape!" galak Sea. Galaksi mengerjap, lalu membuang asal wajahnya. "Bagi lagi ya," kekeh Sea mengambil es teh milik Galaksi.

"Sea? Kalau habis bangun tidur, mending kamu cuci muka."

Sea tersentak, lalu buru-buru membuka ponselnya "Ada beleknya ya?" cicit Sea.

"Saya gak pernah percaya wanita baru bangun tidur itu cantik, tapi hari ini sepertinya saya harus mempercayainya. Jadi silahkan ke toilet dan basuh wajah kamu."

Sea melongo mendengar ucapan Galaksi. Pria itu menoleh ke arahnya "Nunggu apalagi? Nunggu orang lain lihat wajah kamu?"

Sea tertawa, ia merasa tersanjung dengan ucapan Galaksi, artinya pria itu sedang memujinya kan?  Lalu Sea pergi ke kamar mandi. Beberapa karyawan menatapnya penuh hormat, bagaimana tidak, Galaksi mengendongnya dari lantai atas.

"Tadi Kakak gendong Sea?" tanya Sea.

"Sea, mending panggilan Kakaknya di ganti. Kaya aneh gak sih?"

"Bisa gak, kalau Sea lagi nanya tuh ya di jawab, jangan balik nanya, kesel ih."

"Ubah aja, panggil kamu gitu, lebih akrab dengernya," ujar Galaksi.

"Yaudah, Kak Galaksi ubah saya jadi aku, bisa gak?" goda Sea.

"Ya gak bisa lah! Ini udah ciri khas saya."

"Yaudah ganti lu gue lu gue aja. Biar kaya ngobrol sama Kak Revan awww sakit ih!" Galaksi menyentil kening Sea.

"Balik yok. Saya anter."

"Kak eh- ih jadi manggil apa?" tanya Sea berdiri sembari merapihkan tasnya.

"Sayang aja," ujar Galaksi datar. Sea menatap Galaksi lalu ia tertawa.

"Ada-ada aja. Malu lah."

"Yaudah nanti saya pikirkan panggilan yang cocok."

"Hahah apa sih Kak, ih garing, habis buka website apa sih, kok mendadak aneh."

Galaksi mengacak rambut Sea lalu menggenggam tangan Sea "Temeni cari kado Daddy ya. Besok Daddy balik." Galaksi memeluk pinggang Sea dan mereka berlalu dengan beberapa anggukan hormat dari karyawan.

"Wah, Mas Galak udah gak jombs nih," goda seorang ibu yang tidak terlalu tua.

"Kalau dia kemari servis VIP, ya, Mbak. Jangan di minta billnya, nanti Galaksi yang bayar."

"Ih apaan sih," ketus Sea mencubit pinggang Galaksi.

"Kirim aja fotonya Mas, nanti di broadcast di group D'Ay," kekeh mbaknya.

Sagala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang