37. Bohong

29.6K 3.9K 1.4K
                                    

Nungguin ya? Jiahhh, makasih hehe

Sesekali absen make
askot boleh lah ya!
Kalian dari kota mana aja nih?

WARNING! CERITA INI GANTUNG.
BEBAS MAU BACA SEKARANG ATAU TAHUN DEPAN HEHE.

DI LAPAK INI AKU BELUM NGUCAPIN HAPPY NEW YEAR YA?

Happy new year kalian. 🎉
Maaf kalau aku terlalu baik untuk kalian hahahah canda baik!

Barangkali salah memenuhi namaku, i just want to sorry.
Maaf kalo ceritanya berpihak ke tokoh favorit kalian, maaf kalau updatenya cuma sekali seminggu, maaf kalo masih typo, maaf kalo suka gantung, maaf kalo jauh dari expetasi kalian.

Apa pun hal-hal berat di tahun 2020 semoga gak mengikut di 2021
Amin!

Meski tahun 2020 tahun berbeda, coba pandang dengan sudut berbeda pula, gak ada alasan untuk gak bersyukur, gak ada alasan untuk say "Thank u 2020."

Happy reading.

***

"Abang gue mana, Ya?" tanya Rigel. Sea menoleh dengan menyunggingkan senyumnya.

"Tadi keluar Gel, belum balik-balik."

"Kakak udah sehat kan?"

Sea mengangguk. "Besok juga kemungkinan pulang," ujar Sea membenarkan duduknya.

"Perlu buat perayaan sambutan gak Ya?" tanya Rigel.

Sea tertawa kecil. "Omong-omong bukannya lu mau hiking Gel, kapan?" tanya Sea.

"Hiking apaan? Bisa di sate Mama gue baru nyampe Jakarta udah mau melalang buana. Siapa yang bilang? Bang Galak?"

Senyum Sea mengendur.
Kenapa Irene mengatakan Rigel hendak hiking?

"Datang dari jam berapa?" tanya Galaksi tiba-tiba masuk.

"Baru kok Bang, ini baju Abang. Oh ya itu ada makanan buat Kak Sea sama Abang juga dari Mama. Daddy lagi sakit Bang, kepleset gara-gara Bang Igel, jadinya Mama gak bisa ke sini."

Galaksi menoleh Rigel yang asik duduk dengan ponselnya di bankar Sea.

"Turun!" titah Galaksi.

"Eh lupa," kekeh Rigel melompat.

"Daddy sakit apa? Bukannya tadi pagi masih baik-baik aja?" tanya Galaksi.

"Elah, bukan karna gue. Mata lu santai aja sih Bang, kaya mau nikam gue aja lu!" ketus Rigel.

"Hehe, ampun Bang," kekeh Rigel saat Galaksi menghunus Rigel dengan tatapan tajamnya.

"Kan Mama nyuruh Bang Igel ngepel, Ara nyapu, yaudah tuh kita turutin, entah drama Cina apa yang terjadi di dapur, Daddy lari bawa paha ayam, Mama kejar make spatula, yaudah kpeleset dah tuh Daddy."

"Tau sendiri kalau Bang Igel ngepel banjir kaya danau Toba," ujar Ara.

"Hilih, emang Daddy lu pecicilan cacingnya gak sabaran!" ledek Rigel.

"Kalau balik nanti, bilang sama Daddy, jangan sok muda, tulang udah rapuh gausah banyak gaya," ujar Galaksi datar.

"Ude gue bilang. Mama aja ngakak, lu tau gak, paha ayamnya masuk ke mana?"

Sagala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang