32. Ara kabur

30.1K 4.1K 1.2K
                                    

Gaes!
Jangan lupa.
Vote ya!

Heheh

Absen dulu sini. Emoticon yang mewakili perasaanmu saat dia yang kau suka menyukaimu juga.

Halu aja dulu. Kali jadi halufyu wkwkwk

Dah ah

Happy reading

***

"Iya, Ra, ini dah deket kata Mas-Masnya."

Ara adalah wanita paling antusias saat Sea mengatakan ingin berkunjung tanpa suruhan siapa pun, entah malaikat jenis apa yang merasuki Sea.

"Akhirnya yang di tunggu-tunggu datang juga. Kok lama banget sih Mas? Pasti Mas bawa Kakak saya muter-muter ya?" tuduh Ara saat Sea baru saja melepaskan helmnya.

"Emang macet, Ra," kekeh Sea. "Makasih ya Mas," ujar Sea pamit dan memberikan helmnya.

"Ayo, Kak, ini dah di ujung," ujar Ara merapatkan pahanya.

"Ara udah gak tahan, Kakak masuk aja, Ara mau pipis," ujar Ara terbirit-birit, Sea tertawa hingga perutnya merasakan sakit. Ara memang lucu, di bagian ini, karakter Rigel benar-benar melekat dalam dirinya.

Sea memperhatikan sekitarnya, rumah ini cukup sederhana tapi sejuk di rasa. Pintu setengah terbuka, Sea mengembangkan senyumnya, tidak lama, senyum itu memudar.

Di sisi kanan dari posisi Sea tampak Galaksi sedang duduk berdua dengan seorang wanita, dengan laptop dan beberapa buku tebal serta makalah. Sea tidak buta, Galaksi sedang mengajarinya tapi tetap saja, posisi mereka tidak baik untuk kesehatan mata dan hati Sea.

Sea mundur pelan tapi pasti, takut langkah kakinya terdengar, ia kembali keluar dari perkarangan rumah dan mencari taxi. Jika menunggu ojek online, Sea takut jika Ara mengetahuinya lalu mencegahnya dan menempatkan pada keadaan yang tidak Sea inginkan.

Sea merutuki dirinya. Jika sedang dengan Aurel, rasanya tidak sesakit ini, tapi kenapa melihat Galaksi dengan orang yang tidak Sea kenali membuatnya merasakan patah hati.

"Alay," lirih Sea memaki dirinya sendiri. Air matanya luruh. Ia percaya, Galaksi tidak mungkin selingkuh tapi bukankah rasa muncul karna terbiasa? Terbiasa bersama misalnya.

Tidak menghubunginya berhari-hari dan di dapati dalam keadaan seperti ini membuat segala rasa bercampur aduk menjadi satu di hati Sea.

"Abang, Kak Sea mana?" tanya Ara celinguk ke kanan dan kiri. Galaksi menoleh heran. "Kak Sea mana oy!" pekik Ara melotot. Ia melap tangannya yang basah pada sisi celananya.

"Sea kemari?" tanya Galaksi.

"Lah, emang belum masuk?" heran Ara.

"Dih Kak Sea kemana?" ujar Ara heboh. Ia bahkan berteriak "KAK SEA!" pekik Ara berjalan ke arah luar. Tidak di temukan, Ara kembali masuk.

"Sea si–,"

"Mama, lihat Kak Sea?" ujar Ara memotong ucapan Wulan.

"Loh, Sea udah datang, mana?" tanya Kanaya.

"Ih Mama, Ara nanya malah nanya balik," ujar Ara menghubungi Sea. Ara sedikit panik dan bertanya-tanya, kemana Sea pergi.

"Enggak di bawa sama Bang Igel kan, Ma?" tanya Ara. Panggilannya belum juga di angkat.

"Rigel masih di sawah, Ra, belum balik," ujar Kanaya.

"Kak Irene juga belum balik kan?" tanya Ara. Kanaya mengangguk.

Sagala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang