penyamaran 2

6 2 0
                                    

"ini adalah balasan karna lu udah berani rebut kak Alex dari gua" kata terakhirnya sebelum menghilang dari balik pintu toilet.








Aku berusaha untuk mengubah posisiku menjadi duduk dan bersandar ketembok sebelah pintu masuk. "Boleh juga tuh anak" ucapku sambil menahan darah keluar dari tangah kiriku.

Karna lukanya sangat banyak membuat regenerasi menjadi lambat.

Sisi lain Zeora yang menghawatirkan ku karna tidak kunjung kembali akhirnya menyusul ke toilet dan menemukan terbaring lemas. "Sera!! Astaga apa yang terjadi padamu" ucapnya panik setelah membuka pintu

"Badanku mati rasa" ucapku lirih. "Haish... mereka benar-benar keterlaluan" ucapnya yang kemudian mengambil kain dan membalut luka ditanganku. "Mereka mainnya keroyokan kayak gebukin maling" ucapku disela-sela Zeo mengobati lukaku. "Iya kan lu emang maling" jawab Zeo yang membuat tanda tanya di otakku. "Maling kak Alex dari mereka"
Udah lupakan yang diatas.

Disisi lain tepatnya di aula, Verly mencium bau darahku dan memutuskan untuk memberi tau yang lain.
(Jangan lupa penciuman serigala itu tajam)

"Bang Jay ada ngerasa Sonna dalam bahaya gak?..." Belum sempat pertanyaan dari Verly terjawab tiba-tiba bang Gavin lari menuju kemarin sambil berteriak "GUYYYSSSS GUA TADI NYIUM BAU DARAH SONNA!!" Para Schouts terkejut dan memandang bang Gavin bingung, yang diliatin berubah raut jadi sok cool.

"Bleguk pisan sia teh!" Kata bang Arka sambil menonyor kepala bang Gavin, ini orang kalo marah bahasa sundanya keluar. "Bang bisa di skip dulu gak, ini Sonna lagi dalam masalah" kata Verly yang membuat mereka berdua menyudahi drama India barusan.

Kenapa jadi drama India? Gapapa biar lucu. Bayangin aja mereka berdua kejar-kejaran dengan suasana hujan dan lagu romantis. Gak banget woy yang ada jijik.

"Gua tadi liat Sonna kekamar mandi" setelah bang Alex mengatakan itu semua langsung menuju TKP. Para Schouts yang melihat 7 kakak pengajaran mereka berlari pun ikut melihat apa yang terjadi.

Mereka terkejut melihat tubuhku  yang penuh dengan luka dan aku yang lebih terkejut lagi karna bang Alex yang langsung menggendong ku dan bang Jay menyelimuti tubuhku dengan jasnya. Meski kesadaran ku sudah hampir hilang aku masih bisa mendengar suara mereka samar-samar.

"Antar dia pulang juga tes akan tetap diteruskan, CEPAT KEMBALI KE AULA!!" bentak bang Jay yang membuat semua bergidik ngeri karna suara bang Jay menggema di kamar mandi.

"Biar Arka yang nyetir mobilnya tapi pake mobil gua aja" ucap bang Kenzo sambil melempar kunci mobilnya dan ditangkap oleh bang Arka.
(Ngomong juga akhirnya si Kenzo dari tadi diem doang)

Bang Alex dan Arka bergegas menuju parkir mobil dan melaju ke istana yang biasa disebut manusia rumah high class. Sampai didepan gerbang para pengawal mengenali mobil bang Kenzo dan langsung membuka gerbangnya. "Apa yang terjadi Gamma Alex?..." Tanya salah satu pengawal yang mengikuti mereka di belakang.

"Panggil dokter rumah sekarang"ucap bang Arka yang diangguki pengawal tersebut. pelayan yang sedang membersihkan kamar terkejut melihat bang Alex meletakkan tubuhku ke ranjang dengan penuh luka.

Beberapa menit kemudian dokter datang. "Kalian silahkan keluar" perintah bang Alex, kemudian semua pelayan dan pengawal yang ada diruang tersebut keluar.

Setelah membalut semua luka dan memberi infus ditanganku. Dokter tersebut berjalan ke arah bang Alex dan Arka kemudian memberi tau bahwa keadaan Nona tidak baik dan mungkin butuh waktu beberapa hari untuk sadar. Jika ia mendapat benturan keras lagi pada jantungnya maka akan berbahaya.

Di markas semua sedang membicarakan kejadian 30 menit yang lalu. Semua seperti sedang melihat kejadian yang tidak mungkin terjadi. 6 laki-laki yang terkenal cuek  dan tegas itu tiba-tiba berubah sifat 360° pusing dah mereka semua.

"Wah beruntung banget Sera bisa di gendong sama kak Alex"

"Iya bener, ala-ala briday style lagi"

"Kak Jay tadi juga romantis banget"

"Iya bener, tapi kira-kira dia kenapa ya? Bisa sampai terluka separah itu?..."

Itulah sekiranya pembahasan yang sedang dibicarakan Schouts yang sudah ingin pulang dan yang sedang menunggu giliran tesnya.

"Kayaknya kita bakal kena masalah besar deh Ra" ucap satu temannya dan yang lain ikut mengangguk menyetujui. "Tenang aja gua bakal pastiin dia bungkam dan gak akan pernah berani macam-macam dengan seorang Tiara" katanya dengan senyum licik yang terpampang di bibirnya.

"Gua udah tau siapa pelakunya" ucap satu orang yang masuk kedalam ruangan khusus di bangunan paling atas.

"Siapa Ram?..." Tanya Gavin penasaran. Setelah duduk ia kemudian bercerita kalau Tiara dan gengnya yang telah menyerang Sonna, karna tadi Rama sudah menerawang ruangan tersebut dan hanya ada jejak tubuh mereka saja jadi pasti itu tidak salah lagi alis benar.

"Jadi gitu ceritanya tapi gua gamau si Vano tau siapa pelaku yang udah buat adeknya bonyok" ucap Rama dengan ekspresi datar seperti biasa namun mengundang tawa semua orang.

"Gak gitu bahasanya bngst" kata Jay sambil memijit pelipisnya. Pusing dia tuh ini anak diem tapi sekali ngelawak bikin orang puyeng lagi serius juga. "BWAHAHAHAHAHANJENG LU RAM" gini nih kalo humor sekecil biji zaitun. "Kuping gua budek goblok!" Ucap Kenzo sambil menonyor kepala Gavin. Alex tolong ini Kenzo kalo gak ada lu mulutnya nimbun dosa.

"Udah, jadi siapa yang mau bilang ini ke bang Vano?..."

"Biar gua yang cerita Ver, nanti pasti dia bakal suruh kita cari siapa yang ngelakuin jadi kita pura-pura turutin aja." ucap Rama yang di angguki oleh semua.

"Biar Sonna sendiri yang cerita atau kalo dia milih gak cerita dan ngebiarin aja itu hak dia" kata Kenzo. "Kalo sampe iya bukan Sonna banget itu mah. Bentar lagi kita turun bang Vano masih rapat mungkin 20 menit lagi" ucap Verly yang lagi-lagi di angguki oleh yang lain.

Memang sifatnya gak pernah diam kalo ditantang dan selalu membalas jika diperlukan. Walau Sonna tipikal orang baik dan males debat tapi kalo orangnya kayak anjing mah sikat aja udah. Gasss ajalah anying kalo kata bang Alex.






























Semakin hari semakin ruwet aja cerita ini. Jangan lupa di like dan komen sekian.

Rainbow In The Dark [Lee Jeno]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang