Pantai

4 1 0
                                    

Pagi ini aku sedang berjalan kaki dengan yang lain,kemana lagi jika bukan ke pantai. Aku memang senang tapi 4 orang didepan ku terlihat seperti orang yang tidak waras.

Bang Jay, Vano, Gavin dan Alex berjalan beriringan sambil melompat lompat seperti anak Paud yang sedang dia ajak tamasya. Mereka juga menyenandungkan lagu-lagu yang entah lah aku tidak mendengarnya karna aku sendiri sedang memakai earphone.
     
Sampai di Pantai mereka langsung berlari dan membuat semua atensi orang menyorot kepada mereka.

“Bang jangan lari-lari” teriak ku setelah melepas earphone.

“Bang Gavin jangan lari-lari goblok” Verly juga ikut meneriaki abangnya namun versi tidak ada akhlak.

“Dasar Alex sinting” Teriak bang Kenzo dengan wajah julidnya, nah ini versi julid.
     
Aku dan yang lain kecuali 4 orang yang sudah bermain air didepan sana berlari-lari gak inget umur, untung ganteng jadi malunya berkurang.

“Nihh Na minum” Ucap Shelly sambil memberikan botol minum.

Bang Arka sudah sejak tadi menarik tangan bang Kenzo untuk ikut bergabung bermain Voli entah dengan siapa aku tidak mengenalnya.
    
“Ram ayo gabung gua kekurangan pemain nih” ucap bang Vano yang baru berlari kesini. Aku pun menyodorkan botol minum untuk bang Vano yang diterima dengan senyuman kemudian ia mengusap rambutku.

“Dimana-mana gua selalu ditatap julid sama orang” Keluhku sambil mengedarkan pandangan.

“Bener juga, tapi lebih baik gini” ucap bang Rama yang sedari tadi hanya diam membuat kami menoleh dengan tatapan yang bisa diartikan ‘maksudnya?’.
     
Aku, Shelly dan Verly sedang menyoraki tim Voli bang Vano. Kita bukan hanya ber 3 tapi banyak orang bergerumbul melihat permainan. Lebih tepatnya melihat laki-laki tampan, pasalnya hampir semua hanya mengoceh tentang ketampanan mereka saja.
   
Pikiranku sedang berisi kalimat jawaban bang Rama beberapa menit lalu.

“Coba kalo mereka tau kita werewolf pasti pandangan itu akan berubah menjadi takut atau kebencian atau lebih parah lagi rasa ingin memusnahkan kita, mereka hanya tidak tau kita bangsa werewolf melindungi merek dari para Vampire jahat dan Rogue. kalian harus tau kalau peperangan antara manusia dan werewolf lebih mengerikan dari pada peperangan antara Vampire 500 tahun sekali” itulah penjelasan dari bang Rama sebelum menyetujui untuk ikut bermain voli bersama yang lain.
     
Setelah melamun cukup lama Vely menepuk pundak ku dan membuatku tersadar kemudian menengok.

“Jangan ngelamun terlalu lama gua tau apa yang lu pikirin Na gua juga” ucap Verly yang aku angguki kemudian kembali fokus ke lomba voli didepanku.

“Jangan ngelamun terlalu lama gua tau apa yang lu pikirin Na gua juga” ucap Verly yang aku angguki kemudian kembali fokus ke lomba voli didepanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rainbow In The Dark [Lee Jeno]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang