Ini hari pertama setelah libur panjang kenaikan kelas. Banyak siswa dengan pakaian yang berbeda-beda dan warna yang berbeda.
Dalam perjalanan menuju kelas banyak murid memusatkan pandangannya kepadaku entah membicarakan apa aku tidak peduli. Toh tidak dengar juga karna aku sedang memakai earphone.
Saat memasuki kelas ternyata semua sudah ramai duduk ditempat masing-masing. Aku berjalan menuju bangku kosong didepan Shelly dan Verly.Baru saja aku duduk Shelly langsung memelukku “Yaampun Na gua kangen banget sama lu” ucapnya penuh drama dan kubalas tatapan bingung.
“Lu? Kerasukan?”
“Jahat banget lu sama gua” balasnya kemudian kembali duduk.
“Drama banget anjir”“Sirik aja lu biasa juga lebih alay Ver”
“Gua mah masih berotak, 3 hari yang lalu kita baru aja ketemu Sonna dirumahnya” Emosi Verly sambil menjitak kepala Shelly kuat.
Dan mulailah adu bacot pagi hari ini menjadi baku hantam. Kita abaikan saja pertengkaran mereka itu.
“Selamat pagi anak-anak” Itulah sapaan dari Bu Vina guru Biologi yang dijawab selamat pagi oleh semua murid 12 IPS-1.
Pelajaran berjalan dengan lancar sampai suara Bu Rina yang menggelegar terdengar diseluruh penjuru sekolah dari mic diruang TU.
“Selamat pagi anak-anak ku, diberi tau kan untuk seluruh ketua kelas 11 dan 12 harap segera keruang TU sekarang juga sekali lagi panggilan untuk ketua kelas 11 dan 12 harap segera kesini terimakasih.”
Aku berdiri dari tempat duduk dan berjalan kedepan untuk meminta ijin guru keruang TU. Setelah mendapat ijin aku berbalik dan berjalan keluar kelas.
Entah apa ini kebetulan atau disebut takdir, tapi ketua kelas dan wakil sedang tidak masuk bersamaan membuat aku harus menggantikan mereka. Padahal bisa yang lain tapi aku sangat malas harus melihat perdebatan lagi.
.
.
.
•Rainbow in the dark•
Didepan sudah ada Pak Adam yang berdiri sambil memberikan informasi. Katanya seminggu ini kelas 11 dan 12 akan pulang lebih awal karna sedang ada MPLS, tapi guru diwajibkan untuk memberi PR agar bisa dikerjakan dirumah.
“Jangan lupa sampaikan itu ke teman-teman kalian dan satu lagi mungkin ada yang mau daftar untuk mengikuti olimpiade bagi anak MIPA dan IPS bisa mendaftar di ruang TU, sekian pengumuman dari saya terima kasih.” Selesai pengumuman semua ketua kelas bubar barisan dan kembali ke kelas masing-masing.
Aku memutuskan untuk memutar jalan melewati lapangan sambil mendengarkan lagu dari earphoneku. Paling juga dikelas sedang jamkos makanya aku memilih untuk mencari suasana.Tapi sepertinya MPLS sedang berlangsung dikelas, terbukti lapangan sekarang sedang kosong hanya ada beberapa siswa bermain basket.
Braakkk...
“Aduuhhh, punya mata tuh dipake bisa gak?!” bentakku pada laki-laki yang baru saja merusak suasana dan membuat buku serta pulpen yang ku genggam terjatuh. Aku menunduk untuk mengambilnya dan menatap sengit orang itu.
“Maaf, gua nyasar disini” Sesalnya yang kubalas decakan sebal dan berjalan melaluinya.
“Lu bisa anter gua ke ruang kepala sekolah?” Pintanya sambil menahan tanganku.
“Yang lain banyak”
Aku melepaskan tangan itu kasar kemudian berlalu meninggalkannya. Benar-benar tidak jelas dan mengganggu, jika saja aku tidak malas pasti sudah ku tinju wajahnya itu.
“Hai ganteng, cari ruangan kepala sekolah?” Suara penuh goda dan dibuat-buat itu menghentikan langkahku, aku hanya diam tidak ada niatan untuk berbalik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow In The Dark [Lee Jeno]
WerewolfMenjadi keluarga kerajaan bukan hal yang mudah, apalagi ini adalah kerajaan werewolf. Hanya orang terpilih yang bisa memimpin. sayangnya, mungkin aku akan jadi yang selanjutnya. Ini bukan hal yang menyenangkan membayangkan menjadi Alpha bukan hal ya...