Menjadi keluarga kerajaan bukan hal yang mudah, apalagi ini adalah kerajaan werewolf. Hanya orang terpilih yang bisa memimpin. sayangnya, mungkin aku akan jadi yang selanjutnya. Ini bukan hal yang menyenangkan membayangkan menjadi Alpha bukan hal ya...
"Akhirnya..." Keluh Salim yang langsung membaringkan tubuh disofa panjang.
"Goblok, bau nanti sofanya kena keringet lu" Ucap Bara kemudian menggeplak kepala adik bungsunya dan terjadilah KDRT diruang tamu.
Kami betiga baru saja pulang dari jogging pagi yang dipimpin oleh Salim. Tapi akhirnya malah dia yang mengeluh capek sepanjang perjalanan. Sudah lama aku tidak menghabiskan waktu dengan mereka padahal dulu kami sering menghabiskan weekend dengan latihan bersama atau sekedar jalan-jalan dan membeli ice cream.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sakit bodoh, mah lihat tuh bang Bara mukul adek" adu Salim kepada Tante Aliana yang baru datang dengan satu pelayan membawa nampan berisi jus jeruk.
"Jatuhnya gak imut tapi jijik Huwekkk" Ejek Bara sambil memasang ekspresi muntah.
"Makasih Tante" Kemudian aku kembali duduk dengan tenang dan damai setelah mengambil jus jeruk dimeja.
Tante menghela nafas panjang melihat tingkah kedua anaknya dan memilih duduk disampingku.
"BARANJING" Teriak Salim ketika Bara menjambak rambutnya hingga terjungkal.
"Gua serigala, dasar bodoh" Emosi Bara kemudian mengambil jus jeruk dan kembali duduk. Emang sekarang lagi tren ya serigala berwujud anjing bener-bener gak paham sama pemikiran mereka.
"Tante pengen deh punya anak kayak kamu Sonna, gak banyak tingkah, penurut, gak nyusahin kayak Salim ini" Keluh Tante Aliana.
"Yah ma kalo anaknya kayak Sonna semua rumah gak rame, sepi kayak rumah kosong" -Bara.
"Betul kata Bara Tante kan ada kak Hanna" Jawabku membuat Salim yang semula sibuk dengan Jusnya menjadi ikut duduk didekat Bara.
"Oiya ma kak Hanna belum pulang ya?" Tanya Salim dan mendapat anggukan pasrah dari Tante.
"Nanti pasti pulang kok, mama gak usah khawatir" Ucap Bara yang berusaha menenangkan.
"Kamu nanti kemarkas kan Bar? Sekalian cari kakak kamu ya mungkin dia disana kayak biasanya"
"Iya mah yaudah Bara mau siap-siap dulu" Pamitnya kemudian beranjak dari ruang tamu.
.
.
.
.
•Rainbow in the dark•
Matahari siang begitu terik membuatku harus berteduh dibawah salah satu pohon besar taman. Aku berdecak sebal sambil meletakkan pistol yang sedari tadi hanya kubolak-balik saja.
"Lama banget si Salim ambil pistol doang." Ini sudah hampir 15 menit semenjak dia pergi mengambil senapannya untuk berlatih bersama.
"Nah disini ternyata" Ucap seseorang setelah mengobrak-abrik isi lemarinya.