That dream...

38 6 11
                                    

Namaku adalah Sonna Agrasio, Agrasio adalah nama pemimpin atau disebut Alpha dari werewolf yang tidak lain adalah ayahku. Pagi ini mimpi itu kembali lagi,mimpi yang selalu menghantuiku sejak kejadian 200 tahun yang lalu.

"berikan kalung itu cepat!!..," suara penjahat itu lantang terdengar dari persembunyianku dan bang Vano yaitu di kamar mandi, aku ketakutan mendengar pembicaraan mereka.

Terjadi adu mulut antara vampire gila itu dan orangtuaku, aku tidak bisa membayangkan suara-suara mengerikan itu. "Rupanya kau ingin mati ha?!?!...," sontak aku terkejut karna terdengar suara tembakan berkali-kali.

Begitu senyap aku mendengar suara paman datang. Aku berlari keluar dan hal yang aku lihat hari itu adalah kejadian yang sangat mengerikan, aku melihat orang tuaku meninggal.

Darahnya membuat air kolam yang jernih dan terkesan aesthetic karna terkena sinar bulan sekarang berubah warna menjadi merah.

Pamanku datang membawa anak buahnya, vampire itu langsung dilumpuhkan oleh pasukan paman dan dibawa pergi. Abang langsung memeluk ku erat karna aku menangis dan dia tidak suka melihatku menangis, "abang disini, jangan menangis" bisiknya ditelingaku.

Aku terbangun dari tidurku, nafasku tak karuan aku menangis keras dan air mataku mengalir begitu derasnya, seseorang langsung berlari ke kamar dan memeluk ku,aku merasa tenang dipelukannya.

"Mimpi buruk lagi?..."tanyanya, aku hanya mengangguk. Setelah itu dia menyuruhku mandi dan segera turun untuk sarapan karna kami harus sekolah. Dia adalah Devano Agrasio anak pertama dari keluarga kami sekaligus abang terbaik,kalimat yang sangat meragukan.

Selesai mandi dan sarapan aku dan bang Vano menuju garasi, "mau naik mobil atau montor?..." Tanya abang kepadaku saat memasuki garasi yang sangat luas itu.

"mobil aja bang motornya lagi dibengkel"ucapku sambil berjalan kemobil, "eh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"mobil aja bang motornya lagi dibengkel"ucapku sambil berjalan kemobil, "eh... Iya? Lupa" jawab bang Vano bingung. "Efek udah tua gini nih" kataku lirih dan sudah berada didalam mobil, "Abang gak budeg ya!" sahutnya ngegas dan kubalas acungan jempol.

Tepat saat aku dan bang Vano memasuki gerbang sekolah teman-temanku juga menyusul dibelakang,seperti biasa semua murid menujukan pandangan kepadaku dan teman-temanku,ya anggap saja kami adalah geng yang terkenal disekolah.

Aku teringat setiap suara-suara yang terus bergema ditelingaku, sampai seseorang menyadarkanku dari lamunanku.

"Kamu mau nginep dimobil sampe besok dek?, turun cepet" kata bang Vano sambil mengetuk kaca jendela mobilku. "Ona kenapa?..." tanya Kenzo, yang membuat semua menjadi ikut mendengarkan. Bang Vano hanya tersenyum tipis dan berkata "biasa mimpi buruk lagi dia" semua mengangguk paham.










Rainbow In The Dark [Lee Jeno]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang