Tiga hari sudah berlalu semenjak kejadian yang menyedihkan itu terjadi, Vano sudah mengetahui kabar itu dari Rama saat berada dirumah.
“Kenapa gak ada yang kasih tau gua masalah ini” tegas Vano kepada 3 laki-laki didepannya.
“Kita gamau ganggu lu, lagian udah ada Alex sama Arka yang rawat Sonna” jawab Rama.
Hening....
hanya terdengar suara AC dan helaan nafas pelan dari Vano. “Bukan Cuma lu tapi kita juga sayang sama Sonna Van, dia bakal baik-baik aja sesekali coba lu percaya sama kita dan untuk penyerangnya biar nanti gua yang urus” kata Jay sambil menepuk punggung tangan Vano menenangkan dan dibalas anggukan olehnya.
“Drama macam apa nih?...” bisik Alex “Suara hati seorang gay” jawab Rama yang mendapat senyum manis dari Alex “yang bener tuh Jay bukan gay Ram.” Gatau aja dalam hati Alex udah misuh-misuh pengen baku hantam tapi nyalinya ciut.
•Rainbow in the dark•Rabu pagi seseorang memasuki kamar Sonna dan duduk disamping ranjang tempat tubuh itu terbaring sekarang.
Dengan luka yang sudah 90% sembuh dan selang infus ditangan kirinya.
“Selamat pagi, tau gak dek kemarin si Rama dikasih bunga sama seseorang ada aja yang mau sama kulkas hidup itu” oceh bang Vano sambil mengobati sisa luka adiknya dan sedikit tertawa.
“Semua kangen banget sama kamu dek, Shelly dan Verly juga. Kamu harus cepet bangun, besok Om juga keluarganya akan kesini mereka mau jenguk kamu sekalian ada masalah dengan raja Vampire." Selesai dengan lukaku juga ceritanya bang Vano beranjak keluar dari kamar dan berangkat menuju sekolah.
“Bang Vano!...” teriak dua wanita di ujung koridor bersamaan, yang dipanggil langsung berbalik dan melihat Shelly juga Vely yang ternyata memanggilnya tadi.
“Ada setan? Kok kalian lari-larian gitu” ucap Vano.
“Bukan bang, kita mau nanya keadaan Sonna gimana?...” sahut Shelly sambil mengatur nafasnya karna berlari sedangkan Verly mah biasa aja, jelas bukan manusia mana bisa cape lari segitu doang.
“Lagi pada ngapain?...” Tanya satu orang yang tiba-tiba datang dan mengejutkan semuanya terutama Vano karna suara tersebut berada dekat di telinganya.“Anjing lu Ar” teriak Vano sambil memukul kepala Arka dengan kencang, yang dipukul cuma meringis “sakit woy astaga tega bener lu, salah gua apa coba” katanya sambil mengusap kepalanya yang di pukul.
Vano meninggalkan dan berjalan menuju kelas diikuti oleh Shelly dan Verly. “Gapapa tinggal aja nanti juga sadar sendiri” kata Vano. "Yaudah kalo gitu kita duluan ya bang" teriak Shelly dan Verly sambil melambaikan tangannya dan dibalas lambaian tangan juga oleh Vano.Saat ingin memastikan Arka sudah beranjak dari tempat awal, Vano kembali terkejut lagi karna orang yang dicari sudah berada disampingnya dengan wajah ala ala ngambek sampai masuk ke kelas dengan Vano, yailah ngambek masnya.
Sampai istirahat pun Arka tetap diam dan membuat semua bingung kecuali tiga orang tersangka.
“Lu tumben anteng Ar” kata Alex yang duduk disampingnya. Arka hanya diam sambil melirik sinis Vano yang ada didepannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow In The Dark [Lee Jeno]
WerewolfMenjadi keluarga kerajaan bukan hal yang mudah, apalagi ini adalah kerajaan werewolf. Hanya orang terpilih yang bisa memimpin. sayangnya, mungkin aku akan jadi yang selanjutnya. Ini bukan hal yang menyenangkan membayangkan menjadi Alpha bukan hal ya...