A Diary (1)

692 77 11
                                    


(Berhubung chapter kali ini bakal panjang, jadi bakal dibagi jadi 2 part)

°°

  Siang ini, hujan kembali membasahi Miyagi. Langit gelap serta tetesan air hujan yang kian menghujam.

  Udaranya sejuk, sangat cocok ditemani dengan secangkir teh hangat. Hal itulah yang dilakukan Tsukishima saat ini. Middle blocker Karasuno itu sedang menikmati secangkir teh hangat ditemani dengan kue favoritnya, Strawberry Shortcake.

  Saat ini, ia sedang menikmati kedua santapan tersebut di ruang makan. Sementara ibunya yang sedang duduk di ruang tamu sembari membaca majalah.

  Rintik-rintik air hujan.

  Cukup mengingatkan Tsukishima terhadap gadis yang telah pergi sekitar beberapa hari yang lalu. Untuk kondisi Tsukishima saat ini, sudah lumayan membaik.

  Ia mulai membuka diri dengan orang disekitarnya dan mulai melakukan aktivitas normalnya layaknya tak terjadi sesuatu.

  Suara tetesan air hujan yang membasahi atap rumah sangat mendominasi pendengarannya saat ini.

Tokk tokk

  Siapa itu? 

  Siapa yang datang kemari disaat seperti ini? Itulah yang berada didalam benak Tsukishima saat ini.

  Ibunya nampaknya telah membukakan pintu dan menyambut kehadiran sosok tersebut.

"Siapa sih?" batin Tsukishima

  Terdengar halus perbincangan diantara ibunya serta sosok yang bertamu tersebut. Tsukishima memang penasaran, namum itu tak membuatnya beranjak sedikitpun dari tempat duduknya saat ini.

  Tak lama setelah itu, terdengar ibunya yang memanggil namanya.

"Kei, kemarilah!"

  Langsung saja ia beranjak menghampiri keberadaan ibunya.

  Begitu ia tiba disana, kedua matanya terbelalak melihat siapa tamu yang datang.

  Mereka adalah kedua orang tua dari [Name].

"Hisashiburi, Tsukishima-kun!"

  Kaget dan benar-benar tidak menyangka jika kedua orang tua dari [Name] berkunjung kerumahnya hari ini. Mungkin ini terjadi karena kontak mata diantara mereka kemarin?

"Konnichiwa.." ucap Tsukishima dengan nada pelan

  Tsukishima mendudukkan dirinya disebelah ibunya. Ia hanya mendengarkan perbincangan antara ibunya dan kedua orang tua [Name].

  Tsukishima hanya menyimak diam. Dia sendiri juga tak tahu harus berbuat apa. Karena ia tak tahu harus berbuat apa, Tsukishima jadi melamun.

  Ia terjatuh dalam lamunannya. Entah apa yang ia pikirkan saat ini.

"Tsukishima-kun.."

  DEGHH

"Uh.. iya..?" jawab Tsukishima begitu tersadar dari lamunannya

"Kau baik-baik saja, kan?"

"Umm yaa.. aku baik-baik saja" jawabnya canggung

  Ada sebuah jeda antara perkataan terakhir dalam percakapan itu hingga ke percakapan berikutnya. Hal inilah yang membuat suasana menjadi sangat canggung.

"Sial.. kenapa jadi diam.." batin Tsukishima

  Akhirnya, seorang wanita yang diketahui sebagai ibunda dari [Name] pun memulai percakapannya 'lagi'.

𝗗𝗮𝗶𝗷𝗼𝘂𝗯𝘂 | 𝗧𝘀𝘂𝗸𝗶𝘀𝗵𝗶𝗺𝗮 𝗞𝗲𝗶 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang