Pagi itu

3.5K 310 26
                                    

  Burung-burung berkicauan merdu. Cahaya matahari menelusup masuk ke dalam kamar, membanjiri seisi ruangan. Diatas ranjang, terdapat sosok gadis bersurai [hair color] yang masih tertidur pulas. SInar matahari yang menerpa wajahnya sama sekali tidak menghalangi sesi tidur nyenyaknya itu.

  Beberapa menit berikutnya, ponselnya bergetar upaya memberikan isyarat kepada sang empu untuk segera beranjak dari tempat tidurnya. Mendengar itu, [Name] tersadar dari alam bawah sadarnya. Ia mendudukkan dirinya, menguap sejenak sembari mengusap kedua matanya. 

  "Oh, sudah pagi ya?" 

   Menyadari hal itu, ia beranjak dari tempat tidur lalu merapihkannya. Beberapa saat kemudian, ia mengayunkan kakinya menuju dapur. "Sarapan apa ya?" pikirnya. Ia memeriksa isi kulkas untuk mencari bahan makanan yang dapat ia olah menjadi menu sarapan untuk pagi ini. Melihat beberapa potong roti tawar, sayur-sayuran, serta beberapa irisan daging, muncul ide cemerlang di kepalanya. "Mungkin Sandwich terdengar enak!"

***

  Kini, kedua kakinya melangkah di jalan. Jalan yang biasa ia lalui setiap paginya untuk tiba di sekolah. Ia menyusuri jalan pemukiman penduduk sembari bercengkrama dengan beberapa orang yang dia kenal.

  "Ohayou!!" sapa [Name]

  "Ohayou mou, nak [Name]." ucap seorang wanita paruh baya yang tengah berdiri di halaman rumahnya.

  Gadis itu merupakan salah seorang siswa dari sebuah sekolah bernama Karasuno High School. Di usianya yang kini 16 tahun, ia merupakan salah satu siswa berprestasi disekolahnya. Bahkan saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Osis. Disamping dari segala bakat yang ia miliki, [Name] cukup terkenal dikarenakan parasnya yang menawan. Banyak anak laki-laki disekolah yang mengincarnya, namun gadis itu tidak pernah serius menanggapi.

  Sebagai remaja berusia 16 tahun, ia termasuk dalam kategori anak mandiri. Hal ini dikarenakan dirinya yang tinggal seorang diri. Kedua orang tuanya sering bepergian keluar kota, membuatnya mau tidak mau harus bisa menghandel segala macam pekerjaan seorang diri. Sungguh gadis yang luar biasa.

  "[Name]-chan!!" Gadis itu menoleh kearah sumber suara. Yang ia dapatkan adalah sosok teman dekatnya yang sering ia sebut dengan panggilan Sou. "Ada apa, Sou?" Gadis itu nampak terengah-engah. "Huh-huh... kau sudah belajar buat tes hari ini?" Akhirnya gadi itu buka suara.

"Sudah kok." jawab [Name] dengan ringan. "Salah juga nanya sama anak rajin, jawabannya sudah diperkirakan." umpat Sou yang berjalan mengikuti [Name] dari belakang. Gadis yang dimaksud hanya bisa terkekeh. Sementara gadis bernama Sou itu hanya bisa memasang wajah malas.

  Iri dengan [Name] yang hebat dalam segala hal. Ia selalu berfikir, kapan dirinya bisa menjadi seperti sahabatnya ini? "Yaudah, nanti aku lihat yang kamu aja ya!" Ya walaupun, renungan itu hanya untuk beberapa saat saja. [Name] yang mendengar itu hanya menggeleng kepala. 

  "Tidak mau, kerjakan sendiri."

  "Oh ayolah [Name], kau kan baik hati."


To be continued..

revised (14.07.23)

𝗗𝗮𝗶𝗷𝗼𝘂𝗯𝘂 | 𝗧𝘀𝘂𝗸𝗶𝘀𝗵𝗶𝗺𝗮 𝗞𝗲𝗶 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang