2

960 102 0
                                    

Siang itu aku berdiri di trotoar yang tak jauh dari gedung perkuliahanku. Sesekali memperhatikan waktu di jam tangan yang melingkari pergelangan kiriku.

Menghembuskan napas panjang ketika mendapati langit yang tak secerah kemarin. Hingga perlahan tetesan air yang jatuh dari langit menetesi permukaan ponsel dengan layar yang menghitam.

Berakhir dengan aku yang berteduh di bawah halte tanpa seorangpun sebab orang-orang yang biasa menunggu bus di halte telah pergi sejak empat puluh lima menit yang lalu.

Mungkin seharusnya aku segera mencari taksi sejak awal hingga tanpa harus merasakan dingin yang menyapa epidermis ketika angin dingin berhembus bersamaan dengan air hujan yang kini tengah derasnya. Tapi pemikiran itu semua tak lama hinggap. Diriku lebih memilih untuk mendengarkan kata hati.

Hatiku percaya bahwa Taehyung pasti akan benar-benar datang sesuai janjinya yang akan mengantar aku pulang seraya membeli hadiah ulang tahun untuk Ibuku.

Kata orang, jika logika dan hatimu memiliki pendapat yang berbeda, maka percayalah pada hatimu. Karena sejujurnya kata hati tidak akan menghianati.

Selama ini aku selalu mendengarkan kata hatiku. Selalu percaya tentang seluruh isi pria itu. Meskipun dalam beberapa keadaan tertentu, kata hatiku pernah bertolak belakang dengan pendapat otakku. Hingga menyebabkan diriku yang berusaha untuk menyamakan opini pemikiranku dengan hati.

Namun kini agaknya apa yang kata orang itu ucapkan pada kenyataannya tak selamanya benar. Tak selamanya kata hati itu adalah penentu bagi jalan kita, itu semua hanya perihal keberuntungan yang kebetulan berpihak pada kata hati.

Karena kenyataannya adalah kini diriku layaknya orang idiot dengan menunggu di bawah atap halte bus nyaris dua jam lamanya. Taehyung tak datang. Itu menurut pemikiran otakku. Dengan bodohnya aku masih tetap mendengarkan hatiku yang masih berkata bahwa,

Taehyung akan datang sebentar lagi. Itu pasti, aku percaya padanya.

[]

ABOUT: LASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang