17

520 91 2
                                    

"Itu bagus! Setidaknya kaum pria bisa berpikir akan kesetiaannya pada sang dara agar tak asal buang ketika telah jemu."

Seolah diriku baru saja memenangkan suatu ajang pencarian bakat, Soora terdengar begitu mengapresiasi diriku atas konversasi aku dan Taehyung kemarin.

"Hentikan wajah menjijikkan milikmu itu, jangan biarkan orang lain dan dirinya merasa bahwa kau tidak bisa hidup tanpanya."

Aku menggoyangkan asal kaleng minumanku malas. "Memang sulit mengingat sudah berapa lama kami menghabiskan waktu bersama."

"Hei, itu tidak lebih buruk daripada kau yang selalu membatin." Soora diam sejenak sebelum kembali berujar. "Tunggu, kau sudah mengakhiri hubungan kalian, bukan?"

Aku menoleh menatapnya sebelum kembali mengalihkan atensiku pada satu kaleng minuman bersoda seraya menghela napas panjang. "Entah... belum?"

Soora menggebrak meja hingga membuat diriku terlonjak kaget. "Sial! Dirimu belum mengakhiri hubungan kalian?"

Aku menggeleng setelah sebelumnya kembali menghela napas.

"Astaga, Jihye— tidak apa, tidak masalah. Setidaknya dirimu sudah bertindak tegas dengan mengatakan seluruh isi hatimu padanya. Okay, tidak masalah." Soora kembali duduk di kursinya.

"Soora, bagaimana jika nanti Taehyung dan aku masih tetap—"

"Aku tidak peduli bagaimana keputusanmu pada Taehyung nanti dan bagaimana takdir memberikan garis terbaiknya untuk hubungan dirimu dengan dirinya, tapi yang perlu kau pastikan adalah hatinya." Soora menjeda sejenak. "Dirinya harus merasakan apakah pria itu masih sangat membutuhkan dirimu untuk mengisi hatinya yang terasa kosong atau hanya berniat untuk kembali saja dengan menaruh luka."

Aku menatap Soora serius begitu pula dengan gadis itu yang menjelaskannya dengan rinci.

"Kau juga harus tahu seberapa penting pribadimu untuknya dan seberharga apa kehadiranmu di matanya. Seberapa besar perjuangannya juga dapat menentukan takar cintanya pada dirimu." Soora meminum minuman jeruknya sesaat sebelum kembali melontarkan aksaranya. "Dirimu sudah cukup berjuang selama ini, biarkan kali ini dirinya yang memperjuangkan dirimu. Jika pada akhirnya kalian kembali bersama, jangan biarkan hatimu menumpulkan logikamu jika menyangkut kekasihmu."

[]

[A.N]: Gak tau, tiba-tiba ide di About: Last ini lancar banget:"

N]: Gak tau, tiba-tiba ide di About: Last ini lancar banget:"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa mampir di About series yang lain. Kali aja minat gitu kan:')

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian!

Thank you!

ABOUT: LASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang