3

713 93 1
                                    

Tempat di mana aku singgah sedikit ramai, mungkin karena ini jam makan siang hingga beberapa orang memilih untuk menikmati kopi di sini.

Tak jauh beda dengan beberapa pengunjung lain, aku juga sedang mencoba menikmati cappuccino yang ada di sebelah laptop milikku. Mencoba serius jika saja sebuah suara yang memanggilku terdengar jelas hingga aku terpaksa menghentikan aktivitasku.

"Ji!" Suaranya yang terdengar lantang itu berhasil menarik atensi orang lain yang ada di sekitar untuk menatap dirinya yang kini sedikit terengah dalam duduknya—di seberangku.

"Dirimu ke mana saja? Aku mencoba menghubungi asal kau tahu."

Rautnya terlihat setengah kesal namun nampak imut di lain sisi.

"Aku di cafe."

"Aku tahu. Tapi maksudku kenapa kau tak menjawab panggilan telepon dariku?"

"Aku silent. Sedang mengerjakan tugas, tak ingin diganggu."

"Lalu maksudmu aku pengganggu?"

Aku mengernyitkan dahi dengan kedua alisku yang nyaris bertautan. "Aku tak bermaksud begitu, mangapa kau menganggapnya demikian?"

"Kau sendiri yang mengatakan tak ingin diganggu, seolah aku yang menghubungimu itu adalah pengganggu."

Okay, ini semakin tak terarah. Saat ini aku merasa bahwa Taehyung sedang dalam emosi sebelum dirinya menemuiku. Tapi, haruskah dia melampiaskan emosinya padaku?

"Ada apa dengan dirimu?"

"Apa yang ada apanya denganku? Aku baik-baik saja. Justru kau yang kenapa."

Jujur, pembicaraan ini membuatku muak. Dia yang tiba-tiba datang setelah tiga hari tanpa kabar—terhitung juga ketika dirinya yang tak menjemputku seperti perkataannya tentang mengantarkan pulang dan membeli hadiah untuk Ibuku—tiba-tiba memarahiku tidak jelas.

Aku memilih untuk membereskan peralatanku hingga ketika ingin pergi meninggalkan dirinya, ia justru menahan kepergianku dengan memegang pergelangan tanganku.

"Kau mau ke mana?"

"Pergi. Tak perlu bertanya akan ke mana, lebih baik dirimu pikirkan saja masalahmu dan atur emosimu sebelum kembali bertemu denganku."

Lalu aku menyentak tangannya dan pergi menjauh darinya yang sama sekali tak menatap kepergianku.

[]

ABOUT: LASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang