21

1K 105 22
                                    

"Bagaimana tugas milikmu?"

"Tidak ada masalah. Dosen Kang sampai saat ini belum mengatakan sesuatu yang buruk."

Ini sudah bulan ke lima sejak Taehyung yang datang mengunjungi rumahku seraya yang katanya mencoba menjelaskan semuanya yang berujung tidak ada kata baik-baik saja setelah itu. Sesekali Taehyung masih berusaha untuk menemuiku kendati demikian akan berakhir sia-sia sebab aku yang berusaha keras menghindarinya atau Soora yang selalu membantuku. Mungkin pria itu telah lelah sehingga diriku tak lagi mendapati eksistensinya di sekitarku.

"Ini semua karena kelas detensi Dosen Jung itu. Diriku benar-benar bodoh!" ujar Soora seraya meremas surai panjangnya.

Sepasang jenjangnya kami melangkah menyusuri lorong fakultas gedung yang membuat diriku sedikit meragu, sebab fakultas yang diriku datangi adalah fakultas yang ditempati oleh Taehyung. Tapi aku melakukan ini juga untuk membantu Soora menyerahkan skripsinya yang di mana sang Dosen tengah berada di fakultas ini.

Diriku menunggu di depan pintu masuk yang di mana di dalamnya terdapat Soora dengan sang Dosen. Ini sudah berlangsung selama sepuluh menit dan Soora belum keluar dari dalam sana. Sempat merasa takut jika tanpa sengaja menjumpai Kim Taehyung setelah sekian lama diriku mencoba tak menunjukkan eksistensiku. Tapi kembali mengingat bahwa diriku tak memiliki masalah apapun dengan pria Kim itu sehingga aku harus merasa takut. Juga seingatku seharusnya pria itu tidak ada kelas hari ini.

Sial, seketika aku kembali menghapal jadwal pria itu.

Ini sudah lima belas menit dan Soora masih betah di dalam sana. Nyaris memiliki keinginan untuk meninggalkan gadis itu meski tak jadi. Soora terlampau baik untuk dikerjai.

"Jiya?"

Aku stagnan. Daksaku seketika terpaku. Meski sudah lama tak lagi mendengar suaranya, tapi aku tahu siapa pemilik suara yang terdengar bass ini.

Aku menolehkan kepala, mendapati eksistensi pria yang sudah lama tak terjamah oleh manik kembarku. Rambut pria itu bahkan lebih panjang daripada terakhir aku melihatnya. Garis rahangnya terlihat lebih jelas dengan pipi yang menirus. Aku terdiam ketika dirinya maju satu langkah di depanku dengan senyum yang kemudian timbul terlihat— tulus?

"Ternyata benar dirimu. Apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana keadaan dirimu saat ini? Kau baik?"

Jujur saja bahwa diriku tak tahu harus melakukan apa. Ini terlalu tiba-tiba dan aku tidak pernah memikirkannya.

"A-aku ba-ik." Suaraku terdengar terbata-bata dan aku merutuki itu. Berdeham sesaat kemudian kembali berujar. "Kau... sendiri?"

Taehyung terkekeh di depan sana dengan jarak lima meter di depanku. Tawanya terdengar manis.

"Aku baik."

Tidak, senyumnya terlihat buruk dan kedua obsidian itu, aku tidak menyukainya saat dia menatapku. Rupanya dirinya masih gemar melakukan manipulasi air muka.

Kami terdiam dengan saling memandang sehingga tak menyadari bahwa Soora telah keluar dari ruangannya dan menatapi kami berdua dengan pandangan terkejut dan bingungnya.

-Fin-

[]

[A.N]: Kali ini benar-benar selesai. Akhirnya emang bakal begini. El sengaja buat akhirannya kayak gantung gitu. Untuk yang penasaran ujungnya gimana, kok gini doang? Yaaa, sesuai pemikiran kalian aja.

So, ABOUT: LAST adalah cerita yang tamat untuk pertama kali. Terima kasih bagi yang sudah menunggu, membaca, komen dan vote. Itu berharga banget.

Baca dan nantikan ABOUT series yang lain... Setiap member akan ada bagiannya dan akan di publish satu-satu.

*Diketik dalam satu waktu, mohon untuk menilai secara objektif


ABOUT: LASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang