6

495 89 0
                                    

Taetae:
Maaf, aku tak bisa datang. Ada tugas yang belum selesai ku kerjakan. Lain kali akan aku usahakan untuk bertemu Bibi. Sampaikan maaf dan salamku kepada Bibi Park. [6.25 p.m]

Aku melempar ponselku asal di atas ranjang. Menghela napas panjang sekali lantas bangkit berdiri melangkahkan kaki menuju ruang makan.

"Bagaimana? Apa Taehyung baik-baik saja? Kapan dirinya datang?"

Aku membalik piringku yang semula tengkurap seperti beberapa piring yang ada di atas meja makan ini. "Dia sedang mengerjakan tugasnya dan tidak sempat untuk datang."

Ibu mengambil tempat duduk di seberang seraya menghela napas kecil namun cukup terdengar olehku. "Saat kau mengirim pesan pada Ibu bahwa Taehyung akan berkunjung malam ini untuk makan malam, Ibu sudah antusias. Maka dari itu Ibu membuat banyak makanan. Tapi ternyata tidak jadi."

Aku menatap Ibu sekilas lantas berusaha apatis. "Terkadang tugas akhir-akhir ini cukup menguras emosi dan tenaga, Bu. Maklum."

"Iya, Ibu paham. Tapi, mengapa Ibu jarang melihat dirimu bersama Taehyung? Kalian sempat bertengkar?"

"Tidak."

Ibu terdengar menghela lagi. "Baiklah, tapi jika ada sesuatu yang tidak beres, segera bicarakan tanpa mengulur waktu. Itu tidak baik."

Lantas aku hanya berdeham seraya memasukkan sesendok nasi dengan sup tahu ke dalam mulutku. Terlihat apatis, namun sesungguhnya otakku memproses segala perkataan Ibu barusan.

Bagaimana ingin saling berbicara empat mata untuk membicarakan masalah akhir-akhir ini jika untuk menghabiskan waktu bersama dirinya saja terasa sulit.

[]

ABOUT: LASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang