Mengenai masalah Taehyung yang menunggu di depan pelataran rumah layaknya orang bodoh sebab rela membuat kulitnya terhiasi ruam-ruam merah akibat terpapar sinar matahari yang sesungguhnya pria itu sendiri tahu bahwa dirinya tak bisa terlalu lama berada di bawah cahaya panas itu, kini pria itu ada di hadapanku, duduk bersebrangan dengan meja sebagai pemisah.
Ini karena Ibu yang tiba-tiba tanpa persetujuanku membiarkan Taehyung masuk ke dalam rumah hingga aku memberikan tatapan tak percaya kepada beliau. Ketika Ibu berjalan melewatiku untuk menuju dapur, Ibu berbisik pelan memberikan alasannya yang katanya kasihan. Aku hanya menghela napas seraya menatap ke bawah.
Saat ini pria Kim itu bahkan hanya diam sembari memainkan jemarinya di atas pahanya sejak tiga menit yang lalu. Aku merotasikan mata jengah.
"Jika tidak ada kepentingan, pintu rumah ini selalu terbuka untuk mempersilakan seseorang untuk keluar."
Kulihat Taehyung menegakkan kepalanya cepat. Tatapannya berubah menjadi serius. Jadi bingung sendiri, Taehyung ingin memberikan detensi atau mencoba merayuku agar tidak marah lagi?
"Yang kau lihat kala itu tidak salah namun tidak sepenuhnya benar. Apa yang dirimu lihat kala itu adalah benar, Haneul memang memelukku. Dia menangis dan aku tidak bisa untuk membiarkan dia sendiri atau meninggalkannya." Taehyung terlihat mengambil napas lebih banyak lagi. "Dia memintaku untuk datang menemuinya karena dia mengatakan ada sesuatu yang ingin dia sampaikan. Dia menangis sebab pertengkaran orang tuanya hingga itu membuatnya merasa hancur. Dia juga mengatakan..."
Taehyung menggantungkan kalimatnya. Dapat kulihat dari sini bahwa pria itu tengah berperang dengan logika dan batinnya. Menegakkan tubuhku seraya memandang Taehyung lebih fokus.
"Lalu?"
Taehyung menunduk membasahi bibirnya dengan lidahnya sesaat. Kembali menegakkan kepalanya seraya menatap diriku tepat di mataku.
"Aku tak ingin ada yang tertutupi lagi," ujarku
"Dia memintaku untuk menjadi kekasihnya dan dia mengatakan untuk aku yang jangan pergi dari sisinya."
"Lalu apa yang kau katakan sebagai jawaban?"
Diam sejenak sebelum Taehyung kembali bersuara.
"Tidak ada."
Aku terkekeh dengan kedua sudut bibirku tertarik sehingga dimple samarku terlihat meski kali ini tak terlihat manis. Masih tertawa dengan punggung yang kemudian menyentuh sandaran sofa. Menutup mulutku dengan sebelah tangan.
"Kau belum memberikan jawaban?" ujarku setelah kembali menegakkan tubuh dan menatap Taehyung kembali.
Taehyung menggeleng dan aku kembali tertawa.
"Bodoh, seharusnya kau terima saja dia. Kasihan wanita itu menjadi menggantungkan harapannya padamu."
"Jihye..."
"Kau belum memiliki pasangan, bukan? Haneul juga sepertinya masih single, kenapa kalian tidak bersama?"
"Jihye, apa yang dirimu katakan? Aku punya kau."
Aku diam sejenak. "Aku? Memang kita ini apa? Sepasang kekasih?" Kembali tertawa dengan suara yang terdengar buruk. "Jika kita adalah sepasang kekasih, dirimu pasti tidak akan ragu untuk mengatakan bahwa kau sudah memiliki kekasih dan tidak bisa menerima permintaannya untuk menjadikanmu sebagai prianya."
"Jihye, saat itu keadaannya buruk. Dia menangis dan aku tidak bisa untuk langsung memberikannya penolakan, dirinya akan semakin sakit."
Setelahnya hening hingga nafas kami terdengar. Aku juga tahu bahwa Ibu tengah mendengarkan pembicaraan kami dari dapur. Aku tidak peduli.
"Lalu kau tega membiarkan diriku tersakiti, Tae?" ujarku kembali menatapnya serius. "Kau tidak tega terhadap dirinya, tapi kau tega menyakiti aku berkali-kali. Aku bahkan bingung terhadap keadaan kita. Kita ini apa? Kekasih? Tetapi mengapa terlalu banyak luka di sini?" lanjutku seraya menyentuh dada kiriku dengan air mata yang menggenang.
"Jihye, dengarkan aku dulu, kau tahu bahwa—"
"Ya, aku selalu tahu. Bahkan terlampau tahu bahwa diriku ini sangat bodoh sebab selalu meyakinkan diri hingga menumpulkan logika sendiri. Mencoba untuk menyamakan pemikiranku dengan pemikiranmu agar aku bisa dapat memahami mengapa kau berbuat demikian. Pada akhirnya, mau dipaksakan seperti apapun itu tidak bisa. Kita tak lagi sejalan. Garis orbit kita memang selalu berbeda. Pernah memikirkan bahwa perbedaan itu adalah wujud dari melengkapi, tapi jika tak lagi satu tata surya?"
Air mataku kembali menetes. Taehyung hanya diam di depan sana dengan kedua tangannya yang terkepal di atas pahanya. Aku meraup udara rakus seraya mengusap kasar air mataku.
"Mungkin memang akan seperti ini akhirnya. Sekuat apapun kau menggenggam pasir, pada akhirnya akan ada yang terbuang juga melewati celah-celah tanganmu. Sama seperti saat ini, sekuat apapun aku mencoba mempertahankan, tapi jika pada hakikatnya hanya satu pihak yang berusaha dan memang takdir berkehendak lain, diriku bisa apa?"
"Jihye apa yang kau katakan?"
"Mari kita akhiri ini semua. Cerita yang kita buat selama nyaris tiga tahun ini mungkin akan berakhir di sini."
"Jihye, kau tidak waras?"
"Iya, memang sejatinya diriku tidak waras. Dirimu baru menyadari bahwa memiliki kekasih yang akal sehatnya telah hilang?"
"Kumohon hentikan ini, Jihye. Kau jangan bergurau."
"Aku tidak sedang bergurau. Apakah wajah ini kurang meyakinkan?"
Aku beranjak ingin meninggalkan suasana ruang tamu yang terasa kian mencekik hati. Baru jenjangku melangkah sebanyak lima langkah, pria itu kembali menghentikanku dengan perkataannya.
"Jiya, kita tidak bisa seperti ini. Diriku masih memiliki cinta untukmu."
Panggilan yang selalu meluluhkan hati, meredam amarah, menghapus sedih dan menumpulkan logikaku. Bahkan panggilan itu terasa asing di telingaku kali ini.
"Itu bukan punyaku, tapi milik orang lain."
Lantas aku pergi meninggalkan eksistensi Taehyung yang kembali menyerukan nama panggilanku, nama panjangku dan nama sayangnya.
Jiya milikmu telah hilang, tergerus habis oleh waktu.
[]
[A.N]: Banyak banget words nya😭
Aturan gak boleh lebih dari 300 kata atau paling banyakkk 500 kata. Tapi ini bahkan lebih dari 800 kata:"Harus detail soalnya buat part konversasi yang menjelaskan tentang mengapa dan kenapa.
Judul nya kan "About: Last"
Apakah ini beneran akhirnya dari about series yang merupakan series pertama ini? Kayaknya berhenti di sini aja deh, ya?Aku gak mempermasalahkan readers yang jumlahnya berapa, ada yang baca dengan tulus aja udah seneng. Jangan lupa vote dan komennya sebagai wujud apresiasi!
Jangan lupa juga mampir di About series yang lain^^
See you...?
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT: LAST
Fanfiction[COMPLETED] Tentang: Akhir Pada akhirnya diriku masih bertahan dalam orbit yang sama layaknya orang bodoh dengan menatap dirimu yang tak lagi satu garis tata surya bersamaku. [Cast: Kim Taehyung, Park Jihye.] Publish: 2020.12.30 Finish : 2021.05...