• 12

2.6K 617 56
                                    

Haruto menghela nafasnya, hari sudah larut tetapi Justin belum juga ada tanda-tanda untuk bangun. Apakah di dalam alam sadarnya dia begitu tenang?
️️ ️️

️️ ️️

"Lindungi Justin, dia sudah tersiksa lama."
️️ ️️

️️ ️️

Perkataan Jeongwoo terus terngiang dalam pikiran Haruto hingga detik ini. Banyak pertanyaan yang ia ingin tanyakan ke Jeongwoo ataupun Justin.

Haruto melirik jam pada ponselnya, seharusnya Junghwan sudah sampai sepuluh menit yang lalu tetapi pemuda tersebut belum juga menampakkan batang hidungnya.

Klek.

Panjang umur, baru saja dibicarakan. Junghwan masuk dengan dua tas di pundaknya, jelas satu tas itu milik Haruto.

"Mau jadi pahlawan boleh, tapi enggak usah nyusahin orang juga ya anjir!" Gerutu Junghwan, kemudian ia melemparkan tas Haruto ke sang empu.

Haruto dengan sigap menerima lemparan tasnya, untung saja ringan. Pemuda jepang tersebut hanya terkekeh pelan melihat Junghwan yang tak habisnya bergerutu kesal.

"Belum bangun?"

Pertanyaan Junghwan membuat Haruto terdiam sesaat, pandangannya pun menengok ke arah yang dimaksud, yakni Justin.

Haruto menghela nafasnya, "Belum, kayanya dia butuh istirahat lebih."

Junghwan hanya menganggukkan kepalanya pelan. Ia pun memperhatikan keadaan Justin yang bisa dikatakan mengenaskan. Dibalik hoodie panjangnya, terdapat banyak luka ditubuhnya.

Nyaris saja lupa, Junghwan lantas menepuk pundak Haruto. Membuat Haruto kembali menengok ke arah sang kawan.

"Ada yang mau gue omongin."

Haruto mengerutkan keningnya, "Apaan? To the point kek, lo tuh bikin orang penasaran mulu."

Junghwan berdecak, "Lo tadi foto data Justin kan?"

Haruto menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Junghwan.

"Coba sini lihat dah, To." Haruto yang tidak paham maksud sebenarnya Junghwan hanya bisa mengikuti alurnya, jadi tanpa ragu Haruto mengeluarkan ponselnya.

Junghwan lantas menerimanya, dengan cepat ia membuka galeri dan menklik foto data Justin tadi.

Jarinya bergerak mengusap layar, Junghwan dengan teliti melakukan zoom pada foto tersebut.

"Lihat ini." Ucap Junghwan datar sembari memberikan ponsel Haruto kembali.

Haruto yang awalnya bingung, kini membulatkan matanya sempurna. Persis seperti Junghwan pertama kali lihat tadi.

"Kaget kan lo?"

"Yaiyalah anjir! Kenapa dunia serasa mempermainkan gue, ya?"

Junghwan merotasikan kedua matanya, seketika merasa mual dengan bahasa Haruto yang sok dramatis.

"Ini alasannya kenapa Justin enggak suka disamakan oleh Jeongwoo..." Ucap Haruto selanjutnya sembari melirik ke arah Justin.

Junghwan ikut melirik ke arah Justin, kemudian ia menepuk pundak sang kawan.

"Gue balik, ya. Kalau lo besok enggak sekolah, kabarin lewat chat aja ke gue."

Setelah itu, Junghwan pun melesat pergi meninggalkan ruangan. Tersisa kini Haruto dan Justin saja di ruangan tersebut.

Haruto menghela nafasnya kala ia melihat Junghwan yang sudah menghilang dari balik pintu ruangan. Detik selanjutnya, Haruto kembali menatap Justin.
️️ ️️

️️ ️️

️️ ️️
️️ ️️

️️ ️️
️️ ️️
ㅤ ️️

️️ ️️
ㅤ ️️

️️"Selama ini kalian kakak beradik walaupun tidak sedarah? Bagaimana bisa?" Tanya Haruto kepada Justin, walaupun ia tahu Justin tidak akan menjawabnya detik itu juga.
️️ ️️

️️ ️️
️️ ️️

ㅤ ️️

️️ ️️
ㅤ ️️

️️ ️️
Pada mikir kembaran, ya? Wkwkwk, di ghost chapter 'O9' sudah dijelasin kalau Jeongwoo itu kalau masih hidup seangkatan dengan Jihoon yang artinya lebih tua dari Haruto dan tentu Justin.

️️ ️️Pada mikir kembaran, ya? Wkwkwk, di ghost chapter 'O9' sudah dijelasin kalau Jeongwoo itu kalau masih hidup seangkatan dengan Jihoon yang artinya lebih tua dari Haruto dan tentu Justin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Different - HAJEONGWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang