- SUDAH DIBUKUKAN
- BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS DAN HANYA ADA DI DALAM VERSI CETAK
> >
✨-Sihir alam semesta hanya dianugerahkan kepada satu dari berjuta-juta umat manusia di seluruh dunia dan hanya diberikan kepada bayi manusia murni yang lahir seti...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Bagaimana jika takdir tak berpihak pada mereka? Mungkin inilah yang akan terjadi.”
•
•
✧༺♥༻✧
•
•
"Lee Jeno! Jangan lakukan!"
"Tidak! Ku mohon!"
"Lee Jeno!"
"Tidak, kau tidak perlu melakukannya."
"Biarkan aku saja yang menggantikanmu."
"Kau harus bertahan, demi kehidupanmu di masa depan."
"Ku mohon.. jangan."
"Jangan.. pergi, Lee Jeno."
"Lee Jeno.. selamat tinggal."
•
•
✧༺♥༻✧
•
•
Lima ratus tahun telah berlalu. Kini, tentunya di zaman yang telah berkembang, kehidupan Jaemin masih terasa sama.
Kosong dan hampa.
Tak ada semangat, tak ada cahaya dalam sorot matanya. Kedua mata bulat beriris merah tersebut hanya memandang tenang dengan sorot kelam. Benar-benar seperti tak ada sinar kehidupan.
Di dalam ruangannya, Jaemin memandangi jalanan kota yang pagi itu terlihat ramai. Banyak kendaraan yang berlalu lalang. Baik di darat, maupun di udara.
Dengan sorot mata kelamnya, pikiran Jaemin tertuju pada sesosok pria dengan senyum hangat yang terpoles tanpa sedikit pun paksaan. Senyum yang terlihat amat tulus dan teduh tersebut melintas secara tiba-tiba tanpa permisi.
Jaemin merasa.. ia sangat merindukannya.
Setelah lima ratus tahun berlalu, Jaemin masih belum sedikit pun melunturkan perasaannya pada seorang pria yang ia cintai. Seorang pria yang telah memberinya kenangan yang manis, namun juga terasa menyakitkan kala diingat.
Kenangannya bersama dengan Lee Jeno. Sosok sang Noble yang telah berpulang ke pangkuan Tuhan. Sosok sang Noble yang telah mengorbankan diri untuk penerusnya. Mengorbankan segala yang dimilikinya di dunia. Termasuk orang yang dicintainya.