Jaemin menunduk, ia tidak berani menatap langsung wajah sang kepala sekolah yang kini berada di hadapannya. Kelas praktik masih berlangsung, namun Jaemin harus keluar dari kelas praktik menuju ruang kepala sekolah. Entah kesalahan apa yang telah Jaemin perbuat hingga ia harus dipanggil ke ruang kepala sekolah.
Setelah Jaemin menunjukkan kekuatan sihir yang ia miliki, tiba-tiba sang kepala sekolah sudah berdiri di sampingnya. Jaemin terkejut, ia segera menoleh ke samping. Bersamaan dengan itu, iris matanya kembali berubah normal.
Yang Jaemin lihat adalah Jaehyun yang tersenyum kecil padanya, sebelum sebuah tangan mencekal pergelangan tangannya lalu ia berpindah tempat ke ruangan sang kepala sekolah—menggunakan teleport.
Jaehyun menatap Jaemin yang masih diam dan menunduk. Ia kemudian menegakkan tubuh sebelum memanggil sang murid, "Jaemin."
Suara berat Jaehyun tertangkap gendang telinga Jaemin. Membuat Jaemin semakin merasa takut. Baru sehari ia masuk, tapi ia sudah membuat masalah.
"Jaemin, angkat kepalamu."
Jaemin patuh. Ia pun mengangkat kepala perlahan. Dilihatnya, Jaehyun memandang dirinya dengan sebuah senyuman kecil.
"A-ada apa ssaem membawa saya kemari? Kesalahan apa yang sudah saya buat?"
Mendengar pertanyaan Jaemin, Jaehyun lantas mengangkat sebelah alis. Lalu tak lama kemudian Jaehyun tertawa kecil. Oh, jadi Jaemin mengira bahwa ia dipanggil karena sudah membuat masalah?
"Apa yang kau bicarakan? Kau sama sekali tidak membuat masalah apapun, Jaemin."
Kedua manik Jaemin mengerjap, "m-maksud ssaem?"
Jaehyun meredakan tawanya lalu mencondongkan tubuh ke depan dengan kedua tangan bertumpu di atas di meja. "Ada yang ingin aku bicarakan padamu. Bisakah kau duduk?"
Jaemin menurut lalu mendudukkan diri di kursi, berhadapan dengan sang kepala sekaligus pemilik sekolah.
"Setelah aku melihat sendiri, ku pikir aku sudah menemukan orang yang selama ini ku cari," Jaehyun memulai.
Kali ini untuk kesekian kalinya Jaemin dibuat bingung dengan ucapan sang kepala sekolah, "maksud ssaem?"
"Jaemin, apa kau pernah mendengar atau membaca artikel mengenai bangsa Noble?"
Kening Jaemin berkerut dalam. Tentu ia pernah mendengarnya—walau ia tidak pernah membaca artikel mengenai bangsa Noble. Tapi, bukankah bangsa Noble itu hanyalah sebuah mitos yang beredar di masyarakat? Jaemin tidak pernah mempercayai keberadaan bangsa Noble.
Bangsa Noble sendiri—yang Jaemin tahu merupakan bangsa penyihir golongan merah. Konon dulu, Noble akan menampakkan dirinya jika bangsa manusia atau bangsa penyihir golongan putih tengah mendapat serangan dari penyihir jahat golongan hitam.
Tapi kini, sang Noble tidak pernah menampakkan dirinya lagi. Entah karena bangsa penyihir hitam yang sudah lama tidak menyerang, atau sang Noble sendiri yang telah tiada.
"Saya.. pernah mendengarnya. Tapi, bukankah bangsa Noble itu hanyalah mitos?" Jujur Jaemin.
"Tidak," sanggah Jaehyun.
"Bangsa Noble itu nyata." Mimik wajah Jaehyun berubah serius.
Jaemin terkejut mendengarnya. Jadi, bangsa Noble itu nyata? Lalu mengapa mereka tidak pernah menunjukkan diri?
"Noble termasuk ke dalam penyihir golongan merah. Dimana mereka menggunakan sihir tanpa mengucap mantra." Jaemin tertegun mendengarnya.
"Mereka juga memiliki seluruh kekuatan alam. Bukan seperti penyihir golongan putih yang hanya memiliki satu kekuatan alam. Tapi para Noble memiliki seluruh kekuatan alam semesta."
![](https://img.wattpad.com/cover/190455718-288-k130216.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 1. Magie De L'univers : Le Début Du Destin a Changé
Fantasia- SUDAH DIBUKUKAN - BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS DAN HANYA ADA DI DALAM VERSI CETAK > > ✨-Sihir alam semesta hanya dianugerahkan kepada satu dari berjuta-juta umat manusia di seluruh dunia dan hanya diberikan kepada bayi manusia murni yang lahir seti...