✨ мαgιє - ѕєρт

8.1K 1.4K 166
                                    

Hari-hari berlalu begitu cepat. Tak terasa kini saatnya Jaemin mengambil alih posisi Jeno sebagai seorang Noble. Senyum lebar ia tampilkan di hadapan sebuah cermin.

Pakaian bak seorang bangsawan ia kenakan. Warna hitam dan merah mendominasi. Jaemin merasa seperti akan dinobatkan menjadi seorang raja di sebuah negeri.

"Jja, Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jja, Jaemin. Waktu berhargamu telah menunggu." Memandang sekali lagi pantulan dirinya di cermin, Jaemin kemudian berjalan keluar dari kamarnya.

Saat Jaemin membuka pintu kamarnya, ia disuguhkan oleh wajah sang kepala sekolah sekaligus yang menjadi gurunya. Senyuman Jaehyun tampilkan seraya memandang penampilan Jaemin yang saat ini terlihat berbeda.

Senyum yang sesungguhnya menyimpan sejuta haru. Jaehyun kemudian berujar, "jika kau sudah benar-benar siap, mari kita pergi sekarang."

Memberikan sebuah senyuman sekali lagi sebelum mengangguki ucapan sang kepala sekolah. Jaemin berjalan mengikuti langkah Jaehyun menuju ke ruangan sang Noble.

Jeno keluar setelah Jaehyun mengetuk pintu kemudian memanggilnya. Dengan menggunakan pakaian yang sama dengannya, untuk beberapa detik Jaemin sempat terpaku dengan wajah dingin sang Noble.

Wajah dingin yang justru terlihat lebih tegas dengan ekspresinya. Jangan lupakan iris merah yang menyorot tajam setiap objek yang dilihatnya. Pakaian yang dikenakannya begitu pas dengan postur tubuhnya yang tinggi dan bahu yang tegap.

Ajakan Jaehyun menyadarkan Jaemin dari lamunannya. Dengan canggung Jaemin berjalan di depan Jaehyun setelah Jeno. Jaemin merasa tidak nyaman di setiap langkahnya karena ia belum terbiasa. Jaehyun bersikap demikian karena setelah ini, Jaemin akan menjadi seorang pemimpin yang mana posisinya lebih tinggi dari dirinya.

Jaemin mengernyit bingung kala menyadari bahwa sang Noble membawanya ke ruang bawah tanah. Menyusuri tangga yang hanya disinari oleh cahaya lilin yang menyala seiring dengan langkah Jeno.

Ketiganya sampai di ruang bawah tanah mansion dan berhenti di depan sebuah pintu. Jaemin sedikit menengadah guna menatap sebuah pintu yang amat tinggi di hadapannya. Kembali menatap ke depan, Jaemin melihat Jeno yang mulai membuka pintu tersebut dengan sihirnya. Kemudian terbukalah pintu raksasa tersebut.

Sebuah cahaya keluar dari dalam begitu pintu terbuka dengan lebar. Jaemin tak henti-hentinya menggumamkan ketakjubannya terhadap apa yang ia lihat saat ini.

Ruangan bernuansa merah dan hitam. Serta ukiran-ukiran bak di dalam sebuah istana raja. Jaemin dibuat berkali-kali lipat lebih takjub dengan mansion milik sang Noble.

Jaemin kemudian mengikuti langkah Jeno untuk masuk ke dalam ruangan tersebut. Banyak sekali pernak-pernik kerajaan dengan ukiran kuno. Jaemin tidak menyangka ada sebuah ruangan seperti ini di dalam mansion sang Noble.

Jaemin terus mengikuti langkah Jeno hingga sampai di depan sebuah pintu berwarna hitam. Dibukanya pintu tersebut. Jaemin disuguhkan kembali dengan sebuah ruangan. Kali ini bernuansa abu-abu dan gelap. Hanya ada sebuah cahaya yang menyorot ke titik tengah ruangan tersebut.

[✔] 1. Magie De L'univers : Le Début Du Destin a ChangéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang